82.

403 32 8
                                    

Kavian sudah berada di dalam taksi, sedari tadi ia tak berhenti memikirkan perkataan Rayanka tentang Vero. Ia berfikir mana mungkin Vero seperti itu, bahkan ketika Baby mochi masih di dalam kandungan saja Vero sudah sangat menyayanginya.

.

.

Tapi ia juga berfikir mungkin karena mereka belum menikah dan memiliki baby lain makanya Vero sangat menyayangi baby mochinya. Entahlah Kavian sangat pusing memikirkannya sekarang yang ia harus yakini adalah Vero sangat mencintai dirinya dan juga baby.

.

.

.

.

.

Saat ini Kavian sudah berada di depan pintu apartemennya, ia menghela nafasnya terlebih dahulu sebelum ia memasukinya, saat ia ingin kembali menutup pintunya, ia kembali di kejutkan oleh suara yang sangat di rindukannya.

.

.
"Sweatheart kamu sudah pulang" Kavian langsung memutar tubuhnya, dan dapat ia lihat sosok tampan yang sedang duduk menghadap ke arahnya dan melemparkan senyum teduh pada dirinya.

"Sweatheart kamu sudah pulang" Kavian langsung memutar tubuhnya, dan dapat ia lihat sosok tampan yang sedang duduk menghadap ke arahnya dan melemparkan senyum teduh pada dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kavian tersenyum lebar, ia berlari kecil ke arah sang kekasih, bahkan ia lupa kalau dirinya sedang mengandung.

"Ho ho sayang ingat Baby, jangan berlari seperti ini" ucap Vero saat Kavian sudah duduk diatas pangkuannya dan memeluknya erat, Kavian juga menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang kekasih.

Mulai terdengar isakan kecil yang keluar dari bibir Kavian, ia mencurahkan semua rasa kegelisahannya dan ketakutannya pada Vero.

.

.

.

.

"Sssttt sudah jangan menangis aku disini sayang, sudah ya kalau boleh aku tau apa yang membuatmu menangis hmm?" Ucap lelaki tampan itu seraya terus mengusap punggung kekasih manisnya.

"Hiks hiks aku takut hiks hiks" Kavian semakin terisak di pelukan Vero

"Apa yang kamu takutkan sayang?" Kavian pun memberanikan diri bercerita kepada Vero tentang perlakuan Rayanka semuanya tanpa ada yang di tutupi.

.

.

.

Vero senang saat Kavian mau jujur padanya dan menceritakan semua nya tanpa ada yang di tutupi, itu tandanya Kavian sudah menjadikan ia sebagai sandaran hidupnya.

"Sudah jangan menangis biar nanti aku yang menyelesaikannya"

"Kamu mau lakuin apa?"

"Jangan khawatir aku ga akan melakukan hal bodoh yang akan merugikan diriku sayang"

Partner (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang