77. Bewitched

857 70 4
                                    

Author's Note: 

Censored version ya Bestie. Di KK 2,500 words, di WP 1,600 kata.

Link KK-nya nanti kupost di komentar.

**************************************

Rere duduk termenung di sofa, tak tahu harus berkata apa atau melakukan apa. 

Semua ini karena Gio, yang request agar Rere memakai lingerie super sexy berwarna merah marun. Bahan lingerienya adalah satin dan renda. Selain itu, Gio juga request Rere memakai body mist warm vanilla sugar dari Bath and Body Works. 

Tak tanggung-tanggung, tadi Gio bahkan ke counter Dior dan membelikan Rere lip gloss berwarna dark red. Buat apa? Ya tentunya untuk dipakai di ranjang. 

Agak stress memandangi lingerie, body mist dan lip gloss itu, Rere akhirnya bertanya dengan nada sedikit putus asa, "Kamu pikir aku berani pakai semua ini?"

"Kenapa harus nggak berani?"

"Ini semua tuh terlalu......terlalu......?"

"Seksi?"

"IYA!!!"

"Kan buat aku. Ayolah. Sana mandi, terus dipake. Aku udah mandi, lho. Dari aku masuk kamar mandi sampai aku keluar lagi kamu masih aja duduk stress di sini mandangin semua ini."

"Aku malu!"

"........aku udah lihat kamu naked berbulan-bulan. Nggak mungkin kan pakai lingerie lebih parah dari itu."

"Ini beda!"

"Ayolah, Baby. Do it for me. Ya?"

Gio menarik Rere berdiri dari sofa, dan memberikan lingerie marun itu ke tangannya, disertai body wash dan body mist vanilla-nya, serta lip gloss merah itu.

"Body lotionnya nggak usah?"

"Nggak usah, nanti kamu rasanya jadi pahit."

Gio benar-benar jadi alasan Rere kini sering tak pakai skincare di malam hari. Karena kata Gio saat bermain di ranjang dengannya, Rere terasa pahit kulitnya kalau dia pakai skincare di wajah dan leher. 

Akhirnya Rere kini membeli essence spray yang bisa dia semprotkan ke wajahnya setelah selesai "dinas" di ranjang. Kalau tinggal disemprot dia jadi tak malas memakainya meskipun dia lelah dan mengantuk. 

"Ayolah, Re. Please."

Rere menghela napas berat. Suami yang minta. Suami harus didengar. 

Jadilah Rere mandi dengan body wash pilihan Gio, dan setelah selesai, memakai lingerie marun berenda dan lip gloss merah gelap itu.

Rere malah jadi malu sendiri melihat dirinya, dan membungkus dirinya lagi dengan handuk. 

Saat dia sudah lima belas menit di kamar mandi, pintunya akhirnya diketuk oleh Gio.

"Keluar sini. Mau sampai kapan kamu di kamar mandi? Mau tidur di situ apa gimana?"

"Ini tuh gara-gara kamu, aku sampai nggak bisa keluar kamar mandi!"

"Buka, Re."

"Aku malu!!!"

"Kamu nggak mungkin jelek. Ayo, buka pintunya, aku mau lihat."

Rere bahkan sampai melihat ke arah jendela dan mempertimbangkan apa dia bisa kabur saja atau tidak. Tapi dia ada di lantai teratas hotel bintang lima, jadi tidak mungkin, kan. 

Dengan berat hati, akhirnya Rere membuka kunci pintu kamar mandi.

Yang pertama dilihat Gio adalah Rere yang memakai lip gloss dark red. Tapi dia lucu, karena dia membungkus tubuhnya hingga ke kepala, seperti memakai kerudung handuk putih.

Never Say NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang