Best Mistake - Part 49

518 73 20
                                    






_____________________

Nathan tidak pernah berhenti tersenyum saat matanya dengan lincah memindai hasil objek yang ia ambil saat aquarium date di kamera kecilnya , wajah dan senyum yang menjadi objek disana membuatnya benar-benar tidak bisa berpaling walau hanya mengedipkan mata sekalipun.

Setelah AQuarium date , mereka jarang bertemu lagi karena Nathan kembali disibukan dengan kegiatan atletnya itupun kalau bertemu hanya sebentar , hanya sebatas Nathan mengisi daya setelah itu kembali pamit untuk tugas training persiapan melawan Philipina.

Sebenarnya Irene sesekali datang berkunjung ke tempat latihan Nathan tapi hanya sekedar melihatnya dari jauh karena ia masih belum bisa secara gamblang untuk mendekati pria itu saat berada saat sesi training centernya.

Tapi karena berhubung para pemain sedang santap pagi jadi sedikit ada luang untuk bertemu dengan istrinya sebelum keberangkatan nya nanti ke stadion untuk match melawan Irak , ia berinisiatif menghubungi Irene untuk menemaninya sarapan kali ini.

Lagipula disini juga ada beberapa pasangan pemain yang ikut sarapan pagi , ada istri Arhan dan pacar Rafael.

"Orang yang sudah menikah auranya memang beda ya" , celutukan Rafael membuat Arhan dan Nathan kompak saling melirik karena cukup paham untuk siapa sindiran halus itu.

"Bilang saja kalau iri , menikah sana. Anak orang jangan digantung terus. Iya kan Noa ?" ,

Noa melirik sekilas pada Rafael.

"Tidak tau , tanya sama yang bersangkutan" ,

"Sudah-sudah kalian ini sama saja , kamu kan juga begitu Hub . Sabreena nya jangan digantung terus" ,

Azizah yang sudah cukup lama mengenal mereka semua terlihat tidak canggung saat ikut dalam obrolan maupun perkumpulan anak-anak timnas ini.

"Kami hanya berteman" ,

"Hanya teman tapi kepergok jalan berdua di Mall" ,

"Benar , bisa-bisa Sabreena lari kalau digantung terus" ,

Azizah terlihat celingak-celingak mencari keberadaan seseorang yang katanya mau dikenalkan dengan nya kata Arhan.

"Istrimu mana Nath" ,

"Mungkin masih dikamarnya Zah, aku sudah mengirim pesan" ,

Dari arah berlawanan Irene terlihat berjalan sembari celingak-celingak mencari rombongan Nathan.

Atensinya tersita saat ponselnya berbunyi , memunculkan nama Nathan disana.

"Arah jam 9 sayang" , sapaan itu langsung membuat Irene menoleh kearah jam 9 , ia tersenyum senang saat bisa melihat Nathan berjalan kearah nya.

Ponselnya kembali ia matikan lalu berjalan dari arah berlawanan untuk sampai di hadapan pria itu.

"Padahal kamu bisa menunggu di meja saja Nath , aku bisa kesana" , katanya saat ia sudah bisa merasakan pelukan Nathan pada tubunya , mereka kini seolah mengabaikan beberapa pasang mata para pemain yang ada disana.

Untung saja tempat ini dikhususkan untuk para pemain dan keluarganya saja.

"Aku sudah rindu dan tidak sabar bertemu denganmu , ayo kamu harus bertemu dengan teman-temanku yang lain" ,

"Temanmu banyak sekali Nath , kemarin juga aku berkenalan dengan pelatih dari korea itu" ,

"Ini temanmu yang mana ?" ,

"Ya , harus sayang. Orang-orang harus tau kalau aku sudah punya istri jadi mereka tidak akan lagi menjodoh-jodohkan" ,

Tawa singkat dari Irene saat ingatan nya beralih pada Nathan yang cerita kalau teman-teman , pelatih bahkan orang-orang staf yang memiliki anak gadis itu kerap di jodoh-jodohkan dengan nya.

Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-onTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang