37. The Fathers

1.1K 121 5
                                    

Lelah karena perdebatan dengan Helen dan mengabarkan rencananya segera melamar dan menikahi Rere, Gio tiduran di kamarnya.

Dia mengecek hpnya, dan mendapati ada pesan whatsapp dari Rere.

"Gue udah ceria ke Mama Papa kalo lo mau ngelamar dua minggu lagi."

G: mereka bilang apa?
R: Papa mau lo nelpon dia, dan jelasin niat lo.

Rere lalu memberikan nomor hp ayahnya.

R: tolong telpon Papa begitu lo siap.
G: gue telpon sekarang.

Tanpa banyak berpikir, Gio menyambung ke ayah Rere.

"Halo, dengan Om Sofyan, ayah dari Rere?"

"Betul. Dengan siapa saya bicara?"

"Saya Gio, Om, pacar Rere."

"Ah. Selamat sore, Gio. Ada perlu apa menelepon?"

"Saya mau memperkenalkan diri Om. Saya ingin menikah dengan Rebecca. Kalau Om setuju, Saya ingin melamar Rere ke Medan dengan keluarga saya dua minggu lagi."

"Apa benar kamu Gio Ranggatama? Anak pemilik Nirwana Hotel, mall, dan banyak restoran?"

"Iya, Om, betul."

"Kenapa Rebecca? Saya cuma orang biasa. Bisnis saya hanya satu, satu supermarket di Medan. Rebecca tidak akan bisa menambah aset keluarga Ranggatama. Kenapa harus Rebecca?"

Gio terdiam sejenak.

Adrenalin menderu di seluruh tubuh.

"Karena saya cinta anak Om."

Sofyan pun terdiam.

"Mungkin saya sudah suka pada Rere sejak awal kuliah. Semua perempuan di kampus berlomba-lomba untuk mengejar saya. Tapi Rere beda, Om. Rere nggak pernah peduli sama saya dulu."

"Sampai akhirnya dia butuh bantuan saya. Setelah itu kita jadi dekat dan saya...... Saya nggak bisa kalau nggak sama Rere, Om. Rere cantik, smart dan sama dia, saya selalu ingin jadi orang yang lebih baik."

"Sebentar. Perempuan banyak mengejar kamu? Apa kamu bisa berjanji setia sama anak saya? Rere ternyata diselingkuhi oleh mantannya. Itupun saya juga baru tahu. Apa kamu bisa setia pada Rere?"

"Saya udah bilang, Om. Saya nggak bisa kalau nggak sama anak Om. Saya yang butuh mengikat Rere secepatnya."

"Kamu betul, mau membiayai kuliah S2 anak saya?"

"Betul, Om."

"Sekolahnya dibiayai, dan tidak membawa harta. Apa Rere akan direndahkan oleh keluarga kamu kalau kalian menikah?"

"Nggak akan, Om. Keluarga saya senang, karena calon saya berprestasi dan smart. Saya butuh istri yang bisa membantu saya menjaga dan mengembangkan bisnis keluarga saya. Rere orang yang cocok untuk itu, Om."

"Apa kamu berjanji, akan memperlakukan anak saya dengan baik?"

"Saya janji akan selalu menjaga anak Om, fisik dan mental. Sampai tua, saya mau sama Rere, Om."

"Oke. Kapan kamu berencana melamar anak saya?"

"Dua minggu lagi, Om. Weekend. Hari Sabtu atau Minggu. Terserah Om."

"Apa mungkin kalau saya bicara dulu dengan ayah kamu?"

"Boleh, Om."

"Sebentar. Saya lupa. Kamu muslim kan?"

"Iya, Om. Betul."

"Baiklah. Saya perlu bicara dengan ayah kamu dulu."

"Iya, Om. Sebentar lagi Papi saya telpon Om."

Never Say NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang