•
•
•
•
________________________"Ada kegiatan apa hari ini ?" ,
Irene mendongak memusatkan perhatian nya pada Nathan yang sedang melakukan sesuatu di dapurnya dengan keadaaan yang mampu membuat Irene tersedak saat menelan buah potong nya hari ini.
"Kamu____ bajumu mana ?" , katanya sembari menatap kesembarang arah yang penting bukan badan Nathan yang hanya memakai celana pendek tanpa baju , seenak jidat mempertontonkan badannya yang kekar dengan skin tan khas miliknya membuat wajah Irene seketika memerah karena itu.
"Sedang dijemur , kamu tahu kan bajuku beberapa masih dirumah aku hanya membawanya sedikit kesini" ,
"Suruh seseorang untuk mengantarnya kemari , atau paling tidak kamu kan bisa mengambilnya dulu lalu kembali kesini" ,
"Dengan mempertontonkan badanku yang bagus ini begitu kah ? , baju-baju dan celanaku sudah habis jadi makanya aku mencuci nya tadi pagi" , katanya lalu kembali fokus pada masakan nya.
"Itu karena kamu sering menundanya , harusnya saat ada waktu cucilah bajumu supaya tidak menumpuk" , katanya lagi dengan masih mempertahankan posisinya tidak mau menatap ke depan.
"Kamu kan tahu kesibukanku seperti apa , mana sempat cuci baju"
"Itu akibat dari tingginya gengsi yang tidak mau meminta tolong padaku untuk dicucikan bajunya" ,
Beberapa waktu yang lalu Irene secara suka rela menawarkan diri untuk membantunya mencuci pakaian saat ia tidak sengaja melihat Nathan dengan susah payah menggosok baju karena Irene yang tidak memiliki mesin cuci yang baru dirumahnya , sebenarnya ada tapi rusak ia lupa belum membeli yang baru.
"Lalu membuatmu kelelahan ? , perutmu akan keram nanti" ,
Irene terkesiap saat melihat pria itu berjalan kearahnya , dengan kedua tangan sudah membawa makanan untuknya.
Setelah kembali dari luar kehalaman depan mengambil sesuatu disana .
"Hari ini kita makan lebih banyak sayuran yah , sesuai anjuran dokter" ,
"Kamu sudah bisa melihatku sekarang , aku sudah memakai baju" ,
Nathan tadi menyempatkan diri kehalaman depan dimana baju-bajunya dijemur , ia dengan random mengambil baju kaos yang sudah kering meskipun masih lembab dibeberapa bagian.
Irene melihat menu yang disiapkan Nathan hari ini. Ada sandwich , ikan salmon saus teriyaki , tumisan brokoli dan berbagai sayuran hijaun lain nya sebagai sarapan sehat untuk Irene.
Beberapa waktu yang lau mereka sempat melakukan cek kandungan saat Irene mengeluh sakit perut , itu membuatnya dengan cepat membawa istrinya ke klinik terdekat karena tidak mungkin ke rumah sakit besar dengan jarak lumayan jauh dari rumah Irene.
"Tapi bagaimana denganmu Nath ?" ,
"Denganku ?" , katanya lalu kembali membawa segelas susu hamil untuk Irene.
"Hm , kemarin kamu sempat bilang tidak suka dengan sayuran" , Irene menatap menu-menu itu.
"Sedangkan sekarang hanya ada sayuran" ,
"Tidak apa-apa aku bisa sarapan dengan roti panggang nanti" ,
"Mau apa dulu ? , sandwich atau____
"Sandwich saja Nath , aku mau itu sejak semalam" ,
Irene memang sempat mengeluh pada Nathan tentang ia yang tiba-tiba ingin memakan sandwich tepat pukul 2 dini hari , tetapi Nathan secara sukarela memberinya pengertian meskipun melewati sedikit keluhan-keluhan kecil dari istinya sebab ia sangat lelah , benar-benar lelah jadi tidak bisa menuruti keinginan istrinya kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-on
RomanceBest Mistake ~ Ketika satu kesalahan yang awalnya menjadi momok ancaman bagi seorang Nathan Tjoe dalam mempertahankan karirnya , mempertahankan nama baik keluarganya berubah menjadi kesalahan terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya. Elora Iren...