16.

627 44 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Kavian sudah berada di dalam taksi ia akan menuju apart Vero, setelah sampai ia langsung menuju lantai dimana apart Vero berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Kavian sudah berada di dalam taksi ia akan menuju apart Vero, setelah sampai ia langsung menuju lantai dimana apart Vero berada. Kavian terlebih dulu merapikan pakaiannya sebelum ia memencet bel apart Vero.

TING NONG TING NONG

Ceklek Vero pun membuka pintu apartnya dan bisa ia lihat sosok manis yang sedari tadi ia tunggu kehadirannya. Vero langsung menarik Kavian ke dalam pelukannya.
"I miss you Sweatheart" Cup Vero mengecup pipi Kavian.
"Segitu rindunya kah, sampai kenceng banget gini meluknya?" Vero semakin mengeratkan pelukannya pada Kavian.
"Sangat, saya sangat merindukan kamu"
"Aku juga, kangen mau nonton film sambil boboan"Cup lagi lagi Vero mengecup pipi Kavian.
"Kamu gemesin banget sih"
"Emang" Kavian dengan santai berjalan menuju lemari es dan membuka nya, ia mengambil beberapa kotak susu dan cemilan yang sudah Vero persiapkan untuknya.

"Kapan belinya? Terahir aku kesini tinggal sedikit kayanya"
"Tadi sebelum ke apart saya mampir dulu ke supermarket untuk membeli susu kesukaan kamu sama cemilannya juga, karena kalau kamu kesini trus susu sama cemilannya ga ada, pasti kamu bakalan rewel ke saya"
"Emang aku bayi, rewel"
"Kamu kan emang bayinya saya"
"Oh iya yah" Vero pun mendudukkan dirinya di samping Kavian dan memeluk pria manis itu dari samping.

"Mana hadiahnya katanya mau kasih aku hadiah?"
"Jadi kamu kesini, karena hadiah bukan karena rindu saya?" Vero pun memasang wajah sendu, bukannya merasa kasihan Kavian malah tertawa melihatnya.
"Ga usah so sedih gitu, ga pantes tau, aku juga kangen sama om kangen banget" Kavian memeluk erat tubuh Vero. Kavian melepas pelukannya pada tubuh Vero dan mengecup bibir Vero, saat ia ingin melepaskannya Vero malah menarik tengkuknya untuk memperdalam ciuman mereka. Mereka pun saling melumat bibir satu sama lain.

Tangan Vero pun menelusup kedalam, Vero mulai mengelus perut rata Kavian dan membuat Kavian mendesah di sela ciumannya.
"Emmhh...aahh....mmmhhh" Vero menaikkan tangannya ke arah dada padat Kavian,ia meremas dan memilin puting Kavian, rasanya Kavian dibuat menggila dengan rangsangan yang di lakukan Vero. Plop Kavian melepaskan ciumannya.

"Kenapa di lepas?" Tanya Vero
"Om kan baru sampe, pasti cape kan?"
"Karena itu saya meminta kamu kesini, agar rasa cape saya hilang"
"Yaudah aku temenin bobo yah" Vero mencium dan menghisap leher putih Kavian.
"Ssshhh....aahhh..." Kavian mendesah nikmat.
"Kita bermain sebentar yah, habis itu baru kita tidur ok?" Kavian hanya mengangguk sebagai jawabannya, tanpa banyak bicara Vero segera menggendong Kavian dan menuju kamarnya.

Vero melempar tubuh Kavian ke arah ranjang. Dan langsung mengukung Kavian, Vero kembali melumat bibir Kavian seakan paham Kavian pun membuka mulutnya dan memberi akses Vero untuk menjelajah mulutnya. Tangan Vero sibuk membuka kancing kemeja Kavian satu persatu hingga kini Kavian sudah naked, Vero juga melepas semua pakainnya sekarang mereka sudah sama sama naked.

"Pakai pengamannya om"
"Iya sweatheart" Vero menjilat puting pink milik Kavian dengan lidah basah nya. Kavian meremas rambut belakang Vero untuk menyalurkan rasa nikmat dan geli secara bersamaan. Setelah Vero sudah melakukan rangsangan pada tubuh Kavian kini saatnya pada permainan inti.

"Siap siap yah saya akan masuk" Kavian menggigit bibir bawahnya karena Vero yang terus saja memainkan lubangnya dengan jarinya.
"Sshhh...oommhh....ggaateelll" Vero terus saja memainkannya tanpa memasukinya, dan itu nembuat Kavian prustasi.

"Aahhhhh...." desah panjang Kavian setelah ia mendapatkan pelepasannya. Vero masih terus memompa miliknya di dalam lubang sempit Kavian, sampai di hentakkan ketiga Vero mendapatkan pelepasannya.
"Aahhhh...ini nikmat sweatheart" Vero pun menjatuhkan tubuhnya di samping Kavian.
Cup Vero mengecup lama kening Kavian,
"Thankyou sweatheart, I Love You" Kavian membeku mendengar kalimat cinta yang keluar dari bibir Vero, tetapi ia tak terlalu menanggapinya, karena pikirnya mana mungkin seorang Pria tampan dan mapan seperti Vero mencintai dirinya.

"Mau saya bantu bersihkan?"
"Aku bisa sendiri om"
"Yasudah saya akan membersihkan tubuh saya di kamar sebelah yah"
"Iya om" Vero pun memakai boxernya dan melangkah menuju kamar satunya untuk membersihkan dirinya.

Setelah mereka sudah selesai membersihkan tubuh masing masing, seprai pun sudah Vero ganti agar mereka nyaman nantinya. Kini Kavian sudah merebahkan dirinya di pelukan Vero.
"Good night, sweatheart sweet dream" Cup lagi lagi Vero mengecup keningnya.
"Night too om" balas Kavian, inilah yang selalu ia suka dari sosok Vero, walaupun dirinya hanya seorang pria bayaran tetapi Vero selalu memperlakukan ia layaknya seorang kekasih, terkadang Kavian berharap suatu saat ia akan mendapatkan pasangan seperti Vero, walaupun ia sendiri tidak yakin apakah ada yang mau menjadikannya seorang pasangan hidup, sementara dirinya hanyalah seorang pria panggilan.

Partner (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang