Best Mistake - Part 2

733 55 10
                                    




______________

Irene menunduk menyembunyikan wajah masamnya dikedua lipatan lututnya , hari ini ia benar-benar dihadapkan oleh dilema dan kegelisahan yang menganggu benaknya.

Tadi saat ia ketahuan membicarakan bosnya dan diminta untuk segera menghadap , bosnya itu meminta Irene untuk cepat-cepat mencari berita dalam kurung waktu tiga hari kedepan.

Yang tadinya diberi kesempatan satu minggu berubah menjadi tiga hari karena kecerobohan yang ia miliki.

Ia kini memikirkan nasibnya yang sudah di ujung tanduk , masalahnya gadis ini adalah merupakan pendatang di Netherlands , ia tidak memiliki siapapun disini.

Irene sejak usia 10 tahun gadis itu sudah tidak memiliki siapapun , kedua orang tuanya sudah meninggalkan dirinya karena kecelakaan pesawat yang ditumpangi oleh kedua orang tuanya.

Sejak itu ia hidup dipanti asuhan sampai umurnya menginjak 20 tahun.

Ia memulai peruntungan nya di Korea saat ia berumur 20 tahun dengan mencoba melamar pekerjaan pada perusahaan yang bergerak dibidang media.

Nasibnya sedikit beruntung saat seorang donatur berdedia menjamin seluruh biaya pendidikannya sampai lulus SMA dan kembali merasa beruntung saat ia menyadari memiliki keterampilan dan kecerdasan yang membawanya diterima pada perusahaan itu.

Saat ia sudah satu tahun bekerja ia tiba-tiba di minta berhenti karena perusahaan itu lambat laung bangkrut dan dengan terpksa memecat beberapa karyawan mereka termasuk Irene didalamnya.

Tapi Irene sama sekali tidak menyerah , ia dengan random mencoba peruntungan melamar pekerjaan via online yang secara kebetulan sebuah perusahaan membuka peluang untuk merekrut pegawai baru meskipun bukan di Korea ia tetap menerimanya saat balasan e-mail dari perusahaan itu memintanya untuk melakuakn wawancara secara langsung di Netherlands .

Dengan berbekal nekat dan sisah-sisah tabungan yang ia miliki ia memutuskan berangakat ke Netherlands dan memulai hidup barunya disini.

Dan sekarang ia merasa dejavu , ia kembali merasakan kesialan dalam hidupnya saat perusahaan tempatnya bekerja kembali mengalami ancaman penurunan rating seperti dulu.

Irene mengusap air mata yang membasahi wajah manisnya , ia kini hanya bisa meratapi nasibnya yang mungkin sebentar lagi akan menjadi pengangguran jika tidak berhasil menemukan berita yang bosnya minta.

"Sial sekali hidupku ?" ,

"Kenapa aku harus mengalami ini tuhan ? , apa kau tidak kasihan padaku ? , aku bahkan sudah hidup sebatang kara. Kau benar-benar tidak adil" , katanya lesuh dengan menatap langit gelap , saat ini ia masih berada didepan rumah sewaan nya.

Masih menikmati nasibnya yang tidak seberuntung dengan gadis seusianya.

Ia memang masih memiliki tabungan tetapi jika tidak ada pemasukan itu sama saja bohong , cepat atau lambat ia akan benar-benar miskin.

"Aku sudah miskin apakah kau masih akan membuatku tambah miskin lagi ? , aku harus membayar sewa rumahku kalau tidak aku akan benar-benar diusir" , katanya frustasi sembari menghapus kasar air matanya.

Mengaduh pada langit sejak dulu sudah ia lakukan tetapi hasilnya masih tetap sama.

Irene terkesiap saat seseorang menempelkan kaleng dingin pada pipinya.

"Darryl__ , kau membuatku kaget" ,

Irene sedikit menggeser tubuhnya membiarkan Darryl mengambil tempat disebelahnya.

Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang