Author's Note:
Endingnya chapter ini spicy 🔞🔥
Tapi menurutku nggak sampai harus disensor terus dipost di KK.
Tolong yang under 18 jangan dibaca ya.
**********************************
Selesai family dinner, Gio mengajak Rere melihat green house kebanggaan sang mami.
Green house ini adalah bangunan dari kaca yang berisi dengan banyak tanaman dan bunga yang dirawat sendiri oleh mami.
Ketika Helen dalam masa pemulihan setelah operasi, Mami selalu mengkhawatirkan anak perempuannya. Untuk sejenak melupakan kerisauan, mami mulai berkebun.
Gio membuka pintu kacanya, lalu menyalakan lampu. Semua lampu di green house yang luas itu langsung menyala, menampilkan semua tanaman hijau dan bunga beraneka ragam dan warna yang langsung menyapa mata Rere.
"Wow cantiknyaaaaa!"
"Welcome to Mami's office," kata Gio sambil tersenyum.
"Mami lo kerja di sini?"
"Iya."
"Bisnis apa yayasan sosial?"
"Dua-duanya, tapi mostly ngurusin food carts dan restoran Koreanya. Mami yang ngurusin food carts kita di UK. Jadi kita kayak punya kedai makanan Indonesia ala street food gitu di sana. Lumayan banyak. Idenya dulu awalnya dari Mami. Ranggatama Cuisine itu kan fine dining, jadi emang nggak affordable, nggak semua orang bisa beli. Karena itu mami ngusulin bikin Ranggatama food carts, biar lebih affordable dan semua orang bisa beli. Terutama orang Indonesia yang tinggal di UK."
"Ada sekitar 500 food carts kita yang tersebar di Inggris. Scotland sama Ireland belum ada. Moga-moga ke depannya ada."
"Ini beneran Mami lo yang ngurus sendiri semua tanaman di sini."
"Mami yang tanam. Disiram dua kali sehari. Terus dipangkas kalau perlu. Tapi ya nggak semua mami. Kita ada gardeners yang bantuin. Tapi semua tanaman di sini pernah dirawat sama mami."
Green housenya memang luas. Kira-kira sebesar satu lapangan bola. Kalau hanya mami yang merawat, pasti tak akan sanggup.
Rere berkeliling green house itu. Ada banyak mawar beraneka warna, sedap malam yang sedang sangat wangi malam itu, berbagai anggrek, dan juga bunga matahari serta lambang yayasan pendidikan dan sosial Ranggatama: bunga krisan.
"Cantik banget sih ini. Seharian di sini juga betah gue."
"Mami emang seharian di sini. Itu emang ruang kerja mami yang real."
Gio menunjuk sebuah kantor berdinding kaca di tengah green house.
"Mami punya kantor resmi di Ranggatama building. Di dalam rumah mami juga ada ruang kerja. Tapi yang real itu mami ngantor di sini. Di green house ini."
Rere sepenuhnya paham kenapa Mami memilih berkantor di sini. Tempat itu sungguh indah, seperti surga yang penuh bunga. Pemandangan yang indah untuk dilihat setiap hari. Dan tentunya ada banyak AC di green house itu, sehingga udaranya sangat sejuk.
"Kita foto prewed di sini aja kali ya? Cantik banget tempatnya."
"Ya elah. Orang foto prewed tuh ke Paris, Re. Masa gue nikah fotonya di rumah?"
"Pertama, orang yang foto prewed ke Paris itu siapa? Kedua, rumah lo itu mansion Gi. Ini rumah udah kayak istana. Kita foto di rumah lo juga jadinya bakal mewah."
"Senior gue dari SMA semua prewednya ke Eropa. Masa gue prewed di rumah sendiri? Diketawain ntar gue. Dibilang pelit."
"Inget, kita nggak punya waktu buat jauh-jauh foto prewed ke Paris. Gue lebih mentingin kejar kuliah kita di sini biar cepet kelar. Tinggal pake baju yang bagus terus foto di sini. Rumah lo ini udah kayak istana ningrat Eropa, Gio."
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Say Never
RomanceRebecca adalah mahasiswi paling cerdas di kampus. Pemenang berbagai penghargaan, ketua angkatan, dan dijuluki kampus queen. Populer, cantik dan smart. Pacarnya ganteng, sahabatnya juga keren. Tapi dunianya runtuh ketika dia tahu pacarnya selingkuh...