Best Mistake - Part 82

309 47 29
                                    




Hembusan angin dan percikan hujan pagi ini melalui kaca besar yang ada diruang kerjanya tidak membuat Melinda berhenti mengerjakan sesuatu pada laptopnya tanpa berdiri menutup jendela untuk menghalau percikan dan angin segar itu. Ia seolah larut dalam pekerjaan nya tetapi otaknya tengah memikirkan sesuatu lain, terlihat dari ia yang tiba-tiba menghentikan tangan nya menari-nari diatas tombol-tombol itu.

Kebetulan di Belanda sedang musim hujan, dan biasanya dengan cuaca seperti ini ia akan memilih bergelung di kamar istirahatnya ketimbang duduk di meja kerjanya seperti ini. Tapi kali ini sedikit berbeda.

"Mom",

"Mom",

"My sweety Linnie !",

Sapaan dari Romeo pun ia abaikan, pria baya itu baru saja membuat sarapan untuk istrinya lalu ketika keluar dari dapur ia sudah mendapati Melinda bengong seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Hello Linnie !", tegurnya lalu bergerak sedikit menyenggol lengan istrinya menggunakan lutut karena tangannya sudah memegang nampan berisi sarapan.

"Memikirkan apa ?",

"Aku hanya memikirkan Nathan", katanya sembari menyuapkan masakan buatan Romeo.

"Hanya Nathan ?",

Melinda menyandarkan punggung nya dan melipat tangan nya diatas perut.

"Hanya Nathan, siapa lagi ?",

"Kukira yang lain",

Melinda diam, ia paham ucapan Romeo yang satu itu.

"Kita sudah tidak ada alasan untuk marah pada Irene mom",

"Tapi kita harus bagaimana, rasanya aku seperti tidak punya wajah untuk bertemu dengan Irene dad", Melinda menghela nafas pelan lalu menunduk menatap telapak tangan nya.

Melinda kembali diam, membuat Romeo juga bingung harus melakukan apa. Seminggu terakhir ini, Melinda banyak diam seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Mau ketemu Nathan tidak ?, kita tidak sempat menontonnya kemarin, bagaimana kalau kita menemuinya saja ?",

"Kapan ?",

"Kita berangkat sore ini",

"Baiklah, aku akan menelfon nya kalau begitu", Melinda baru akan mencari nomor ponsel Nathan tapi tertahan saat Romeo memegang lengan nya.

"Tidak usah mom, beri kejutan untuknya", Melinda kembali meletakan ponselnya, menyetujui ide Romeo.

"Semoga Nathan tidak terlalu sibuk ya dad, biar bisa ikut kerumah neneknya",

"Biasanya kalau setelah match dia ada libur, selisih match barikutnya juga masih seminggu jadi harusnya dia bisa ikut",

--

Perjalanan cukup panjang mereka tempuh, memilih menggunakan penerbangan jalur laut karena agenda hari ini ke Swansea bukan hanya bertemu Nathan tapi juga berkunjung ketempat ibunya jadi mereka membawa mobil pribadi untuk kendaraan disana nanti.

Setelah menempuh perjalanan cukup panjang kini mereka sudah sampai tepat dihalaman rumah Nathan, Melinda sedikit mengerut bingung saat netranya tidak menemukan mobil Nathan terpakir.

"Nathan sepertinya pergi dad",

"Sepertinya begitu, mobilnya tidak ada. Bawah kunci rumah kan mom ?",

Melinda memeriksa cadangan kunci rumah yang sengaja Nathan berikan sebab sewaktu-waktu hal seperti ini terjadi, orang tua nya bisa langsung masuk tanpa menunggu diluar.

Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang