73. The Morning After

1K 102 8
                                    

Author's Note:

🔞 tapi jauh lebih mild dibanding chapter kemarin.

Ini censored version, ya. Di KK 2,100 kata, di WP 1,600 kata.

**********************************

Rere terbangun karena sinar matahari yang jatuh di wajahnya. Mengerjapkan mata, dia merasakan tatapan dari sebelahnya. Dia menoleh ke kiri, dan melihat Gio sedang memandangnya sambil tersenyum. 

"Morning, Wife."

Rere tersenyum, "Morning."

Dia tak kaget pipinya langsung dicium, merambat ke leher, berakhir ke ujung telinganya dijilati.

Ketika Rere menguap, Gio menyelipkan tangan ke bawah piyamanya.

"Apa ini? Morning exercise?"

"Iya, dong. Biar sehat."

Rere tertawa kecil. "Jam berapa ini?"

"Jam 8," jawab Gio.

"Kita ke bandara jam berapa?"

"Jam dua siang," Gio bergerak untuk duduk di antara kaki Rere. 

"Oh. Masih lama."

"Iya, main lima kali lagi juga masih sempet," goda Gio. 

"Gila, kali. Tulang-tulangku rontok ntar kamu pake lima kali."

"Nggaklah, paling berat badan turun aja."

"Nggak usah foreplay, ya, Re? Aku butuh sekarang."

Rere menelan ludah, lalu mengangguk.

******************************************

Gio sangat suka dipeluk Rere seperti itu saat mereka bercinta. Lama-lama dia bingung, yang dia cari itu kepuasan seksualnya, atau hanya ingin dipeluk erat oleh Rere? 

Mungkin keduanya. 

Tangan Rere membelai lengan Gio. Dia tahu, saat mereka di ranjang, dengan disentuh olehnya sedikit saja, Gio bisa jadi semakin gila. 

Namun sebetulnya Rere balas menyentuh Gio bukan karena dia merasa perlu membuat suaminya lebih bernafsu, tapi karena rasanya ada yang salah bila dia hanya berbaring pasrah, tanpa menunjukkan kalau dia juga menikmati permainan mereka.

"Baby.....you feel so good....."

Rere menaikkan wajahnya dan mencium bibir Gio dengan lembut.

Tangan Gio lalu menangkap wajah Rere, mencengkeram pipinya kuat-kuat.

Rere meletakkan tangannya di atas tangan Gio di pipinya, dan mencium suaminya lebih dalam, lidahnya menyapa lidah Gio.

Gio menggeram dan menciumnya dengan keras dan panas, nyaris menggigit lidah Rere. 

***************************************

"Gio--ah....."

***************************************

Gio mengecup bibir Rere sebelum bangun dari ranjang untuk memeriksa hpnya. 

Papi mengajaknya dan Rere turun untuk sarapan.

G: kita room service aja.

P: heh istri tuh dikasih makan, jangan diserang doang. Minimal tanya dia mau makan di buffet nggak. Buffet kita kan enak.

G: narsis banget, muji hotel sendiri.

P: masalah buat lu?

"Re, mau sarapan di buffet bawah, nggak?"

Never Say NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang