Best Mistake - Part 71

366 43 21
                                    




"Jam berapa meetingnya dimulai ?" , Shayne melonggarkan dasinya yang serasa sudah mencekik lehernya sejak tadi.

"Dua jam lagi tuan" ,

Bukan sejak tadi sebenarnya tapi sejak beberapa hari yang lalu saat ia menerima kabar kalau Gaveen sedang dirawat dirumah sakit hingga hari ini , ia tidak bisa melakukan apapun saat pekerjaan dikantor malah menumpuk seperti ini , belum lagi meeting-meeting yang selalu ia hadiri , jadwalnya benar-benar padat hingga membuatnya tidak bisa langsung terbang ke London untuk menemani Irene.

"Itu lama sekali Anton , majukan meetingnya menjadi setengah jam lagi" ,

"Tidak bisa tuan karena mereka juga sedang melakukan meeting , tadi pihak mereka mengabarkan, belum lagi ada kunjungan setengah jam lagi" ,

"Kamu sedang seperti mengatur bosmu" ,

"He he maaf" ,

Shayne mengusap rambutnya kasar , kalau tahu begini ia menolak saja semua agenda-agendanya tapi ia sudah terlanjur menerima sebelum tahu Gaveen dirawat dirumah sakit.

Shayne memijit pelipisnya , benaknya terganggu saat ingatannya terbawa pada Irene yang sudah bertemu dengan Nathan dan ada kemungkinan Irene mungkin menghubungi pria itu untuk menemaninya , apalagi Gaveen kalau sakit sangat rewel.

Namun ia terus-terusan memfotsir dirinya sendiri berkat Irene yang mengatakan kalau selama ini ia hanya ditemani oleh pengasuh Gaveen dan sama sekali tidak berhubungan dengan Nathan.

Shayne sudah terlanjur menjadikan Irene dan Gaveen orang yang berarti dalam hidupnya , jadi rasanya ia sedikit tidak rela mendapati kalau suatu saat nanti Irene akan kembali kepada Nathan. Ia tidak bisa membayangkan seperti apa hidupnya kalau lagi-lagi harus ditinggalkan oleh orang yang sudah ia anggap rumah.

Meskipun Irene tampaknya belum juga memberi kepastian apapun padanya tetapi ia cukup yakin cepat atau lambat Irene akan menerimanya , untuk itu ia harus bergerak lagi sebelum Nathan berhasil merebut Irene darinya karena ia cukup tahu Nathan pasti tidak akan tinggal diam saat kembali menemukan Irene dan Gaveen.

Shayne menatap lama pada ponselnya , awalnya ia sudah menekan dirinya untuk tidak menghubungi Irene tetapi saat ia mendapati berpuluh-puluh panggilan hari itu membuatnya kembali rutin menghubungi Irene.

Sebenarnya Shayne sedikit kurang nyaman tentang hari dimana Irene yang seperti terus-terusan mengingat Nathan disetiap aktivitasnya pagi itu sedikit membuatnya menahan diri untuk tidak melampiaskan rasa cemburunya. Ia sebenarnya sudah berusaha mati-matian untuk menghidari wanita itu dengan tidak terlalu peduli tetapi mendengar Gaveen sakit dan dirawat membuat hatinya tergugah untuk terus melindungi mereka.

Hatinya seperti tidak bisa tenang , ia seperti terjebak sendiri dalam dinamika yang awalnya hanya peduli kepada Irene karena murni digerakan dengan rasa kemanusian tapi pada akhirnya ia malah terjebak sendiri dengan hatinya. Tapi disatu sisi ada hal yang membuat dirinya yakin kalau Irene dan Nathan sulit untuk kembali , entahlah tetapi ia cukup yakin soal itu.

Lelah dengan fikiran nya , tangan nya terulur seolah menuntun untuk segera menghubungi Irene sekedar menanyakan kabar Gaveen.

Mencari nomor ponsel Irene adalah salah satu cara untuk memecahkan rindu yang mengerogoti dirinya sejak beberapa hari terakhir.

"Kamu dimana Rene ?" ,

"........" ,

"Meetingku selesai dalam dua jam , aku akan langsung terbang menemui kalian , see you" ,

Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang