Best Mistake - Part 11

545 60 13
                                    





_______________

"Dia hamil" ,

Belum juga Joy selesai dengan rasa terkejutnya karena mendengar Nathan yang cedera saat pertandingan , Nathan kembali memberinya kejutan yang mampu membuat wajah manis nya berubah pucat seketika.

Sebenarnya saat Nathan memberitahunya dua hari yang lalu tentang kejadian itu ia sudah menduga cepat atau lambat hal ini pasti terjadi.

Ya meskipun waktu itu Nathan berbohong tentang obat yang Joy temukan tetapi setelah ia memikirkan nya ia memutuskan hanya Joy yang mungkin bisa membantunya.

Hidupnya tidak berjalan dengan benar sesuai perkataan gadis itu , setiap pagi ia harus merasakan gejalah aneh pada perutnya , beberapa kali mendapat teguran dari pelatih maupun manager klubnya karena dianggap kurang fokus , tidurnya yang selalu terganggu hingga membuatnya harus terjaga sampai pagi.

Dan yang lebih membuat nya yakin tentang ketajaman ucapan gadis itu adalah saat match melawan Fc Utrech klub yang dibela Ivar , saat ditengah-tengah jalan nya pertandingan ia tiba-tiba mengalami cedera dan hal itu membuatnya harus ditarik mundur dari lapangan.

Bahkan ia sempat mendapatkan perawatan di pinggir lapangan sebelum akhirnya dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan yang cukup serius , luka pada kepalanya dan bengkak pada kaki kananya serta bahu dan bissepnya ikut merasakan betapa kerasnya benturan itu terjadi dan cukup menjawab seserius apa cedera yang dialami oleh Nathan.

Kejadian-kejadian buruk yang ia alam secara berurut itu membuatnya berfikir jika ia tidak lari dan menghindar dari kenyataan bahwa betapa ia sudah membuat hati seseorang terluka , betapa ia sudah membuat sakit hati pada gadis yang seharusnya tidak ia perlakukan seperti itu.

"Ha___mil ?" , Joy menutup mata melawan arus lajuan cairan bening yang membasahi pipinya.

"Hidupku rasanya berantakan kak , aku selalu dihantui rasa bersalah. Kesialan selalu datang sejak aku melakukan perbuatan bejat itu padanya" , katanya dengan menunduk menyembunyikan air matanya.

"Aku____ , aku tidak bisa melakukan apapun saat bahkan aku tidak tahu dan tidak mengenalnya dengan baik" ,

"Karirku sepertinya akan selesai , aku masih ingat seperti apa dad selalu menyuruhku fokus pada bola dan tidak memikirkan perempuan" ,

"Tapi aku melakukan nya bahkan lebih" , Nathan tertawa pelan , lebih tepatnya tawa ejekan memikirkan nasib karirnya setelah ini.

Bukan apa-apa ia masih akan 23 tahun , menikah mudah dan memiliki anak belum terfikirkan sama sekali olehnya karena ia hanya ingin fokus pada karirnya agar bisa segera mendapat tempat dilapangan , tidak hanya di eluk-elukan di Timnas Indonesia saja.

Ia ingin mengepakkan sayap di kancah Internasional seperti mimpinya sejak dulu.

Nama Leo Messi masih menjadi role modelnya sejak dulu hingga saat ini.

Nathan memang memiliki seseorang yang selalu ia impikan sejak pertemuan pertama mereka di bangku sekolah dulu , mereka teman kecil hingga akhirnya Nathan merasakan letupan-letupan angin segara saat melihat Roaxanne kecil hingga ia sedewasa sekarang dan menjadi seorang model dan kini tunangan seseorang tetapi hanya sebatas itu , ia masih belum memikirkan soal pernikahan atau apapun itu.

"Apalagi selain bertanggung jawab ?" , Joy menatap Nathan yang terlihat menatap kearahnya seolah tidak setuju dengan pemikiran itu.

"Elora___ dia tidak seharusnya menerima ini semua" , katanya saat wajah manis dan ceria Irene terbayang dibenak nya.

Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang