Menggantikan Saniya.

7.2K 807 55
                                    

"Kenapa saya bisa tiba di sana?"

Pertanyaan tersebut mungkin timbul di wajah beraut bimbang Prisha sehingga Paradikta dengan jengah menyuarakannya ketika mereka berhenti untuk menunggu lift di lobby salah satu hotel bintang 5 di kawasan sekitaran Epicentrum.

Ugh, tentu mereka berhasil berdiri bertolak belakang-mengenakan selembar kemeja hitam dengan dua kancing teratas dibiarkannya terbuka hingga tak tampak terlampau formal, tubuh tegap Paradikta juga dibalut sempurna oleh setelan jas berwarna red wine di mana dari cutting-nya kalau Prisha tidak salah mengenali maka itu merupakan hasil pabrikan pribadi Cévo yang kalau komposisinya nggak berubah maka, it's contained 90% virgin wool which is bermodalkan exclusivitas itu dia cocoklah hilir-mudik di tower megah ini, berbeda dengan Prisha yang augh, just no comments dia hadir dalam kondisi mirip kucing liar yang saban hari berkeliling dari satu tempat sampah ke tempat sampah lainnya, but thanks to high-heels-nya sehingga dia bisa lolos masuk meski mata-mata di lobby sempat meliriknya dua kali-bukannya tanpa perlawanan.

Jujur, tadi Prisha yang meragu sempat ingin kabur. Selepas mobil Paradikta diambil alih valet perempuan itu telah berancang-ancang buat berlari. Dia bahkan sudah mengelaki payung yang direntangkan Paradikta ke arahnya ketika kakinya yang berderap menginjak air di pelataran hotel sekejap saja berubah tak ubahnya jelly. Prisha tahu dia tak ingin mundur, tetapi ucapan yang diteriakkan Paradikta entah mengapa sudah bagai sihir kedua. Membikin dirinya tak hanya mematung, tapi juga nyawanya bak terkatung-katung.

Bagaimana tidak?

Paradikta dengan lantang-suaranya bahkan tak redup disela hujan-meloloskan ini, "Saya tahu di mana Ibu kamu." Sungguh tanpa basa-basi.

Okay, Prisha bukannya ingin mencarinya. Ibu sendiri toh pasti nggak ingin kok ketemu sama dia. Hanya saja, ini sudah dua tahun lebih. Ibu seharusnya sekarang usianya 55. Ah, beberapa bulan lagi bahkan Ibu mau ulang tahun ke-56. Apakah beliau masih sehat? Lutut Ibu sering nyeri. Bahkan, semasa Bapak masih hidup, Ibu sudah kerap mengeluhkannya. Bagaimana kabarnya sekarang? Apa Ibu punya uang yang cukup? Rumah yang mereka tempati sebelumnya bahkan belum terjual dan justru menjelma menjadi bangunan rongsokan yang ditumbuhi rumput tinggi juga nyaris tertutupi kumuh oleh coretan-coretan saru pilox.

Prisha sudah coba bertanya pada keluarganya yang lain. Namun, jangankan rela memberi tahunya soal Ibu, mengangkat teleponnya saja kebanyakan dari mereka enggan. Prisha pun pernah sekali mengunjungi Jambi. Sayangnya, tak ada yang mau menerima atau menemuinya. Lagi, Prisha cukup yakin Ibu tidak kembali pada keluarganya di Jambi. Lalu, ke mana kiranya?

"Kamu boleh menganggapnya penting, boleh juga tidak. Tapi, Prisha ... you know? Saya tidak akan memberi kamu apa pun andai kaki kamu berani melangkah lebih jauh dari itu."

Prisha ... dia sungguh tidak tahu apa yang sebenarnya diinginkan Paradikta darinya. Paradikta yang dikenalnya dulu memiliki banyak uang, tapi dia tak sekali pun terlihat hobi memain-mainkannya. Dia sadar di mana level value-nya. Akan tetapi Paradikta yang saat ini kembali ditemuinya? Iya, dia tetap punya banyak uang. Hanya saja dari caranya memandangi Prisha yang seolah tengah menghina betapa terbatasnya kemampuan Prisha sebagai manusia, perempuan itu lumayan yakin sih jika Paradikta yang satu ini betul-betul sanggup berbuat apa saja.

Mengetahui di mana Ibu Prisha jelas merupakan suatu pekerjaan kecil bagi uangnya. Pun, bila Prisha sukses lolos hari ini dari jeratannya, apakah ada jaminan kalau pria itu bakal berhenti mengganggunya?

Prisha mungkin tidak sepenuhnya mengenali Paradikta yang baru ini. Namun, di masa lalu mereka nggak sehari-dua hari saja dekat. Satu yang masih diingatnya tentang Paradikta adalah ketika dia menginginkan sesuatu maka dia tak akan berhenti sebelum dapatkan itu. Gustiraja dan seabrek calon istri yang dibawanya saja sempat dilawannya tanpa henti apalagi cuma Prisha kan?

Jangan Ada Air MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang