52. The Prewedding Photoshoot Part 1

963 89 8
                                    

Walaupun Helen sudah menahannya sebisa mungkin, akhirnya dia mengatakan pada Rere, kalau dia tak terima Gio dan Rere foto pre-wedding hanya di rumah orangtua mereka dan bukan di luar negeri yang lebih prestisius. 

"Hari Minggu-nya kita ada kuliah, Helen. Emang sih lewat zoom, tapi nanti gue dan Gio capek terus nggak fokus kalo kita ke Aussie."

"Lo nikah cuma sekali, Re! Masa foto pre-wed di rumah??? Yang bener aja, Re! Circle kita nggak ada yang kayak gitu!"

"Menurut gue kuliah lebih penting, Helen. Sorry."

"No, you're not sorry! Ini pernikahan, Re, bukan wisuda SD! Lo niat nggak sih, nikah sama kembaran gue???"

Rasa marah yang sudah menumpuk selama ini, menyembur keluar. Rere merasa sakit juga, melihat Gio yang seolah terus mengejar Rere, dan Rere seolah biasa saja dengan semua itu. Mungkin Gio tak keberatan, tapi Helen keberatan. Helen yang merasa sakit untuk kembarannya.

Gio maju dan menggandeng Helen, berusaha menenangkannya. 

"Udah. Let it go. Gue nggak apa-apa."

GUE YANG NGGAK TERIMA, BLUEY!!!

Sebetulnya Helen ingin berteriak keras-keras, tapi masih menahannya. Sebagai balasan, dia hanya memandang Gio dengan mata berkaca-kaca karena marah.

Helen menarik paksa tangannya, lalu pergi tanpa kata.

"Bener-bener di bawah standar keluarga Ranggatama, ya, foto pre-wed di rumah. Baru pertama kali ini gue lihat Helen sampai marah."

"It's ok, yang nikah kan kita."

"Semoga Helen nggak jadi sakit, ya."

Gio hanya mengangguk. Mereka lalu melanjutkan mengerjakan tugas kuliah tambahan mereka.

********************************************

Hari prewedding photoshoot mereka tiba.

Rere menginap di mansion keluarga Ranggatama lagi.

Makeup artistnya sudah ready sejak jam lima pagi. 

Rere baru pertama kali merasakan dimakeup oleh makeup artist. 

Beruntung malam sebelumnya Gio bisa behave dan tidak memaksa ke kamar Rere, jadi Rere cukup tidur. 

Rere kaget karena Gio bisa bangun sangat pagi, sudah mandi dan bahkan siap di meja makan untuk menemani Rere sarapan. 

"Re, nanti nurut aja ya sama fotografer dan stylistnya. Lo juga nggak boleh nolak gaun apapun yang gue pilih."

Rere memandang Gio dengan curiga. 

"Pasti lo milih yang kelewat sexy."

Gio mengangkat bahu. "Kapan lagi gue bisa lihat lo pake gaun seksi?"

"Gio......"

"Gue udah ngalah, ya. Nggak ke Paris, nggak ke Sydney. Gue udah nurut pre-wed di rumah kayak mau lo. Lo at least harus ngalah soal baju."

Rere menghela napas. "Oke. Mau gimana lagi."

Gio menyeringai di balik cangkir kopinya.

**********************************

10 scenes yang dijanjikan Helen tentunya ada ratusan foto. Mereka akan memilih 20 foto terbaik dari ratusan foto yang akan mereka ambil hari itu, karena memang begitulah pre-wedding photoshoot.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Never Say NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang