•
•
•
•
______________________Pagi ini cukup dilalui dengan baik oleh Nathan , bukan hanya pagi ini sebenarnya , seminggu terakhir semua berjalan baik meskipun pria itu sesekali masih mengingat dan menyesalkan apa yang terjadi di lapangan waktu itu tetapi karena banyaknya dukungan dan support dari keluarga dan teman-teman nya membuat ia kembali menggenggam kepercayaan diri ditangan nya.
Pagi ini ia mengawali dengan renungan-renungan yang ia dapati pada al-kitab yang selalu tersedia dan berjejeran dengan buku-buku bacaan nya yang lain tetapi ia merasa sudah waktunya untuk membersihkan diri toh mumpung istrinya belum bangun , kalau tidak Irene akan kembali mengajaknya berdebat tentang siapa yang akan duluan menggunakan kamar mandi pagi ini.
Selalu seperti itu setiap pagi.
Tapi sebelum itu ia menyempatkan diri duduk ditepi ranjang , ia membawa tangannya memegang perut istrinya lalu memejamkan mata berdoa untuk keberkahan dan perlindungan sebagai awal mereka memulai aktivitas hari ini.
"Diberkahi selalu , ameen " , katanya lalu memberi kecupan pada dahi istrinya dan anaknya didalam sana secara bergantian , baru setelahnya ia melanjutkan kegiatan nya yang tadi tertunda.
Irene tampaknya masih betah , enggan untuk membuka mata bahkan sekarang ia berbalik menarik selimut , membungkus dirinya dan memastikan tidak ada celah angin yang bisa masuk kedalam kulitnya.
Namun ia kembali merengut pelan saat bisa mendengar suara gemercik air dari dalam kamar mandi bersamaan dengan ia yang ingin membuang air kecil.
Buru-buru ia mengibas selimut dan dengan cepat sudah berdiri didepan pintu kamar mandi.
Tok___
"Nathan" , tidak ada sahutan.
Tok___
"Nathan Tjoe , buka pintunya please" , katanya merengek tapi belum ada respon dari dalam membuatnya mengerang frustasi. Bahkan suara aliran air juga sudah tidak terdnegar disana.
Tok___
Irene terpaku , mendadak bisu saat matanya bersitatap dengan mata hazelbrown milik Nathan pagi ini , ia menelan luda kasar saat mendapati Nathan sudah berdiri dengan tubuhnya yang masih basah dan rambut yang acak-acakan , ia bahkan bisa melihat tetesan air dari rambut itu.
"Irene___ , hey ada apa ?" ,
"Irene"
"Oh ?___ oh hai Nath" ,
Seperkian detik ia mendapati kembali kesadaran nya saat merasakan tangan Nathan memegang dagunya dan membuat gerakan menutup pada bibir istrinya yang terbuka. Sial~
"Ada apa ?" ,
"Itu____ bisa minggir dulu" , katanya lalu menyingkirkan Nathan dari depan pintu kamar mandi dan ia buru-buru masuk saat merasakan gejolak paginya sudah semakin membuatnya kalang kabut ditambah bertemu dengan Nathan yang memamerkan badan kekar miliknya lengkap dengan bissep pada skin tan miliknya.
Benar-benar sukses membuat paginya kembali acak-acakan seperti pagi-pagi sebelumnya.
Nathan menaikan bahu acuh atas keanehan istrinya yang kembali pagi ini , ia sadar betul Irene selalu bertingkah aneh jika melihatnya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-on
RomanceBest Mistake ~ Ketika satu kesalahan yang awalnya menjadi momok ancaman bagi seorang Nathan Tjoe dalam mempertahankan karirnya , mempertahankan nama baik keluarganya berubah menjadi kesalahan terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya. Elora Iren...