Author's Note:
🔞 for language.
**********************************
Sore itu, Gio mewhatsapp Rere foto laporan pemeriksaan kesehatan seksualnya. Dia sehat, dan bersih dari segala penyakit seksual.
Gio: Told you I'm clean.
Rere: Ya, congrats.
Gio: congrats, congrats. Mana janji lo? Gue jemput sekarang ya, gue bawa ke apartemen gue. Gue mau unboxing lo malam ini.
Rere: dilihat-lihat bahasa lo emang kayak Dajjal ya, Gio.
Gio: gue udah jalanin request lo, nih. Sekarang waktunya lo nepatin janji lo.
Rere: nggak bisa malam ini. Gue mau suntik kontrasepsi dulu.
Gio: halah, bilang aja lo nggak berani. Akal sehat lo udah balik.
Rere: enak aja. Besok gue ke dokter.
Gio: sekarang aja. Gue bawa ke RS Ranggatama. Gue cariin dokter kandungannya.
Rere: udah biasa hamilin cewek ya lo? Kesannya sat set banget.
Gio: mau tahu aja apa mau tahu banget?
Rere: najis.
Gio: kalo bener lo berani, gue tantang lo ke dokter kandungan sekarang.
Rere: ya udah, ayo.
Gio: haha. Beneran, nih? Kalo berubah pikiran nggak apa-apa, Re. Gue bisa sama yang lain. Lo temenin gue makan aja.
Rere: nggak. Ayo ke dokter kandungan. Sekarang.
Gio: ya udah, coba kita lihat. Lo beneran mau masuk nggak, ke ruangan dokter kandungan.
**********************************
Gio benar-benar membawa Rere ke dokter kandungan.
Sebenarnya Gio merasa semua ini seru saja.
Dia tahu dia sebenarnya lebih baik menasehati Rebecca untuk membatalkan niatnya saja.
Tapi dia terlanjur penasaran melihat Rere, apa dia betul akan menjalani suntik kontrasepsi ini?
Rasanya seperti melihat pertandingan bola yang seru, dan menebak-nebak siapa pemenangnya.
Ketika nama Rere dipanggil, Gio menyadari Rere sedikit tersentak.
"Udah, kalo lo berubah pikiran nggak apa-apa. Gue anterin lo pulang. Atau kita makan dulu, baru pulang."
Lalu Rere teringat lagi postingan story Instagram.
Felicia dan Stephen sama-sama meminta maaf lewat tulisan di Instagram mereka.
Katanya, mereka sama-sama menyesal sudah menyakitinya.
Haha. Mereka kira semudah itu?
Kalau Stephen bisa tidur dengan perempuan lain, dia juga bisa tidur dengan laki-laki lain!
Rere berdiri.
"Mau ke mana?"
"Ke dokternya."
"Mau ditemenin?"
"Lo bukan suami gue."
"Emang bukan. Tapi lo mau suntik karena mau tidur sama gue. Jadi, gue temenin aja, ya."
**********************************
Sang dokter kandungan adalah seorang perempuan paruh baya yang terlihat cerdas dan energik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Say Never
RomanceRebecca adalah mahasiswi paling cerdas di kampus. Pemenang berbagai penghargaan, ketua angkatan, dan dijuluki kampus queen. Populer, cantik dan smart. Pacarnya ganteng, sahabatnya juga keren. Tapi dunianya runtuh ketika dia tahu pacarnya selingkuh...