Prolog

8.4K 319 19
                                    

Author pov

5 bulan kemudian....

Lima bulan sudah terlewat berlalu begitu saja. Keluarga manoban kembali harmonis sebagai keluarga.

Anak anak mulai tumbuh dengan baik, laluna berusia hampir dua tahun dan putri kecil lisa itu tidak pernah ingin jauh dari lisa dan selalu ingin dengannya.

Jennie bahkan sudah kembali ke perushaannya mengurus perushaannya kembali atas persetujuan lisa dan anak anaknya yang lain.

Sementara itu..

Putri kedua mereka di sibukan dengan persiapan pernikahan nya dengan sang kekasih yang hanya tinggal menunggu minggu. Nanon dan beby tengah berkonsultasi tempat pernikahan, dekorasi gedung, cathering dan lain lainnya yang perlu mereka siapkan.

"Baby? Bagaimana dengan konsep ini?" Beby bertanya pada nanon di sisinya yang tengah sibuk dengan ponselnya berbalas pesan entah dengan siapa. Nanon melihat konsep yang beby berikan.

"Bagus.. kamu suka? Jika suka ambil saja.. aku serahkan semua pada kamu" nanon berkata dan ok beby akan mengambilnya. Nanon kembali memperhatikan ponselnya.

Nanon mengecek ponselnya ketika dia mendapat pesan dan panggilan. Dia izin sebentar untuk mengangkatnya di tengah tengah mereka perlu memilih konsep pernikahan.

"Sayang? Aku angkat telpon sebentar ne.." nanon bangkit dari duduknya dan dia mengangkat panggilannya. Beby menatapinya dan menghela nafasnya, entah apa yang dia lakukan tapi beby tidak boleh curiga dengan kekasihnya itu.

Sementara itu di sisi lain...

Atasa manoban, tengah sibuk berdiskusi dengan rekan kerjanya di sebuah perushaan media terbesar di Korea.

Yap! Jangan terkejut, setelah lulus kuliah atasa mendapat pekerjaan sebagai jurnalis media di perushaan terkenal di Korea. Dia menunjukan kinerja terbaiknya sebagai jurnalis, dan tidak menyia nyiakan kesempatan nya sebagai jurnalis yang hebat.

"Kita akan liputan di busan, kemungkinan? Selama tiga hari?" rekannya berkata dan atasa berfikir sebentar... oh itu artinya dia akan meninggalkan putri kesayangannya selama tiga hari saat dia bertugas?. Sejujurnya atasa tak bisa melakukan itu karna dia pasti akn merindukan putri kecilnya, tapi dia juga tidak bisa menolak pekerjaan karna itu tanggung jawabnya.

"Ah begitukah?" Tanyanya dan rekannya mengangguk anggukan kepalanya. Ok atasa tak punya pilihan dan mungkin dia akan menitipkan nada sementar waktu di rumah Irene.

"Ok baiklah kalah begitu..." atasa berkata dan rekannya berpamitan untuk pergi.

"Kalau begitu aku permisi dulu" rekannya meninggalkannya.

Ponselnya bergetar di sakunya dan dia mendapat pesan dari irene yang mengirimkan foto nada yang sudah sangat cantik sehabis mandi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang