•
•
•
•
___________________Irene dengan senyum ceria diwajah nya masuk pada area makanan prasmanan yang disediakan oleh hotel , diujung sana ia melihat beberapa para pemain juga berdiri mengantri mengambil makanan tetapi pada meja prasmanan yang khusus untuk atlet yang sedang berlaga.
Kalau untuk umum itu terletak dimana Irene berdiri saat ini , ia ingin mengambil makan siang nya seorang diri karena sepertinya Nathan sedang menghabiskan waktunya bersama teman-teman nya yang lain.
Ia bisa melihat Nathan duduk dimeja bundar bersama temannya tetapi senyum yang tadi ia pancarkan runtuh saat fokusnya menatap Roxanne ternyata ada disana juga.
Mereka sudah terlihat akrab , Roxanne juga terlihat nyaman berada ditengah-tengah teman-teman Nathan.
Jika boleh jujur Irene tidak bisa menyembunyikan rasa iri yang kini merayap dibenaknya melihat itu semua , ia sejak dulu penasaran dengan teman-teman Nathan ingin tahu seperti apa teman-teman sepak bola suaminya , ingin tahu seperti apa diperkenalkan kepada mereka semua seperti Nathan yang selalu mengatakan akan mengenalkan dirinya kepada teman-teman yang lain.
Tetapi starnya sepertinya sudah dicuri duluan oleh Roxanne , Irene menggelengkan kepalanya.
Ia tidak boleh membiarkan pikirannya disita oleh hal-hal seperti ini , Nathan harus tetap fokus untuk pertandingan nya jadi kali ini saja ia akan mencoba untuk abai dan kembali melanjutkan aktivitas dalam diam jadi ia memutuskan untuk mengambil kursi yang jauh dari mereka tetapi harus gagal saat suara Roxanne malah meneriaki namanya.
Sejenak ia menutup mata.
"Irene" , namanya kembali terdengar ,
Ia menunduk sekedar meraup oksigen karena ia sama sekali tidak ingin ikut nimbrung disana tapi sialnya keberadaan nya sudah diketahui dan kini beberapa pasang mata sudah tertuju padanya.Termasuk Nathan yang menatapnya gusar dan tidak enak karena ada Roxanne disebelahnya , ia dengan cepat menggeser kursinya , memberi jarak antara dirinya dan Roxanne.
Irene menaikan pandangan dan ia bisa melihat dua meja menatap kearahnya , ia hanya bisa mengenali Nathan , Rafael dan Justin juga dua orang yang menolong nya kemarin.
"Oh Justin itu sepupumu kan ?" ,
Roxanne menaikan alis bingung tentang ucapan Lino yang menganggap Irene adalah sepupu Justin , tapi ia sama sekali tidak berniat membenarkan pemikiran itu toh Nathan juga terlihat diam saja sejak tadi membuat nya tambah yakin keberuntungan itu masih berpihak padanya.
Justin berdehem , tampak nya ia kembali harus melakoni peran nya sebagai sepupu wanita berperut buncit itu.
"Hem____ , Justin sejenak melirik pada Nathan meminta persetujuan agar Irene bisa bergabung dengan mereka yang untungnya bisa dimengerti oleh Nathan lewat anggukan kepala pelan yang diberikan kepada Justin
"Aku kesana sebentar" ,
Justin berjalan kearah dimana Irene berdiri dengan piring ditangan nya , mereka berbincang sebentar sebelum akhirnya Irene mengekori Justin yang meminta nya bergabung dengan mereka.
Sebenarnya ia sudah menolak tetapi saat Justin bilang Nathan sudah setuju jadi ia ikut tanpa protes lagi.
"Hai nona kita bertemu lagi tapi aku belum tahu siapa namamu" ,
Irene tersenyum lalu menjulurkan tangannya pada Lino dan Ivar sembari menyebutkan namanya.
Ia lalu beralih menjulurkan tangan nya pada Rafael dan Nathan sebagai bentuk sapaan hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-on
RomanceBest Mistake ~ Ketika satu kesalahan yang awalnya menjadi momok ancaman bagi seorang Nathan Tjoe dalam mempertahankan karirnya , mempertahankan nama baik keluarganya berubah menjadi kesalahan terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya. Elora Iren...