21. For You

1.8K 134 5
                                    

Author's Note:

Spicy 🔞 level 7/10 di KK.

Jauh-jauh kalo kamu belom 18. Please banget.

Aku udah berusaha edit yang di sini biar lebih kalem. Tapi kayaknya masih agak graphic. 

Yang di KK 3,000 kata, di sini 2,000 ya.

Link KK nanti kutaruh di komen seperti biasa.

**********************************

Pada suatu siang yang syahdu, Aji mengirim pesan whatsapp yang membuat Gio kebakaran.

Pasalnya, Aji mengirim pesan itu setelah Rere tak menjawab telpon dan pesan Gio selama 4 jam.

Aji: Bang, tebak gue ketemu siapa?

Gio: siapa?

Aji: Kak Rere

Gio: di mana?

Aji: di Hotel Lumiere

Gio: hah? Ngapain dia di situ?

Aji: gak tahu. Sama Bang Maxwell.

Gio: anjing!!!

Aji: aku tadi lagi makan sama Bunda, terus Kak Rere sama Bang Maxwell dateng gitu.

Aji: katanya sih ngurusin seminar

Aji: Bang?

Aji: Bang Gio?

Aji: BANG JANGAN GEBUKIN BANG MAX BANG

Aji: Baca dulu wa Aji semuanya

**********************************

Dengan darah mendidih, Gio langsung meluncur ke hotel Lumiere.

Dia berusaha menelepon Rere sejak tadi, namun tak diangkat. 

Saat itu jam dua sore, waktu makan siang.

Jadi itu alasan Rere sejak tadi tak membalas chatnya? Berduaan ke hotel dengan Maxwell?

Dia sudah memukul-mukul setirnya sendiri di semua lampu merah. Rasanya sudah ingin dia tabrak saja semua mobil yang menghalanginya.

*********************************

Rere dan Maxwell sejak tadi sedang rapat dengan bagian marketing Hotel Lumiere, karena ada acara jamuan makan para pembicara seminar yang akan mereka adakan di situ. 

Setelah rapatnya selesai, Rere kaget melihat Gio duduk di sofa depan ruang meeting.

"Eh, Gio? Lo ngapain di sini?"

"Harusnya gue yang nanya."

Gio sudah berusaha sekuat tenaga untuk menahan emosinya agar tak meledak saat itu juga. 

Dia sudah tahu mereka hanya meeting. Itupun baru tahu karena bertanya ke resepsionis, apa ada wakil jurusan FE Chrysanthemum University yang meeting di situ. 

"Lo marah kenapa?" tanya Rere bingung.

"HP lo nggak bisa dihubungin!"

Rere mengecek hpnya. Ternyata baterainya habis, hpnya mati, dan dia tak sadar.

"Oh, mati karena gue lupa ngecharge."

"Gue nyariin lo dari pagi!"

"Kenapa, kok nyariin?"

"Gue duluan ya Bro, Re, gue harus ngajar anak orang," Max pamit.

"Max, lain kali kalo mau pergi berdua aja sama Rere tolong bilang dulu sama gue."

Never Say NeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang