31. Jeremy's Story: I Choose You

1.3K 98 3
                                    

Jeremy tahu dia adalah sebuah kesalahan untuk Helen. Dimulai dari Gio yang jadi memusuhinya, Mami Helen atau Tante Gia yang terlihat sangat terkejut melihat Jeremy diantar pulang dari bandara oleh dirinya, dan Helen yang terlihat sedikit resah saat jalan dengannya. 

Di kelas 11 dulu, ketika Jeremy pertama kali tidur dengan teman sekelasnya, dia tahu Helen mendapat serangan jantung karena kaget dan sedih, lalu pingsan dan harus dioperasi. 

Sebetulnya Gio juga pertama kali tidur dengan perempuan di kelas 11, tapi bukan teman sekelas mereka. Gio pertama kali berhubungan seksual dengan kakak kelas mereka di kelas 12 yang terkenal nakal dan luar biasa flirty. 

Dia dan Gio sebetulnya sama saja. Sama-sama brengsek. 

Hanya saja, awal dari semua itu adalah Helen. Helen yang berkali-kali hampir mati. Mereka takut, stress dan marah pada dunia. Jadi apa salahnya bersenang-senang, ya kan?

Persahabatan dia dan Gio pun sangat rumit. Merekalah yang bagai kembar identik. Hobi mereka sama, mobil yang mereka sukai sama, musik yang mereka sukai juga sama. 

Gio sudah seperti saudara kandung untuk Jeremy. Jujur saja, dia merasa lebih dekat dengan Gio daripada dengan Aji. 

Tapi ada satu hal di antara mereka yang tak akan pernah sama. Tak akan pernah setuju, dan tak akan pernah sepaham.

Ketika Jeremy menyukai Helen dan ingin bersamanya, Gio murka. 

Dia tak menyalahkan Gio. Andai Helen itu saudara kembarnya, dia juga akan melakukan hal yang sama dengan Gio. 

Mana ada orang yang akan mau kembarannya berakhir dengan laki-laki brengsek seperti Jeremy?

Karena itu, tiga kali dalam jangka waktu lima tahun, Jeremy berhasil membuat Helen setuju untuk jalan bersama, tapi selalu terpaksa dicancel. Semua karena Gio tahu, lalu menghajarnya. 

Kalau Gio marah padanya dan memukulnya, Jeremy tak melawan. Dia tahu Gio berhak untuk itu. 

Jadi dia menjalani hidupnya dengan hura-hura, untuk melupakan Helen yang tak mungkin didapatkannya. 

Dia bisa hidup hanya sebagai teman Helen. Bertahun-tahun hanya kebetulan bertemu, saat Helen datang ke apartemen Gio, atau Helen datang ke acara hangout teman-teman Gio. 

Semua perempuan yang dipacarinya dan ditidurinya hanya pengalih perhatian.

Dia mengatakan pada dirinya sendiri, dia akan bisa melupakan dan merelakan.

********************************

Lalu tiba-tiba, Aji memutuskan masuk Sastra Inggris di Chrysanthemum University. Sesuatu yang tak pernah diduga Jeremy sebelumnya. Dia mengira Aji akan kuliah IT. Atau ekonomi, sama sepertinya. Karena ujungnya, mereka harus menjalankan perusahaan ayah mereka yang bergerak di bidang entertainment. Tepatnya, mereka anak keluarga Sanjaya yang memiliki production house, entertainment agencies, dan modelling agency. 

Mereka memproduksi film, mempunyai banyak penyanyi, aktor dan aktris terkenal. Mempunyai stasiun TV, studio rekaman, sekolah public speaking, musik, acting, dan masih banyak lagi. Mereka juga mempunyai beberapa website terkenal yang beritanya dipercaya di negeri ini, dan memiliki banyak jurnalis serta reporter. 

Dari semua rencana masa depan yang ayah mereka perkirakan, tak terbayang sebelumnya, kalau Aji tiba-tiba memilih kuliah Sastra Inggris.

Aji memang suka membaca, tapi relevankah Sastra Inggris dengan menjadi pemimpin perusahaan media?

Mungkin secara konten, ya. Tapi secara bisnis?

"Lo ini nggak lagi mabok kan, Ji, pas ngisi formulir? Kenapa tiba-tiba jadi Sastra Inggris?"

Never Say NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang