1. The Crossroad

6.8K 269 11
                                    

Rebecca Raisya Rianto, atau lebih dikenal dengan nama Rebecca atau Rere, terlihat bersemangat saat landing di Soekarno-Hatta malam itu.

Bagaimana tidak, dia tak sabar untuk menunjukkan pialanya. Ya, dia baru saja kembali dari Inggris, dari Lomba Proposal Bisnis di Cambridge.

Rere dan timnya berhasil memenangkan juara satu, mengalahkan kandidat kuat yang kuliah di Oxford, Cambridge, dan Harvard.

Prince William sendiri yang hadir di malam final debat finalis, dan memberikan piala langsung ke timnya.

Rasanya sungguh tak sabar ketika mobil dari layanan driver onlinenya membelah Jakarta menuju apartemen Stephen, pacar yang selalu mensupportnya itu.

Rere ingin dipeluk dan dipuji Stephen, fanboy dan suporternya yang nomor satu.

Kopernya dibawa teman-temannya ke apartemen mereka bersama. Rere berlari-lari di lorong apartemen Stephen hanya dengan membawa sling bag dan pialanya.

Dia menekan password apartemen Stephen, lalu masuk.

Namun berapa kagetnya dia, ketika dia mendengar suara-suara aneh dari kamar tidur. Langkahnya berubah menjadi berat, kemudian dia mendorong pintu kamar itu.

Ada Stephen. Sedang berhubungan seks dengan bersemangat dengan Felicia, sahabatnya sejak SD.

Mereka sampai tak sadar dia berdiri di pintu kamar.

"Udah sejak kapan kalian begini di belakang aku?"

Kedua orang itu duduk di ranjang dengan cepat, bagai mendengar suara tembakan.

"Sayang? Kok udah pulang? Bukannya besok pagi?"

Felicia menutupi dirinya dengan bantal.

"Re, maafin aku, Re. Aku nggak pernah pengen nyakitin kamu."

Rere langsung merekam mereka di ranjang dengan hpnya.

"Gue tanya sekali lagi, sejak kapan lo berdua main gila di belakang gue???"

"Sayang, aku bisa jelasin semuanya," mohon Stephen.

"Apa yang mau dijelasin lagi? Udah jelas gue mergokin lo ngewe sama sahabat gue sendiri, Anjing!!!"

"Gue viralin lo berdua, biar kapok!"

"Re, jangan, Re. Ampun, Re!"

"Gue kira kita temen, Fel. Ternyata kita nggak ada artinya buat lo!"

"Lo temen terbaik, gue, Re. Please maafin gue!" mohon Felicia dengan berderai air mata.

"HALAH, TAI!!!" teriak Rere murka.

Dia lalu mematikan rekaman videonya, mengangkat kursi meja belajar Stephen, lalu memukulkannya sekuat tenaga ke kepala laki-laki itu.

Felicia berteriak-teriak melihatnya, tapi Rere sudah berbalik pergi.

Dia tak peduli apa yang terjadi pada Stephen, namun dia berharap mantannya itu mati.

**********************************

Di taksi, air matanya belum turun. Dia malah sibuk mengupload video itu di instagram feednya, dengan caption: "Look what I've found."

Dia tak peduli kalau sedunia akan tahu. Malah bagus. Dia ingin satu dunia tahu betapa bejatnya Stephen dan Felicia. 

Semua orang yang memfollownya di Instagram akan tahu. Lalu ini akan tersebar di menfess kampus. Sama saja dengan sedunia akan tahu. 

Biarkan saja satu dunia tahu. Biar mereka tahu seberdosa apa Stephen dan Felicia!

Never Say NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang