•
•
•
•
___________________Nathan pagi-pagi sekali sudah berdiri didepan kamar ibunya , hari ini ia ingin melakukan sesuatu tetapi tidak tahu harus memulainya dari mana.
Tadi sebelum Nathan meninggalkan ranjangnya ia sudah mengskrol ponsel mencari resep masakan yang tiba-tiba ia inginkan.
Baru akan mengetuk ia sudah dibuat terkejut saat ibunya membuka pintu dari dalam dengan masih menggunakan batrhobe dan sebuah handuk yang menutupi rambut basahnya oh keramas .
"Nathie~ , ada apa sweety ?" , Nathan memicingkan mata menatap wajah kaget ibunya.
"Mom tumben pagi buta sudah mandi ?" , Nathan sedikit melirik jam yang masih menunjukkan pukul lima lebih itu , ia juga selalu tahu jam berapa ibunya ini biasanya mandi dan rapi dengan pakaian nya.
"Hanya ingin , mom kegerahan entahlah" , katanya dengan mengibas-ngibas wajahnya yang tiba-tiba kepanasan.
"Kegerahan ? , ini bahkan sudah masuk musim dingin" , Nathan masih ingat semalaman Rotterdam dilanda badai hujan , membuat ia dan seisi rumah memilih kamar masing-masing untuk menghangatkan diri.
"Ahh sudahlah lalu kau apa yang membuatmu sepagi ini sudah berdiri didepan kamar kedua orang tuamu ? , ck tidak sopan" , untung semalam ia mengingat untuk bangun mengunci pintu kamarnya , jika tidak Nathan akan tahu pemandangan didalam kamarnya.
Anak lelakinya ini punya kebiasaan masuk tanpa mengetuk kedalam kamar orang tua nya.
"Eihh , masih pagi sudah mencibir. Aku lapar mom" , katanya singkat dengan langkah terus mengikuti ibunya kearah dapur.
"Lapar ? , memangnya semalam kau tidak makan ?" ,
Melinda masih ingat sebelum masuk kekamar masing-masing mereka bahkan berbeque kecil-kecilan didalam rumah , sangat pas dengan cuaca yang sedang dingin dan badai hujan yang melanda sudut kota Rotterdam.
"Yaa__ mana kutahu mom. Aku hanya tiba-tiba lapar dan itu sangat menganggu tidurku" , katanya
"Okey__ , kau tunggu diluar biarkan mom merapikan penampilanku dulu. Kan tidak lucu pemilik butik , perancang busana berpenampilan seperti babu. Bye sweety" , katanya lalu melongos masuk kembali kekamarnya.
"Centil" , Nathan bergerak masuk kedapur dan membuka lemari pendingin mencari apa saja yang bisa mengganjal perutnya pagi ini karena demi apapun ia benar-benar lapar hari ini.
Matanya menatap isi kulkas dan matanya berbinar saat ia melihat buah semangka yang menggiurkan , ia mengembil beberapa potong dan menyusunnya pada piring yang sudah ia ambil sebelumnya , lalu matanya kembali berbinar ketika ia melihat puding coklat dibaluri dengan fla keju yang menggugah seleranya juga satu cup ice cream entah milik siapa tapi ia menginginkan satu cup saja untuk melawan rasa ngiler pagi-pagi begini.
Ia juga sempat mengambil beberapa bungkus cemilan yang memang tersedia di lemari penyimpanan , ibunya setiap bulan akan memenuhi kebetuhan keluarganya dan ia selalu tidak lupa menyetok makanan-makanan ringan untuk kedua bocahnya.
"Aneh" , katanya pelan lalu melangkah kearah ruang tv menonton sesuatu disana , biasanya ia akan menonton film atau apapun lewat laptopnya tapi kali ini ia ingin menonton sesuatu di layar besar itu.
Nathan sudah duduk bersila dengan sisah makanan yang tadi ia bawa , ice cream dan pudingnya sudah tandas begitu juga dengan potongan beberapa buah.
Dipangkuannya hanya ada satu bungkus snack yang tersisah , selebihnya sudah berserakan bungkusan dibawa kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-on
RomanceBest Mistake ~ Ketika satu kesalahan yang awalnya menjadi momok ancaman bagi seorang Nathan Tjoe dalam mempertahankan karirnya , mempertahankan nama baik keluarganya berubah menjadi kesalahan terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya. Elora Iren...