33. The War in Bed

1.9K 113 9
                                    

Author's Note:

Very spicy chapter 🔞🔥, tapi ada mental war juga.

Baca kalo udah 18 aja, ya.

Lebih panjang dari biasa, makanya harganya segitu di KK.

Aku udah berusaha sensor chapter ini, tapi aku juga nggak mau cut semuanya. Semoga biar nggak beli di KK, kalian bisa nangkep chapter ini isinya apa.

Tapi karena aku sensornya nggak clean, chapter di WP ini pun bener-bener harus dijauhi kalo kamu belum 18 yaaa.

Di KK 3900 kata, dia WP 3,500 kata.

Linknya nanti kupost di komentar.

**********************************

Selesai inspeksi, Gio makan siang dengan nasi campur Bali dan sate lilit. Makanannya enak. Dan dia juga lelah setelah keliling hotel dan periksa sana-sini. Masalahnya, makannya tak tenang karena Rere berpakaian seksi di depannya.

Rere tenang saja, tak merasa ada yang salah, sibuk makan strawberry cheesecake.

"Gimana inspeksinya?"

"Lancar."

"Semua oke?"

"Iya."

"......lo kenapa sih? Marah gue pake dress ini?"

"Jelas. Pake tanya."

"Males gue sama lo. Stephen nggak pernah larang gue pake baju apapun."

Gio semakin kesal karena Rere mengungkit mantannya itu.

"Pacar pura-pura nice, terus ujungnya tidur sama sahabat lo. Makan tuh cowok nice!"

Rere ikutan kesal dijawab seperti itu.

"Oke, ntar gue makan si Stephen."

Kalau tadi Gio hanya kesal, sekarang dia betul-betul marah.

"Lo ini sadar nggak sih lo ngomong apa?"

"Sadar."

"Ngapain lo ngomong gitu tentang Stephen? Pengen balikan lo?"

"Nggaklah! Najis! Gue cuma bales omongan lo aja!"

"Re! Mikir! Lo kira gue nggak marah denger tunangan gue mau makan cowok lain???"

"Lo kenapa kayak lagi PMS sih? Kan lo yang mulai ngomongnya ngeselin!"

"Mantan lo itu whatsapp lo lagi, kan? Ngajak balikan?"

"Kok tahu? Lo buka hp gue?"

"Notifnya kelihatan kemarin. Tunjukin chat lo sama dia. Gue mau baca. Sekarang."

Rere pura-pura tak dengar.

Gio mengambil hp Rere, menghadapkan layarnya ke wajah Rere, lalu mencari chat Stephen di whatsapp.

Setelah mengajak balikan kemarin, dia melihat Stephen malah mengirimi Rere foto selfie mereka saat masih pacaran.

"Foto-foto kita masih gue save, Re. Gue kangen. Gue masih sayang. Let's meet? Please?"

Untungnya, Rere membalas dengan, "Cowok sinting yang gak tahu malu dan gak tahu diri. Jangan pernah ngomong sama gue lagi!"

Dia juga lalu memblok Stephen.

Gio senang membacanya dan tertawa.

"Keren juga balesan lo."

"Puas?"

"Nggak. Nanti balik ke Jakarta gue pengen hajar dia."

Rere berhenti mengunyah cakenya lalu menelannya dengan ekspresi tegang.

Never Say NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang