Best Mistake - Part 79

493 47 28
                                    





Ungkapan tentang jangan berharap apapun pada manusia memang benar adanya, benar apalagi jika berharap sesuatu yang melebihi ekspektasi kita kadang membuat rugi sendiri.

Seperti halnya dengan Irish, ia sudah terlalu berharap. Nathan yang ia fikir masih sendiri ternyata sudah memiliki orang lain dihidupnya, sungguh ironi. Dirinya yang sudah terlalu bersemangat, selalu excited perihal Nathan dan selalu senang saat akan bertemu dengan Nathan tapi ternyata pria itu sama sekali tidak menaruh apapun padanya.

Jika sudah seperti ini, berarti ini tandanya jika cinta sedang tidak berpihak padanya, harusnya ia menolak segala hasrat dan gejolak dihatinya, menyangkal semua tetapi ia justru tidak bisa melawan itu, ia membiarkan nya hingga berlarut sebab ia mengira Nathan juga memiliki perasaan yang sama, perlakuan dan tindakan pria itu jelas membuatnya terbuai.

Kehangatan yang dimiliki Nathan, kehangatan yang kerap pria itu tunjukan benar-benar membuat nya berfikir salah. Entahlah, dia yang terlalu berharap atau Nathan yang terlalu menunjukan sikap yang kerap membuat wanita mana saja salah paham, termasuk dirinya.

Sekarang semua akan menjadi seperti kisah yang tidak berarti sama sekali tapi apapun itu ia akan mencari, arti jauh yang ada dalam hatinya.

"Sayang sekali ya Nath", sedikit bingung sebenarnya sebab Irish tiba-tiba memintanya untuk bertemu disini.

Sebuah pantai yang kebetulan tepat berada didepan rumah milik Nathan, ia tadi sedang berada di Gazebo bersama Irene lalu tiba-tiba Irish menelfonnya.

"Mungkin kamu akan tetap tutup mata soal ini tapi.... tidak kah kamu bisa merasakan sedikit saja hatiku Nath ?",

Nathan menghela nafas berat, ia jelas tau. Sangat tau tetapi ia benar-benar tidak bisa melakukan apapun untuk menyambut hati yang dimiliki Irish itu, lagipula ia sama sekali tidak pernah berfikir soal itu.

Soal Irish yang menunjukan diri padanya memang membuatnya risih tetapi ia membiarkan saja karena cukup tidak enak kalau harus menegur dan menyuruhnya berhenti tapi sekarang Irish juga sudah tau jadi ada baiknya ia mempertegas diri.

"Irish... seperti yang kamu tahu. Aku ini pria yang sudah menikah dan memiliki anak. Jadi perasaan seperti itu tidak seharusnya kamu biarkan",

"Kalian sudah tidak bersama, Bianca memberitahuku kalau kalian sedang berada pada situasi yang sulit",

Nathan menghelas nafas lalu memasukan kedua tangannya di saku miliknya, menghadap pantai dan menghirup udara dingin yang menerpa.

"Aku sedang berusaha, kami sudah hampir berhasil melewatinya jadi tolong jangan membuat hal-hal yang bisa membuatnya kembali hancur",

"Tapi kamu memberiku jalan Nath",

"Aku tidak pernah memberi jalan, kamu yang membuka jalan itu sendiri. Jangan salah paham. Maaf kalau aku sudah bersikap dan membuatmu salah paham",

Irish mendesah kecewa, benar ia terlalu membuat dirinya istimewa, terlalu membuat ekspektasi tinggi pada Nathan.

"Baiklah kalau begitu... tidak apa-apa. Aku hanya ingin memberitahumu soal perasaan yang kumiliki, agar aku sedikit legah",

"Aku hanya memberitahumu, jadi tidak usah khawatir Nath. Perasaan ini akan cepat hilang", lanjutnya lagi.

"Terima kasih sudah mengerti Irish",

Nathan tersenyum, dan Irish sudah tidak lagi berdebar melihat senyuman itu. Hanya terkesan beberapa saat selebihnya ia yakin bisa menghilangkan debaran ini.

"Tapi kamu tetap mengizinkan Irene untuk bekerja kan ?, dia salah satu staf favoritku", Irish terkekeh, ia hanya tiba-tiba kepikiran tentang Irene yang tiba-tiba harus berhenti bekerja karena akan ikut pindah ke Wales bersama Nathan.

Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang