Author's Note:
Warning: very spicy chapter. Avoid if you're under 18.
Ini edited version yah. Di KK 2,400 kata, di WP 1,700 kata.
Link KK-nya nanti kupost di komentar kayak biasa.
**********************************
Ada sesuatu yang berubah dari Rere.
Malam itu, dia lebih merespon Gio di ranjang.
Dan Gio nyaris gila dibuatnya.
Dia kaget karena Rere merintih dan mendesah lebih keras, tanpa malu-malu.
Suaranya yang panas membuat Gio lebih bersemangat.
Setelah selesai, Gio duduk dan memandangnya.
Ketika dia merangkak ke atas dan mencium bibir Rere, Rere memeluknya dan mencium balik tanpa diminta.
Gio mengerang dan mencium lebih dalam, sampai keduanya kehabisan napas.
Terengah-engah, keduanya berhenti lalu saling memandang.
"Gi, bentar, gaunnya gue lepas dulu. Takut rusak."
"Jangan. I like it on you."
"Tapi ini harganya puluhan juta, Gi."
"I don't care. It's worth it."
*******************************************
Tak biasanya, Rere memeluk Gio dan membelai tubuhnya. Dia juga mencium balik, menjawab lidah Gio dengan lidahnya sendiri.
Sungguh tak biasa Rere seresponsif ini.
"Kenapa tiba-tiba lo jadi semangat?" Gio bertanya, terlalu penasaran untuk membiarkan ini berlalu tanpa kata.
"Nggak suka?"
"Sukalah, gila kali gue kalo nggak suka."
"Oh. Ya....bagus, kan?"
"Tapi kenapa?"
"I want to do something for you too," bisik Rere.
Jawaban yang luar biasa untuk Gio. Earth-shattering, to be honest.
Rere tak bilang sayang atau cinta. Tapi dia ingin menyenangkan dirinya. Dan Gio senang mendengarnya.
********************************************
Tangan Rere yang biasanya mencengkeram sprei di bawahnya, malam itu bergerak membelai lengan Gio, bahunya, wajahnya dan tubuhnya. membuat Gio tersenyum di atasnya.
********************************************
Rere lalu duduk di lantai di depan Gio, dan memberikan yang Gio minta.
Luar biasa rasa dan visualnya.
Melihat Rere dengan gaun brokat biru pilihannya seharga 60 juta rupiah dan makeup sempurna, berlutut di depannya.
*******************************************
"Fuck, too good......" desis Gio.
Rere betul-betul membawanya ke surga ketujuh.
"Ride me."
Gio mundur ke tengah ranjang, dan Rere merangkak mengikutinya.
Seperti mimpi, Gio memandang Rere naik ke atas pangkuannya.
Semua adegan erotis itu membuat Gio rasanya ingin meneteskan air liur.
"Move for me, Baby."
"Such a good whore tonight....."
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Say Never
RomanceRebecca adalah mahasiswi paling cerdas di kampus. Pemenang berbagai penghargaan, ketua angkatan, dan dijuluki kampus queen. Populer, cantik dan smart. Pacarnya ganteng, sahabatnya juga keren. Tapi dunianya runtuh ketika dia tahu pacarnya selingkuh...