Best Mistake - Part 77

425 49 16
                                    




Carabao cup resmi di gelar hari ini , berbeda dengan Efl Championship. Carabao cup berisi semua tim baik dari Premier League , Championship , League one , League two yang berarti Swansea punya kesempatan klub di Premier League seperti Manchester United , Chelsea, Liverpol dll dan hal itu membuat diri Nathan terpacu untuk terus berusaha mengambil limit bermain.

Nathan selalu berusaha mengembangkan diri, fokus pada tujuan, selalu berfikir kalau Tuhan akan membantunya dan sekarang semua penantian nya sudah terjawab saat namanya benar-benar masuk dalam starting kali ini.

"Selamat atas debutmu Nath" ,

"Thankyou Eom , ini benar-benar luar biasa",

"Ngomong-ngomong apa Gaveen dan ibunya datang ?",

Nathan berfikir sebentar, semalam Irene menelfonnya dan mengabari kalau bukan dirinya yang diberi tugas meliput kali ini tapi tim lain yang diutus, dan ia malah diberi tugas lain.

"Kurasa tidak, hari ini dia ditugaskan ditempat lain" itu kata Irene saat semalam mereka telfonan, dia mengabari kalau ia sedang tidak meliput Carabao kali ini. Ada orang lain yang melakukan itu.

"Sayang sekali .. mereka jadi tidak bisa melihat debutmu",

Nathan kembali mengikat tali sepatunya saat ponselnya berdering , Wife 📞 ia tersenyum begitu melihat kontak yang masuk. Senyum seolah perlahan bisa masuk pada perutnya seperti kupu-kupu yang berterbangan begitu melihat kontak wife ada disana.

Karena disini cukup berisik jadi ia memutuskan keluar ruangan.

"Hai Nath ..

"Hai ... , apa kabar Rene ?",

"Baik ... Gaveen ingin melihat papanya",

"Kalau mamanya bagaimana ?",

Terdengar keterdiaman cukup lama seperti sedang menimbang sesuatu diseberang sana lalu disusul helaan nafas setelahnya.

"Mee too",

Nathan mengigit bibir bawahnya, terlihat menahan senyum saat mendengar suara lembut Irene.

"Aku ingin melihatmu juga, boleh kah ?",

Irene menggigit bibirnya malu-malu, meskipun lewat telfon biasa tetapi Nathan pasti tau kalau sekarang Irene kini menahan salah tingkah diseberang sana.

"Mau video call Rene, boleh ?",

Keterdiaman Irene yang cukup lama, membuat Nathan kembali menegurnya.

"Boleh",

Nathan lalu mengubah mode panggilan biasa ke mode video call agar ia bisa bebas melihat wajah Irene dan juga Gaveen disana meskipun hanya melewati perantara layar ponsel.

Kurang dari 10 detik wajah Irene dan Gaveen sudah terpampang di layar persegi miliknya.

"Hai...",

"Hai",

Sapaan singkat tapi mampu membuat keduanya menggigit bibir dalam secara bersamaan, begitu kontras saat Irene terlihat beberapa kali membasahi bibirnya. Nathan pun demikian.

"Kamu.... sedang siap-siap tanding Nath ?",

"Iya, aku sedang diruang ganti tapi karena kamu menelfon jadi aku diluar sekarang. Didalam sangat berisik",

Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang