•
•
•
•
__________________Nathan kembali kekamar tepat pada pukul 7 malam , ia baru saja kembali dari pertemuanya dengan manager klub sc hereenveen membahas kelanjutan kontraknya dan ia memutuskan untuk benar-benar tidak memperpanjang kontraknya kali ini .
Jadi setelah kembali bergabung dengan Timnas ia berencana untuk langsung terbang ke Inggris.
Swansea City sudah menunggunya.
Nathan mengerut bingung saat mendapati Irene ternyata sedang sibuk melakukan sesuatu , entah apa tapi dugaan nya cukup mengarah pada istrinya sedang menyiapkan perlengkapan yang akan ia bawa ke Qatar nanti malam.
"Sedang apa ?" ,
Irene sejenak menoleh , mereka sejak kemarin jadi irit bicara.
Irene yang biasanya ceria mendadak kembali memasang es di tubuhnya , entahlah tapi Nathan merasa seperti itu meskipun kehangatan dan perhatian nya masih sama hanya irit bicara padanya.
"Sedang apa Rene ?" , tanya nya sekali lagi , ia sudah seperti patung dikamar ini.
"Sedang menyiapkan baju-bajumu , kurang lebih tiga jam 3 lagi kamu akan berangkat" , katanya pelan dan dingin sembari masih sibuk memeriksa isi lemari baju-baju Nathan.
"Nanti_____ nanti disana kamu berapa hari Nath ?" ,
"Kurang lebih dua minggu" ,
Nathan mencoba duduk dipinggir ranjang tempat Irene menyimpan 1 koper besar berwarna silver dan satunya lagi tas persegi dibawa kakinya.
Irene kembali kedepan lemari Nathan dan memilih beberapa lembar baju kaos dan kameja yang akan Nathan bawa ke Qatar.
"Aku ambilkan masing-masing 10 pasang Nath , beberapa celana panjang , celana pendek juga piyama tidur atau kamu bisa pilih jika ingin warna lain atau mungkin kamu tidak suka dengan kain nya" ,
"Kamu bisa pilih sendiri kalau mau" ,
Nathan hanya menggeleng karena tahu apapun yang disiapkan oleh istribya sudah pasti itu yang terbaik , lalu kembali membiarkan Irene melanjutkan aktivitasnya.
"Pakaian dalam nya aku membawanya cukup banyak , sepertinya akan bagus kalau pakaian dalamnya lebih banyak" ,
"Apa lagi yah, hm alat mandi ? . Benar alat mandi , sebentar aku akan mengambilnya" ,
Irene langsung bergegas masuk kedalam kamar mandi mengambil alat-alat yang mungkin dibutuhkan oleh Nathan.
Selang beberapa menit berlalu wanita itu kembali kehadapan nya dengan satu buah tas jinjing sedang berisi alat mandinya.
"Disini ada alat mandi baru , handuk dan juga beberapa perawatan wajahmu juga akan kumasukan disini nanti" , katanya sembari menepuk-nepuk sisi depan tas itu.
Tangan nya dengan telaten memasukan pakaian-pakaian berikut kebutuhan lain yang akan Nathan bawah.
Semua yang dilakukan oleh istrinya tidak lepas dari pengawasan matanya , sejenak ia merasa senang dan haru karena mendapati Irene yang sudah mengurusnya dengan baik seperti ini.
Jika dulu ia akan menyiapkan segala sesuatunya sendiri , kini ada Irene yang akan menjadi tangan nya untuk melakukan semua itu.
Ia tidak pernah menduga jika akhirnya ia kini berada pada titik ini , titik dimana ada seseorang yang akan menyipakan semua kebutuhan nya saat ia harus berlaga ke negara-negara lain , memastikan kebutuhan tidak kurang satu pun , memberinya peringatan tentang ini itu selain orang tua nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-on
RomanceBest Mistake ~ Ketika satu kesalahan yang awalnya menjadi momok ancaman bagi seorang Nathan Tjoe dalam mempertahankan karirnya , mempertahankan nama baik keluarganya berubah menjadi kesalahan terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya. Elora Iren...