Pagi pun tiba Kavian perlahan membuka matanya, ia mengerjapkan matanya lucu, ia melihat ke sekelilingnya, sepi ia tak melihat adanya kehadiran Vero, dimana Vero apa semalam ia bermimpi bertemu Vero, kalau memang iya kenapa sekarang ia berada di kamar apart Vero
CEKLEK Kavian mengalihkan pandangannya ke arah pintu yang terbuka dan dapat ia lihat Vero yang datang membawa sarapan untuk dirinya. Karena rasa khawatirnya tadi membuat Kavian berlari ke arah Vero, dan karena panik Vero menyimpan sarapannya di meja dekat pintu.
"Hei, sweatheart jangan berlari seperti itu, ingat Baby sayang" dengan sigap Vero menangkap tubuh Kavian, Kavian memeluk erat tubuh Vero.
"Aku pikir aku cuma mimpi, ketemu om lagi"
"Kenapa kaya gitu?"
"Soalnya pas aku bangun om ga ada" Vero mengusap lembut punggung Kavian
"Saya membuat sarapan dan susu hamil untuk kamu dan Baby"
" om buat sarapannya sendiri?" Vero pun mengangguk
Liat di internet lagi?" Vero kembali mengangguk
"Kenapa om manis sekali"
"Saya kaya gini cuma sama kamu"
"Irene?"
"Saya belum pernah memasak untuknya, ayo makan lalu minum susunya, obat dari dokter kamu bawa kan?" Kavian mengangguk
"Cepat habiskan setelah itu kita bertemu Irene" Kavian menganggukkan kepalanya dan segera memakan masakan Vero dan segera bersiap untuk bertemu Irene.
BVC Company
Rayanka melangkahkan kakinya dengan gontai, rasanya tubuhnya sangat lemas, tadi pagi lagi lagi ia kembali memuntahkan makanannya, bahkan tak ada sedikitpun makanan yang masuk ke dalam perutnya.
"Yan lo sakit?" Tanya Raditya
"Ga, gue sehat ko"
"Tapi muka lo pucet Yan, gue anter ke rumah sakit yu"
"Ga usah gue istirahat di ruangan gue aja nanti"
"Harusnya lo izin ga usah masuk kalo lo kurang sehat"
"Tolong bilangin OB buat bikinin gue teh hangat dong, pake lemon juga ya, kayanya enak deh minum yang asem asem gitu"
"Ok gue bilang OB nanti" Rayanka pun segera memasuki ruangannya dan mendudukkan dirinya di kursinya.
Kavian dan Vero sudah sampai di kediaman Vero dan Irene, Kavian melangkahkan kakinya dengan ragu, tapi Vero terus meyakinkannya untuk bertemu Irene.
"Hi prince aku sudah menunggu daritadi" Irene memeluk erat Vero di depan Kavian dan Kavian pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Apa ini Kavian" Kavian pun mengangguk dan memperkenalkan dirinya ke Irene.
"Aku Irene, senang bertemu sama kamu ayo masuk" Irene masuk ke dalam dan menggandeng lengan Vero dan meninggalkan Kavian yang masih terdiam di tempatnya.
"Ayo Kavian duduk, aku udah buat minuman dan juga cookies, ayo dimakan" ucap Irene dan tersenyum manis ke arah Kavian, pandangan Kavian tak lepas dari Vero dan juga Irene yang begitu mesra di mata Kavian.
"Rencananya hari ini kami ingin fitting, kamu ikut ya?" Ajak Irene
"Ahh ga usah aku disini aja, atau aku pulang ke apart aja" tolak Kavian karena ia yakin tak akan sanggup melihat kemesraan irene dan Vero lebih lama lagi.
"Kamu ikut ya biar saya ada temannya, soalnya Irene cerewet"
"Kamu bilang apa prince, cerewet?"
"Aku bercanda princess, aku ke kamar sebentar ada yang ingin aku ambil" Irene pun mengangguk
Kini hanya tinggal Irene dan Kavian berdua di ruang tamu, Irene terus menatap Kavian dan itu membuat Kavian tidak nyaman.
"Apa kamu menyukai Vero?"
"Maksudnya?"
"Apa kamu memiliki perasaan kepada my prince?"
"Emh tidak, aku hanya menganggap Om Vero seperti kakak ku" jawab Kavian bohong, mana mungkin ia berterus terang mengatakan kalau ia memiliki rasa sayang untuk Vero di depan Irene
"Apa kamu yakin?"
"Iya" Irene hanya menganggukkan kepalanya.
"Ayo princess, aku sudah siap" Irene pun bangkit dari duduknya dan menggenggam tangan Vero
"Ayo sweatheart, kenapa diam saja"
"Om aku beneran ga usah ikut deh, aku langsung pulang ke apart aja ya" ucapnya denga wajah yang menahan airmata.
"Sweatheart are you okay, hmm," ucap Vero mendekat ke arah Kavian, Kavian hanya mengangguk.
"Ikut sebentar ya, setelah itu kita kembali ke apart ok" setelah di rayu oleh Vero Kavian pun akhirnya ikut dengan mereka.
Ketika sampai di butik, Irene tak sedikitpun melepaskan rangkulannya di lengan Vero, sungguh pemandangan yang sedikit menyakitkan untuk Kavian, entah memang karena ia sedang sensitif atau memang karena ia cemburu melihat Vero dan Irene.
Vero dan Irene sudah selesai melakukan acara fitting mereka, dan mereka pun menghampiri Kavian yang terus melamun menatap kaca besar di depannya.
"Sweatheart, pakai ini saya sudah memilihnya untuk Kamu" ucapnya seraya memberikan stelan jas pada Kavian
"Untuk apa om?"
"Untuk kamu kenakan di acara pernikahan nanti"
"Ga usah om, lagian belum tentu aku hadir disana" Irene berjalan menghampiri Kavian
"Kamu harus hadir nanti, karena kamu akan menjadi tamu spesial di pernikahan nanti"
"Tapi-"
"Ga ada tapi tapi an cepat di pakai" akhirnya Kavian pun mencoba pakaian yang di pilih oleh Vero. Vero memilihkan yang tepat untuk Kavian pakaian nya tak terlalu pas dan tak terlalu longgar tetapi maaih bisa menutupi sedikit perut bencitnya.
Setelah selesai mengikuti Vero dan Irene fitting, Vero benar benar mengantar Kavian kembali ke apartnya tentu saja setelah mendapat persetujuan Irene.
Vero bingung melihat Kavian yang terdiam sedari tadi, apa Vero membuat kesalahan sehingga Kavian bersikap seperti itu, saat. Vero menyusuk Kavian ke kamar, ia di kejutkan dengan Kavian yang sedang membereskan pakaiannya ke dalam koper miliknya.
"Sweatheart kamu mau kemana?"
"Aku mau pergi om"
"Kamu tidak boleh kemana mana, kamu harus tetap bersama saya"
"Aku ga bisa om, om sebentar lagi akan menikah, aku ga mau merepotkan om"
"No kamu ga merepotkan, jadi kamu akan tinggal bersama saya?"
"Bagaimana dengan Irene om, kalau ia tahu bahwa suaminya tinggal bersama orang lain"
"Percaya sama saya ya, semua akan baik baik saja, saya khawatir kalau kamu jauh dari saya lagi"
"Waktu itu memang saya beneran pergi tapi saya masih tetap memantau dan menjaga kamu,"
"Maksud om?"
"Saya menyiapkan beberapa anak buah saya untuk selalu mengawasi dan menjaga kamu, agar saya bisa memastikan kalau kamu baik baik saja setelah saya pergi" Kavian memeluk Vero.
"Terima kasih om, sudah melakukan semuanya buat aku".
"Kamu memang pantas mendapatkannya Sweatheart"
"Jadi tetap disini bersama saya ya," Kavian pun mengangguk dan mengurungkan niatnya untuk pergi dari apart vero.
Kayanya author gabut cuma aku doang ya,
Update beberapa kali dari pagi
Maafkeun kegabutan author ya, nanti akan ada saatnya ketika aku lagi mager, pasti aku akan menghilang ga update berminggu minggu.
Thankyou 😗😗😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner (END)
RomanceBrightwin x jinwin Rayanka Dikta CEO muda dengan segala obsesi dan sifat egoisnya terhadap Kavian sang pekerja malam yang di jadikan sebagai suami pura puranya. Vero pria baik hati yang tulus mencintai Kavian dengan segala kekurangannya. B x B Mpreg...