21.

591 47 0
                                    

TOK TOK TOK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TOK TOK TOK

Vano melangkahkan kaki nya setelah mendapatkan izin masuk dari Rayan.
"Tolong antar ini pada pengacara saya" Rayan pun memberikan  File yang berisikan surat kontrak pernikahan antara dirinya dan Kavian.
"Ini apa Pak?"
"Berikan saja pada pengacara saya, jangan banyak tanya" saat Vano ingin keluar dari ruangan Rayan, langkah nya terhenti karena mendengar ucapan Rayan.
"Awas kalau kamu mengintip isi di dalamnya"
"Baik Pak" terkadang Rayan itu sudah seperti cenayang, buktinya saja ia tahu kalau memang Vano ingin melihat isi di dalamnya.

Di lain tempat Kavian sedang bersiap untuk keluar, tapi sebelumnya ia harus meminta izin dulu pada Rayan, karena Rayan yang memintanya untuk izin terlebih dahulu sebelum keluar apart.

Setelah mendapat izin dari Rayan, Kavian segera melangkahkan kaki nya untuk menuju supermarket, saat ia sedang menunggu taksi tiba tiba saja ada sebuah mobil yang berhenti di hadapannya, Kavian merasa bingung tetapi setelah seseorang yang di dalam...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mendapat izin dari Rayan, Kavian segera melangkahkan kaki nya untuk menuju supermarket, saat ia sedang menunggu taksi tiba tiba saja ada sebuah mobil yang berhenti di hadapannya, Kavian merasa bingung tetapi setelah seseorang yang di dalam membuka kaca mobilnya, Kavian pun tersenyum ke arahnya.
"Mau kemana, Sweatheart"
"Supermarket"
"Mau saya antar?"
"Ngga usah om, aku naik taksi aja"
Vero pun turun dari mobilnya dan menghampiri Kavian,

"Ada yang ingin saya bicarakan, jadi saya mohon biar saya yang antar kamu" karena merasa tidak enak akhirnya Kavian setuju, dan masuk kedalam mobil Vero.
"Kenapa sekarang kamu susah di hubungi?"
"Aku ganti nomor ponsel om" Vero pun mengangguk. Kavian bingung melihat ke arah jalan, ini bukan ke arah supermarket.
"Ini bukan arah ke supermarket om"
"Memang, saya ingin mengajak kamu ke suatu tempat" Kavian menoleh ke arah Vero.

"Om jangan bilang om mau culik aku" Vero pun terkekeh mendengar perkataan Kavian
"Kalau memang saya bisa akan saya lakukan"
"Om ngapain culik aku, percuma ga akan ada yang bakal nebus nantinya"
"Justru itu bagus jadi kamu selamanya akan terus bersama saya" Kavian bingung sebenarnya pembicaraan ini mengarah kemana.

Vero menghentikan mobilnya di sebuah pantai, ia keluar dan berdiri di dekat pantai, Kavian pun mengikuti langkah Vero.
"Apa yang mau om bicarain ke aku" Vero lantas memeluk tubuh Kavian erat.
"Saya sangat mencintai kamu, saya sudah menyadari ini sejak lama, tetapi karena ketakutan saya, membuat saya terlambat untuk mengatakannya" Kavian membeku di pelukan Vero, dia tak tau harus bagaimana mungkin kalau Kavian belum terikat janji kontrak dengan Rayan, Kavian akan dengan senang hati menerima Vero.
"Om aku bingung" Vero melepaskan pelukannya.
"Kamu tidak perlu menjawab atau menerimanya, saya hanya ingin kamu tau perasaan saya, itu saja"

"Saya bukan Pria egois, yang selalu ingin mendapatkan semua yang saya inginkan, saya hanya ingin kamu tau, perasaan saya itu saja"
"Om, om adalah Pria yang baik, aku merasa beruntung bisa dicintai oleh om, aku berharap om akan mendapatkan yang lebih baik dari aku ya"
"Semoga, tapi menurut saya kamu adalah yang terbaik dan terindah Sweatheart" Cup Vero mengecup lama kening Kavian, seolah ia sedang mengungkapkan betapa Kavian sangat berharga untuk Vero.

"Berjanjilah kamu akan bahagia, tetapi kalau nanti suami kamu membuat kamu kecewa, ingat ada saya yang akan menjadi tempat kamu kembali" Kavian memeluk erat Vero tanpa sadar ia meneteskan air matanya, ia tahu Vero pasti sangat kecewa, cinta memang tidak pernah tau kepada siapa ia harus berlabuh, cinta juga tidak akan pernah salah, tetapi kadang cinta hanya datang di waktu yang tidak tepat. Kavian melupakan niatnya untuk ke supermarket ia malah menghabiskan waktunya seharian untuk menemani Vero, walau bagaimana pun Vero adalah orang pertama yang sudah membuat nya merasa di cintai dan di hargai.

Sedangkan di lain tempat ada seseorang yang sedang menunggu kehadirannya.
"Supermarket mana yang ia tuju, sampai menghabiskan waktu berjam jam seperti ini, bahkan ponsel nya saja tidak bisa di hubungi" ucap Rayan kesal, dan terus menatap kearah ponselnya.

"Supermarket mana yang ia tuju, sampai menghabiskan waktu berjam jam seperti ini, bahkan ponsel nya saja tidak bisa di hubungi" ucap Rayan kesal, dan terus menatap kearah ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah hukuman apa yang akan Rayan berikan nantinya pada Kavian, apapun itu semoga Kavian baik baik saja.

Partner (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang