Best Mistake - Part 64

382 57 20
                                    






_________________________

Nathan terlihat berlari memasuki lapangan dengan rambut tuing-tuing andalan nya , hari ini merupakan laga pembuka untuk musim 24/25 antara Swansea city vs Middlesbrough.

Tapi tampaknya Nathan belum masuk dalam list yang akan dimainkan alias namanya masih berada pada subs cadangan tapi sekali lagi itu jauh lebih baik setidaknya ia memiliki kesempatan untuk diberi menit bermain nanti.

Ia kini sudah tepat berada didepan Eom yang juga salah satu pemain yang duduk di bangku cadangan.

"Kenapa telat Nath ?" ,

"Habis dari toilet" , Nathan baru akan duduk tapi tercegah saat ia tidak sengaja melihat keatas , tepatnya kearah tempat duduk penonton persis diatas kepalanya , ia lebih mendongak saat matanya begitu familiar mengenali seseorang.

"Kacamata hitam , topi . Apa tidak bosan dengan penyamaran seperti itu ?" , gumamnya yang masih berdiri berkacak pinggang menatap orang itu yang terlihat berusaha memperbaiki posisi duduknya lalu mengeratkan topinya.

"Penyamaran yang sangat payah" , kekehan nya tertahan saat menyadari tatapan heran Eom padanya.

"Ada apa Nath ?" , Eom mengikuti arah pandang Nathan tapi ia tidak menemukan siapapun selain beberapa orang yang duduk tepat dibelakang mereka namun sedikit lebih tinggi dari tempat para pemain cadangan duduk.

"Tidak" ,

Nathan senyum tertahan saat ia berhasil bersitatap dengan mata itu lagi , mata yang kurang lebih seminggu ini sudah tidak ia temui dan ya kesedihan nya tentang tidak dimasukan sebagai starter seolah hilang saat ia menemukan Irene diantar banyak nya penonton hari ini.

Tuhan... tolong kali ini saja hmm mohonya lagi dalam hati dengan gerakan berdoa nya.

"Kata Nathan kalau kita selalu berdoa hal yang sama , engkau pasti pelan-pelan mengabulkan nya kan ? , jadi tolong kabulkan doaku yang satu ini Tuhan" , lanjutnya sungguh-sungguh , ia baru akan tersenyum saat matanya memicing memandang kearah lapangan "Tidak jadi ... , tidak usah dikabulkan Tuhan , dia sudah melihatku" , katanya lemas dengan bahu sudah merosot bebas.

"Kenapa juga mata itu harus menemukanku disini ?" , dumelnya sembari cepat-cepat memperbaiki letak kacamatanya dan topinya lalu pandangan ia bawah kesegala arah tanpa mau menatap Nathan lagi yang sesekali menoleh kebelakang.

Irene mengusap peluh yang tiba-tiba menyerang pelipisnya , ia seolah tidak diberi waktu untuk sekedar bernafas hari ini. Sejak saat dirinya tahu sedang berada diswansea , masuk lapangan lalu melihat Nathan yang yang juga malah melihatnya lalu bertingkah sesekali menoleh kebelekang membuat dirinya seperti seorang penjahat yang tengah diawasi.

Irene tiba-tiba merasakan panas dingin saat Nathan secara terang-terangan berdiri dan menoleh padanya dengan sebuah wink dan flaying kiss padanya.

"Sialan ... mau kugaruk atau bagaimana ? , gatal sekali" , cibirnya.

"Kenapa Mrs ? , siapa yang gatal ?" ,

"Hem ? , lengan , iya .. lenganku gatal. Banyak nyamuk disini" , Irene menepuk-nepuk udara seolah mengibas nyamuk disekitarnya.

Pertandingan sudah hampir di ujung permainan dan Nathan sama sekali masih belum mendapat kesempatan untuk mengganti temannya yang ditarik keluar hingga menuju pada akhir pertandingan Swansea city harus takluk dengan skor 1-0 melawan Midllesbrough lewat tendangan pinalty.

Tundukan kepala Irene dapati saat ia akan bergegas meninggalkan tempatnya , ia melirik sejenak kearah Nathan yang tampak sudah berdiri menghampiri beberapa pemain sekedar memberinya semangat atas kekalaham mereka kali ini.

Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang