•
•
•
•__________________
5:30 pm
Kembali sinar remang-remang dari cahaya lampu sudut kota menyapa pagi buta kali ini memasuki celah ruangan, tirai yang terbuka sedikit ditambah suhu ruangan yang sejuk membuat siapapun tidak ingin beranjak dari tempat tidur itu.
Irene jika saja ia tidak merasa keanehan pada tubuhnya , tidak merasakan seluruh badannya terasa sakit ia mungkin masih menenggelamkan dirinya pada selimut yang menutupi seluruh tubuhnya itu.
Wanita itu menyerngit halus saat ia bisa merasakan sebuah lengan merengkuh tubuh ramping nya serta pipinya yang terasa hangat bersentuhan dengan dada yang lebar entah milik siapa.
Ia sudah sadar sepenuhnya tetapi dirinya masih berusaha mencerna keadaan yang menimpanya pagi ini , matanya bahkan bergoyang-goyang menimbang akan membuka mata atau tidak tetapi perasaan takut menyelimuti benaknya.
Dengan perasaan gusar ia mencoba perlahan membuka mata , saat matanya sudah terbuka lebar dan kesadaran sepenuhnya sudah menguasai dirinya ia tidak bisa menyembunyikan rasa keterkejutan saat matanya benar-benar melihat seorang pria memeluk dirinya dengan erat , ia mendongak dahinya langsung bersentuhan dengan jenggut tipis yang dimiliki oleh pria ini.
"Astagaaa ! , ap___ apa yang terjadi ?" , perasaan takut menyelimuti hatinya , ia tidak bodoh untuk tidak mengetahui apa yang terjadi.
"Pria sialan !" , teriaknya pada Nathan yang masih enggan membuka mata.
"Bangun bajingan !" , teriaknya sekali lagi
"Apa____ , Irene menghapus air matanya secara kasar .
"Bangun sialan ! , bangun !" , teriaknya lagi , dengan tangan gemetar ia mengguncang bahu Nathan agar pria itu segera bangung.
"Ada apa sih teriak-teriak ?" , katanya dengan masih mencoba mengumpulkan nyawa , ia terusik saat teriakan kasar masuk di telinganya.
"Ada apa katamu ?" ,
bugghh___
Irene dengan kekuatan penuh menendang Nathan , membuat pria itu menyingkir dari kasur dan mengeluh sakit pada pantatnya yang mendarat dengn mulus pada dingin nya lantai pagi ini .
Untung semalam ia sempat menggunakan boxernya sebelum tertidur jadi ia sedikit aman untuk segera berdiri menghadapi amukan gadis yang sudah ia tiduri itu.
"Bajingan busuk ! ,
"Sialan ! ,
"Kau sudah memperkosaku ! . Apa kau sadar itu ?" , Irene tidak lagi mengeluarkan air matanya , rasanya stok air mata miliknya sudah habis ditelan dengan rasa kemarahan pada pria sialan yang sudah merenggut kesuciaan nya.
Nathan memijit pelipisnya yang tiba-tiba berdenyut sakit , ia tidak menyangka semalam ia bisa kebablasan meniduri anak gadis orang padahal biasanya Nathan bisa membatasi apapun perbuatan gila yang akan ia lakukan tetapi entah kenapa semalam ia tidak bisa menahan diri saat melihat wajah lugu Irene berada dalam dekapan nya.
Ia akan benar-benar memberi pelajaran pada dua bocah tengil itu karena mengerjainya.
Ia sadar seratus persen teman tengilnya itu pasti memasukkan sesuatu diminuman mereka hingga membuat mereka sama-sama tidak bisa mengontrol diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-on
RomanceBest Mistake ~ Ketika satu kesalahan yang awalnya menjadi momok ancaman bagi seorang Nathan Tjoe dalam mempertahankan karirnya , mempertahankan nama baik keluarganya berubah menjadi kesalahan terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya. Elora Iren...