•
•
•
•Ini sudah dua hari sejak Gaveen dirawat dirumah sakit , anaknya masih dirawat tapi karena Gaveen sudah mulai sedikit ceria Irene menyuruh nya kembali ke Swansea dulu karena ia cukup tahu tentang Nathan harus mengikuti training hari ini di Swansea.
Liga Carabao Cup sudah didepan mata , minggu depan sudah dimulai.
Jadi Nathan akan benar-benar mengoptimalkan dirinya dengan terus rutin mengikuti training , pagi tadi ia berangkat menggunakan kereta api dari London ke Wales sekalian membawa barang-barangnya pulang tapi nanti setelah training selesai ia berencana kembali lagi meskipun jaraknya lumayan tapi Nathan tetap akan melakukan nya.
Ia sepertinya akan menggunakan kesempatan sebaik mungkin toh Shayne masih di Amsterdam dan ada kemungkinan pria itu masih lama disana , ia tahu karena semalam ia menguping pembicaraan Irene lewat video call bersama Shayne dan juga Gaveen.
Ada rasa iri sebenarnya karena Irene bisa tertawa bersama Shayne bercerita panjang lebar tanpa mempedulikan eksistensinya disana , bahkan semalam Irene terang-terangan memperlalukan dirinya sebagai selingkuhan dengan menyuruh Nathan tetap diam di sofa tanpa bersuara.
Mengingat nya membuat Nathan tersenyum bengis menatap wajahnya di cermin yang disediakan diruang ganti klub Swansea.
"Sebenarnya hubungan kalian itu bagaimana ?" , tanya nya pada diri sendiri melalui pantulan dirinya dicermin.
Ia merasa heran sebab kalau Shayne dan Irene memiliki hubungan sudah seharunya wanita itu tidak berusaha memberinya ruang kembali untuk dirinya , dua hari bersama dirumah sakit Nathan disuguhi dengan Irene yang kembali bersikap manis kepadanya mereka bahkan sudah tidak canggung dan kaku berada ditempat yang sama.
Nathan kembali bisa merasakan Irene dalam wujud istrinya seperti dulu , namun kembali terpatahkan saat Irene dan Shayne terang-terangan saling mengkhawatirkan satu sama lain hingga membuatnya berfikir yang menjadi penggaggu yang sebenarnya itu siapa ? , Shayne atau malah dirinya ?.
"Aku tampan , Shayne pun juga tampan . Kamu maunya yang bagaimana Rene ?" ,
Nathan kembali menanyakan hal-hla random pada dirinya sendiri.
"Apa karena Shayne bertato ? , aku juga bisa kalau mau tapi that's not my style Rene and you should know that" , katanya lagi sembari meneliti lekuk tubuh dan wajahnya , memastikan kalau pesona yang ia miliki tidak kalah dengan pesona yang dimiliki Shayne Pattynama.
"Apa Shayne jago diranjang ya Rene , eh.. tidak.. no way , mereka auuhh. Big no !" , sungutnya tiba-tiba , ia jadi ribut sendiri membayangkan Irene yang tinggal serumah dengan Shayne membuat fikiran nya melalang buana pada hal-hal aneh dan horor yang mereka lakukan.
"I can't believe you guys did that, never will !" , Nathan jadi panas seketika membayangkan Shayne dan Irene melakukan iya-iya.
Ia tidak bisa membayangkan jika Irene dan Shayne tidur berdua diranjang yang sama , bagaimana kalau ....
"Please, stop thinking about stupid things. Irene is only yours, yes.. only me !" , mantranya pada diri sendiri , ia tiba-tiba menjadi insecure. Pesona Shayne benar-benar membuatnya tidak berkutik.
Nathan membasuh wajahnya untuk menghilangkan wajah masamnya saat bayangan-bayangan seperkian detik tadi yang menghampiri dirinya.
Ia jadi ingin cepat-cepat kembali ke London dan menanyakan seperti apa hubungan yang terjalin antara Irene dan Shayne sebenarnya , kalau memang mereka tidak memiliki hubungan apa-apa jelas Nathan akan mendapatkan Irene kembali bagaimana pun caranya dan kalau memang Irene dan Shayne ternyata memiliki hubungan ya.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-on
RomanceBest Mistake ~ Ketika satu kesalahan yang awalnya menjadi momok ancaman bagi seorang Nathan Tjoe dalam mempertahankan karirnya , mempertahankan nama baik keluarganya berubah menjadi kesalahan terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya. Elora Iren...