Best Mistake - Part 62

405 52 17
                                    






_______________________

Shayne mengetuk-ngetukan telunjuk nya pada pinggiran sofa yang berada diruang kerja nya sembari tangan sudah mengusap-usap pelan jidatnya.

Hari ini ia sedikit merasa tertekan dengan beberapa permasalahan di perusahaan nya yang sejak seminggu kemarin selalu meminta dan menyita perhatian nya , kadang membuatnya frustasi dan merasa kalau ia sepertinya perlu mendinginkan kepalanya di bar tapi ia bahkan sudah lupa kapan terakhir ia menginjakan kakinya disana dan menyewa wanita acak untuk menemani nya.

Sudah sejak setahun terakhir ini ia menghilangkan kebiasaan itu karena tiba-tiba merasa harus berbenah diri setelah hubungan nya dan Roxanne tidak berjalan baik , Shayne semenjak hubungan dan Roxanne berakhir buruk ia sedikit melenceng dari hal-hal baik yang selalu tertanam pada dirinya.

Ia menjadi lebih brengsek dari sebelumnya , anggap saja itu adalah luapan pelampiasan patah hatinya saat itu tapi sejak setahun terakhir ini ia mulai kembali menemukan hidupnya saat ia memutuskan merawat Irene dan bayinya , terlebih saat anak Irene lahir , ia jadi merasa ingin memberikan yang terbaik untuk anak kecil itu.

Sebagai orang pertama yang melihat Gaveen lahir didunia ini tentu saja membuat perasaan nya sedikit haru dan tersentuh hingga membuatnya menganggap Gaveen seperti anaknya sendiri , kehadiran bayi satu tahun itu benar-benar membuat hidupnya lebih berwarna. Ia jadi punya alasan untuk sering pulang ke Landon sejak Irene dan Gaveen hidup bersama nya.

Ketukan pintu ia dapati saat masih memikirkan pertemuan Irene bersama Nathan untuk pertama kalinya , ada sedikit perasaan kurang nyaman saat Irene memberitahu tentang ia yang bertemu dengan Nathan seminggu yang lalu. Ia bahkan masih memikirkan nya hingga kini.

Shayne tersenyum saat matanya melihat Gaveen yang berjalan tertatih kearahnya dengan kaki mungil yang menggrmaskan dibalut dengan kaos kaki karena hari ini Londong lebih dingin dari biasanya.

"Hay tampan" ,

Shayne segera menghampiri Gaveen saat melihat anak itu berjalan tapi hampir jatuh karena kakinya yang masih kurang stabil untuk berjalan dengan benar.

"Mama mana sayang ?" ,

"Mam...." , Gaveen bertepuk riang saat bisa meraih wajah Shayne dan menepuk-nepuk nya.

"Mama disini" , Irene masuk dengan setelan kerja nya hari ini , wanita itu sepertinya baru saja pulang setelah seharian ini bekerja memantau jalan program berita harian pekan ini.

Irene saat ditunjuk sebagai kepala devisi sedikit membuatnya lebih sibuk dari biasanya , ia yang awalnya dikasi tugas tertentu kini harus benar-benar bisa dan paham apa saja yang menjadi bagian dari devisi yang ia pegang itu , secara keseluruhan karena ia kini mengembang tanggung jawab yang lebih besar.

"Bagaimana harimu Rene ?" ,

"Berjalan baik , kamu ?" , Irene mengusap rambut anaknya yang sudah duduk dipangkuan Shayne hari ini.

"Hm ya seperti yang kamu lihat , semua berjalan baik" ,

"Baguslah" , singkatnya , ia kemudian berniat akan kembali kekamarnya saat Shayne menahan lengan nya.

Irene menunduk melihat tangan nya yang ditahan lalu menaikan pandangan menatap pada Shayne yang menatapnya begitu dalam , mata Shyane yang selalu jernih saat menatapnya adalah hal yang selalu ia dapati setahun terakhir ini.

Irene bisa merasakan genggaman pada tangan nya menguat jadi ia membiarkan saja saat Shayne menariknya mendekat dan merengkuh pinggang nya , memposisikan pipi pria itu pada perut ratanya.

"Kenapa Shayne ? , kamu sepertinya tampak kacau hari ini" , katanya pelan sembari menepuk-nepuk punggung Shayne.

"Duduk dulu , aku ingin membicarakan sesuatu" ,

Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang