Author's Note:
Tolong jauhi KK kalo kamu masih belum 18 tahun.
Basically lagu yang sangat Gio haha.
**********************************
Mereka duduk bersama di Quod Restaurant di taman di tengah Old Bank Hotel. Karena cuacanya cukup dingin alias 15 derajat celcius, Rere mengenakan coat di atas lacy dress hitam-putihnya. Bukannya sexy, dia malah terlihat elegan, seperti princess dari Jepang.
Dia bercerita diminta dosennya ikut Trivia Game universitas Ekonomi se-UK, dan Gio mendengarkan sambil menggenggam tangannya dari seberang meja.
Gio juga terlihat ekstra tampan. Mungkin karena dia sedang jatuh cinta, dia terlihat seperti tokoh film romantis. Banyak yang memandangi pasangan gorgeous ini, tapi mereka tak sadar, sibuk bicara berdua.
"Semoga menang ya, lombanya. Di mana diadainnya?"
"Di Scotland."
"Tanggal berapa?"
Rere menyebutkan tanggalnya.
"Wah, aku udah ada jadwal inspeksi ke Birmingham pas itu."
"Kamu bisa susul aku weekendnya kalau mau."
"Maulah."
Makanan pembuka pilihan mereka adalah scallop, prawn and mushroom gratin. Bahan-bahannya diblender lalu dipanggang dengan keju hingga meleleh.
Dinner romantis mereka berubah jadi mukbang by Rere. Gio sibuk merekam Rere yang heboh ber-"hemmmm enakkkkkk!"
Siapa sangka seorang Gio bisa tertawa-tawa bahagia hanya karena melihat seorang perempuan makan.
"Eh, kamu makan juga, jangan lihatin aku aja!"
Gio juga makan akhirnya.
Untuk main dish, Rere memesan grilled steak dan Gio makan pizza margherita kesukaannya. Mereka juga memesan Ratatouille karena Rere suka kartun berjudul sama. Ratatouille sebenarnya adalah tumis terong dan berbagai sayuran lain.
Suasana restoran itu sangat menyenangkan. Relax, tapi elit dan mewah, dengan percakapan para tamu dari berbagai bahasa, dan dentingan piano yang dimainkan secara live oleh seorang pianis di depan restoran.
"Gi."
"Ya?"
"Pernah......ke sini sama cewek lain?"
"Ngapain sih nanya kayak gini? Kamu tuh aneh."
"Pengen tahu aja."
"Nggak pernah."
"Kalo di London?"
"Pernah."
"Bukan sekali, ya?"
"Nggak usah tanya kalo tahu jawabannya," kata-kata Gio agak pedas, tapi nadanya halus. Memang topik itu tak menyenangkan. Dan kalau ditanya Rere, dia pasti jujur menjawab. Tapi untuk apa Rere mengorek masa lalunya, ketika dia cuma melihat Rere sejak mereka dekat?
"Aku selalu......menghindar dari berpikir terlalu dalam. Tentang kita," Rere tiba-tiba mengaku.
"Apa yang perlu dipikir?"
"Aku agak takut one day kamu bakal ninggalin aku, demi perempuan lain. Yang lebih menarik, lebih sexy dari aku."
"Re, Re. Kurang bucin gimana lagi aku sama kamu? Aku, Re, yang nggak bisa kamu tinggal. Apapun yang terjadi, di antara kita nggak akan ada kata pisah. Whatever happens. I don't care."
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Say Never
RomanceRebecca adalah mahasiswi paling cerdas di kampus. Pemenang berbagai penghargaan, ketua angkatan, dan dijuluki kampus queen. Populer, cantik dan smart. Pacarnya ganteng, sahabatnya juga keren. Tapi dunianya runtuh ketika dia tahu pacarnya selingkuh...