•
•
•
•
___________________Irene melenguh pelan begitu matanya bisa membiaskan cahaya masuk kedalam retina nya , ia mengedipkan mata saat cahaya dari luar masuk melalui celah jendela yang memang sengaja dibiarkan terbuka.
Tidurnya kali ini benar-benar lumayan bisa membuatnya bersemu merah saat mengingat kepingan malam panjang yang mereka lewati semalam , untuk pertama kalinya setelah hal-hal pelik yang mereka lewati.
Kali ini bukan lagi perasaan marah yang dimiliki Irene saat pertama kali bangun dengan keadaan polos bersama seorang pria disebelahnya , kali ini perutnya seperti digelitik oleh kupu-kupu yang bertebarangan seolah ikut merasakan rasa senang nya hari ini.
Ia benar-benar bisa mengingat dan menikmati kepingan-kepingan apa yang dilakukan Nathan pada tubuhnya semalam ya meskipun perutnya membuncit tapi tidak mengurangi eforia dan segala nikmat yang mereka berdua rasakan.
Nathan benar-benar melakukan nya dengan baik , membuatnya nyaman meskipun tenaga yang dimiliki benar-benar hampir membuat Irene kewelahan jika saja ia tidak mengingatkan pada Nathan tentang keberadaan anaknya diperut , terbiasa bermain 120 menit dilapangan membuat Nathan memiliki tenaga yang benar-benar tidak bisa diremehkan.
Ia tertawa kembali mengingat rengekan Nathan yang tiba-tiba meminta hak nya semalam saat mereka akan tertidur , ia bahkan mengingat seperti apa wajah merengek pria itu saat mengatakan tapi dokter justru menganjurkan untuk sering-sering melakuakan itu sayang.
Ia mendongak menatap wajah pulas Nathan yang masih tertidur dengan tenang , ia terus menatap wajah itu bersamaan dengan kepingan kegiatan mereka yang kembali di otaknya , Nathan si perkasa julukan baru yang akan ia sematkan pada suaminya.
"Belum puas menatap ketampananku sayang ?" ,
Irene menjauhkan kepalanya saat suara serak khas bangun tidur milik Nathan terdengar.
"Good morning sayang , tidurmu nyenyak hm ?" ,
"Morning Nath , nyenyak amat sangat nyenyak" ,
Nathan membawa lengan bissepnya sebagai bantalan kepala Irene , lalu mendekapnya menghirup wangi yang selalu menjadi favoritnya.
Sejenak Irene terpaku merasakan hembusan nafas Nathan di wajahnya disusul rasa geli karena Nathan sengaja mengusapkan dagunya yang berjenggut pada permukaan pelipisnya yang mendapat pekikan halus dari istrinya.
"Aku tidak menyakitimu kan ? , maaf semalam aku hampir lupa" ,
Nathan membawa tangan satu nya mengusap perut istrinya saat ingatan nya kembali pada malam panjang mereka.
"Aku senang Rene karena untuk pertama kalinya aku bisa mengunjungi anak kita didalam sana semalam" ,
"Haruskah dibahas Nath ?" ,
Irene membawa sebelah tangan nya menutup matanya , ia sedikit malu saat Nathan membahas malam panjang mereka membuat pria itu tertawa pelan melihat tingkah malu-malu istirnya pagi ini.
"Aku mau mandi Nath" , kata Irene saat ia bisa merasakan pelukan Nathan mengerat pada tubuhnya , disusul kecupan-kecupan basah pada lehernya membuat alarm otomatis di kepala wanita itu bekerja dengan cepat.
"Lepas Nath aku mau mandi" ,
"Nanti saja aku masih mau cuddle seperti ini. Sangat menyenangkan , tenagaku seperti penuh jika berpelukan denganmu seperti ini setiap hari" ,
"Jurus merayumu memang benar-benar sudah unlimited" ,
"Unlimited hanya padamu sayang" ,
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-on
RomanceBest Mistake ~ Ketika satu kesalahan yang awalnya menjadi momok ancaman bagi seorang Nathan Tjoe dalam mempertahankan karirnya , mempertahankan nama baik keluarganya berubah menjadi kesalahan terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya. Elora Iren...