10. Realizations

2.2K 168 15
                                    

Author's Note:

A little spicy, but no graphic details. It's still 🔞

**********************************

Kepala Gio terasa penuh saat dia menyetir mobil kembali ke apartemennya. Helen akan menginap di mansion, jadi mereka tidak ke apartemen bersama.

Sebetulnya yang Helen tuntut, dan yang papinya minta adalah sama. Gio harus bertanggungjawab karena sudah mengambil kesucian Rere, dan harus menikahinya.

Gio bukan orang yang bisa dipengaruhi dengan mudah. Kalau dia memang tak mau, dia tak akan mau.

Namun, ada sesuatu yang membuatnya merasa terikat pada Rere sejak mereka pertama kali tidur bersama.

Dia laki-laki pertama Rere di ranjang.

Dan sejujurnya..... Dia juga ingin jadi yang terakhir.

Bisa gila dia membayangkan Rere tidur dengan orang lain, atau bahkan menikah.

Jadi ibu dari anak orang lain, membesarkan anak orang lain.

Membayangkannya saja membuatnya ingin menabrak mobil di depannya sampai terjadi tabrakan beruntun!

No, dammit! She has to marry me, be Mrs. Gio Ranggatama, and mother my kids!

Cheesy sekali, tapi dia baru pertama kali ini menginginkan perempuan sampai seperti ini.

Apa dia bisa berubah jadi laki-laki setia?

Gio diam lama di dalam mobil. Di parkiran basementnya.

Masalahnya bukan dia bisa setia atau tidak. Tapi dia mau atau tidak.

Rere datang ke hidupnya seperti badai. Tiba-tiba dan damagenya parah.

Gio yang biasa memilih teman tidur seperti memilih menu di aplikasi order makanan online, mendadak jadi berpikir soal belajar jadi setia.

Dia mewhatsapp Rere:

G: Ke lobby. Temenin gue nonton bioskop.

R: belajar

G: belajar doang isi idup lo! Turun! Nonton sama gue, terus makan. 

R: gak

G: oh minta diseret? Oke, gue ke atas.

Sepuluh menit kemudian, dia benar-benar kembali ke apartemennya untuk menyeret Rere keluar.

"Gue lagi bikin makalah, ya, Anjir!"

"Kapan deadlinenya?"

"Seminggu lagi."

"Nah! Lo bisa nemenin gue nonton dan makan!"

"It's wasting time, Gi! Jangan tarik-tarik, ah! Apaan sih?"

"Keluar sama gue. You're my girl, not my whore. Masa lo mau cuma gue pake doang, tapi nggak gue senengin?"

"Lo kalo mau baikin gue, biarin gue belajar dengan tenang di apartemen lo yang bagus banget ini. Lo nggak nyenengin gue kalo lo seret-seret gue ke mall!"

Rere sama sekali tak tergerak dengan disebut "you're my girl" oleh Gio. Dia mengira yang Gio maksud adalah perjanjian pacaran pura-pura mereka selama tiga bulan. 

Padahal Gio betul-betul sudah mengakui, walau baru pada dirinya sendiri, kalau dia memang sudah menganggap Rere his girlfriend.

"Temenin gue nonton, abis gitu temenin gue makan. Apa gunanya punya cewek kalo gue dianggurin terus?"

"Heh, denger, ya! Gue itu bisa jadi juara IPK di kampus, karena semua tugas gue itu gue ngerjainnya dengan serius! Semua tugas gue itu pantes diterbitin di website jurnal nasional karena apa? Karena gue niat banget ngerjainnya! Lo mau makan sama nonton aja sih ajak aja cewek lain! Buat apa ngajak gue?"

Never Say NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang