•
•
•
•
_____________Nathan masih menunggu hasil pemeriksaan dokter didalam sana , tadi saat ia akan pulang tanpa sengaja ia melirik Irene sejenak dan menemukan keanehan pada cara jalan wanita itu , ia terlihat berjalan pelan , menunduk dan sesekali memegang kepalanya membuat Nathan berfikir jika wanita itu tidak baik-baik saja.
Nathan memutuskan mengikutinya dan sesuai dugaan , gadis itu hampir jatuh jika saja Nathan tidak cepat berlari menahan berat badannya , sedikit banyaknya bersyukur memiliki kepekaan dan reflek yang bagus sehingga jika ada kejadian semacam ini , ia bisa dengan cepat membantunya .
Sekali lagi Nathan hanya membantunya , sebab ia masih kesal saat mengingat tamparan kedua dari tangan kasar gadis itu. Iya ! ,
Nathan sekarang memberi lebel wanita kasar pada Elora Ayrine Valencia , berbanding terbalik dengan wanita pujaan nya yang sopan , ramah , lembut penuh kasih sayang.
Hanya satu yang kurang , tidak bisa dimiliki oleh Nathan Tjoe A-on pria bernomor punggung 23 itu meskipun sekarang ia secara perlahan mencoba menepikan sejenak perasaan yang dimilikinya tetapi jauh dalam lubuk hatinya ia masih berharap penuh pada wanita itu.
Nathan menatap tas dan juga id card milik Irene , sekarang ia sudah seperti pacar atau suami yang sedang menunggu pemeriksaan dokter didalam sana dengan tugas menjaga tas milik seorang gadis berusia 23 tahun sama sepertinya.
"Buang-buang waktu saja , menyusahkan" , cibirnya
"Keluarga Mrs. Elora ?" , Nathan terkesiap , ia berdiri dengan tangan masih memegang tas wanita itu.
"Anda dipanggil masuk menemui dokter" , Nathan mengangguk , lalu mengikuti perintah suster tadi.
Saat masuk diruang itu , ia bisa melihat Irene sudah duduk diatas bed pemeriksaan. Ia akan turun tapi tertahan saat suara dokter itu kembali mengalun.
"Hey___ , kenapa anda diam saja ? , lihat , bantulah istri anda" , Nathan membuka mulutnya lebar-lebar saat dokter itu malah mengira si Irene wanita sejenis kakaknya itu adalah istrinya.
Yang benar saja , mana sudi Nathan memperistri gadis sepertinya.
hell dokter sialan gumamnya dalam hati.
"Dia buk____ " , Irene baru saja akan menyelah saat Nathan tiba-tiba sudah berdiri didepannya mengulurkan tangannya untuknya.
Sejenak Irene tertegun mendapati tangan itu , ia mendongak melihat wajah Nathan yang dekat dengannya , ia bahkan bisa mencium aroma khas pria itu karena terlalu dekat dengannya.
Mangly , maskulin dan kaleem beradu disana.
Dengan ragu-ragu Irene mencoba menepis rasa kesalnya pada pria ini , ia menerima uluran tangan Nathan dan mengikuti langkah pria itu duduk didepan dokter yang memeriksanya tadi.
"Okey kita langsung saja yah" , dokter itu tiba-tiba mengulurkan tangannya didepan Nathan , meminta pria itu menjabat tangannya.
Dengan ragu Nathan menerima uluran tangan si dokter. Ia sedikit jengah melihat basa-basi yang dilakukan oleh dokter berkacamata itu.
"Selamat yah , anda sebentar lagi menjadi seorang ayah. Istri anda sedang mengandung dua minggu" , Nathan menelan ludah kasar begitu dokter menyelesaikan ucapanya , ia dengan cepat membuang kasar tangan dokter itu .
Bukan apa-apa , ia hanya kaget. Tiba-tiba ia akan menjadi seorang ayah ? apa-apaan.
Sementara Irene hanya menunduk karena tahu cepat atau lambat ini akan terbongkar , padahal ia baru berencana akan merahasiakan semua ini tetapi orang pertama yang tahu tentang kehimalannya adalah ayah dari bayi itu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-on
RomanceBest Mistake ~ Ketika satu kesalahan yang awalnya menjadi momok ancaman bagi seorang Nathan Tjoe dalam mempertahankan karirnya , mempertahankan nama baik keluarganya berubah menjadi kesalahan terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya. Elora Iren...