Author's Note:
Biasalah, namanya juga cerita ini. Udah waktunya mature dan spicy scene lagi. Jangan dibaca kalau kamu belum 18, ya.
Ini censored version, ya.
Di KK sekitar 1,300 kata, di wattpad sekitar 1,000 kata.
Beda 300 kata aja, ya. Silakan beli di KK kalo emang bener-bener nggak mau ketinggalan setiap kata. Kalo nggak, juga nggak apa-apa, tetep bisa paham chapter ini.
**********************************
Landing di Bandara Ngurah Rai, Gio segera mengabari Rere. Seperti orang yang lama pergi merantau, Gio sangat excited untuk "pulang." Tak bertemu Rere dua minggu rasanya seperti tak bertemu dua tahun.
Driver dari Ranggatama Hotel Bali menunggunya di bandara, dan langsung mengantarnya ke resort keluarga mereka di Nusa Dua.
Saat dia masuk ke villa yang indah itu, tercium bau masakan.
"Rere?"
"Gue di dapur!"
Dapurnya penuh dengan aroma lezat khas masakan Indonesia, seperti harum masakan di restoran Padang.
"Lo masak, Re?"
"Nggak, ini Mama gue yang masak. Gue disuruh bawa. Berat-berat lho ini semua gue tenteng dari Medan tadi pagi. Lo harus cobain, ya?"
Gio terdiam, memandang Rere yang memakai jeans biru dan kemeja kotak-kotak yang biasa dipakainya kuliah.
Rere juga memandang Gio. Dia tak terlihat secuek dan sebebas biasanya. Ada ekspresi sedih dan kecewa yang tak bisa disembunyikannya.
Seems like you'll know someone better after sleeping with him a lot, batin Rere.
Dia tahu Gio sedang tak baik-baik saja.
Pasti ini tentang Helen dan Jeremy.
"Are you ok?" Rere bertanya hati-hati.
Gio tak menjawab, dia hanya menghampiri Rere dan memeluknya, meletakkan keningnya di bahu Rere.
"Gi......gue doain Helen baik-baik aja. Ya? Lo jangan marah dan stress terus karena mereka. Doain yang baik-baik buat dia."
Bukannya menjawab, Gio malah mencium bibir Rere.
Mereka berpandangan sesaat.
Gio sedang gundah. Dia sedang sedih, kesal dan kecewa. Secara naluriah, dia ingin mencari kehangatan dari gadisnya, pelipur lara yang kini ada di depan mata.
Gio mengangkat dagu Rere dan menciumnya dengan lapar, lidahnya merasakan dengan serakah, seolah benar tak menyentuh Rere dua tahun lamanya, padahal baru dua minggu.
Tak ada siapapun di villa itu. Asisten rumah tangga dan driver akan datang hanya bila ditelpon ke Ranggatama Hotel. Mereka hanya berdua, jadi Gio tak ragu melepas kancing kemeja Rere tanpa basa-basi.
**********************************
Matanya yang rindu akan kemolekan tubuh gadis itu menyapu pemandangan indah di depannya. Rasa rindu pada Rere meluap, lalu tumpah. Gio teramat sangat merindu.
"Re........I miss you........"
Rere menaikkan alis, kaget dengan kata-kata romantis gitu.
"Nggak salah?"
Gio menggelengkan kepalanya.
Tangan Gio terangkat, membelai. "Gue nggak tidur sama siapa-siapa di UK. Percaya nggak?"
Rere diam.
Matanya yang menyelidik membuat Gio tertawa sinis.
"Nggak percaya, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Say Never
RomanceRebecca adalah mahasiswi paling cerdas di kampus. Pemenang berbagai penghargaan, ketua angkatan, dan dijuluki kampus queen. Populer, cantik dan smart. Pacarnya ganteng, sahabatnya juga keren. Tapi dunianya runtuh ketika dia tahu pacarnya selingkuh...