96.

380 30 9
                                    

Irene baru saja keluar dari kamarnya dan ia melihat Kavian yang sedang di suapi oleh Rayanka, loh kemana prince nya pikir Irene

"Apa yang kalian lakukan, dimana prince?"
Tanya Irene ketus

"Vero sedang di ruang kerjanya" jawab Rayanka

"Lalu apa yang kalian lakukan "

"Saya sedang membantu Kavian memakan sarapannya"

"Kavian apa kau ini pura pura bodoh atau memang benar benar bodoh" ucap Irene datar

"Irene apa maksud kamu?" Kawab Kavian

"Mungkin memang seharusnya my prince tidak bersamamu, kamu benar benar tidak bisa menghargai perasaan prince"

"Irene memang apa yang aku lakukan?"

"Kamu masih bertanya apa yang kau lakukan, apa kau pikir berbuat seperti itu tidak melukai hati prince hah" ucap Irene marah

"Kamu harus bisa tegas dan memiliki pendirian, jika kamu ingin bersama prince jaga jarakmu dengan mantan suami mu jika kamu masih ingin dekat dengan mantan suami kamu, jauhi prince"

"Irene, aku sangat mencintai om Vero bagaimana mungkin aku bisa ninggalin dia"

"Kalau kamu mencintai prince seharusnya kamu bisa menghargai perasaan prince, tidak sperti ini"

"Kamu pasti akan menyesal jika kamu sia siakan ketulusan prince" Irene meninggalkan Kavian dan menuju ruangan kerja Vero, ia tahu pasti ada yang tidak beres dengan prince nya.
.

.

.

.

.

---------------
TOK TOK TOK

"Prince buka atau aku dobrak pintunya" walaupun Irene adalah seorang perempuan tetapi ia memiliki sifat dan tenaga seperti anak laki laki.

"Prince aku tau kamu pasti dengar, cepat buka prince" Vero yang mendengar teriakan Irene bergegas untuk membuka pintu nya kalau tidak Irene akan membuat pintunya hancur nanti.

"Ada apa princess?"

"Dasar bodoh, apa yang kamu lakukan di dalam, apa kamu sengaja ingin membuat mereka menjalin kedekatan kembali hah"

"Princess sudah jangan teriak teriak"

"Cepat hampiri Kavian, jangan sampai lelaki itu mengambil kesempatan untuk merebut Kavian dari mu"

"Hmm" Vero menghampiri Kavian yang terlihat sedang duduk berjauhan dengan Rayanka.

.
.
.
.
.
.

"Sweatheart apa masih sakit?"

"Masih bii, hiks hiks bii sini" Vero pun memeluk Kavian di hadapan Rayanka

"Kita ke rumah sakit ya sayang" Kavian mengangguk di dalam pelukan Vero.

"Ssshhh bii sakith bii hiks hiks" Kavian begitu erat memeluk Vero ia juga meremas kuat punggung Vero untuk menyalurkan rasa sakitnya.

"Princess tolong kamu bawakan barang barang Kavian yang di tas di sebelah ranjang baby, kita akan ke rumah sakit sekarang" Irene bergegas mengambil barang barang Kavian yang sudah dimasukkan ke dalam tasnya.

"Rayan bisa nanti anda saja yang menyetir?"

"Tentu, mau aku bantu untuk membawa Kavian ke dalam mobil?"

"Tidak perlu aku bisa sendiri"

"Ah ok" Rayan bergegas untuk menuju mobilnya sedangkan Vero masih berada di apartemen nya.

Partner (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang