•
•
•
•Menunggu tepat didepan sebuah truck coffee sembari menikmati seduhan Expresso Brownie milik Reviva Coffee dengan suguhan indah pemandangan sudut wilayah fairword Swansea hari ini setelah menonton pertandingan, memang pilihan pas untuk bersantai sembari menunggu kedatangan Nathan dan Eom yang masih didalam gedung club Swansea.
Mereka sepertinya masih harus melakukan beberapa hal sebelum di izinkan pulang kerumah masing-masing, biasanya taktik atau strategi mematikan lawan adalah hal-hal yang harus menjadi evalusia bagi tim mereka, mungkin karena itu Nathan dan Eom belum keluar saat bahkan sudah setengah jam lamanya mereka menunggu.
Dan untungnya Irene tidak sendiri, ada Bianca yang saat ini sedang sibuk bermain bersama Gaveen, entahlah tetap mereka sesekali tertawa diwaktu-waktu tertentu membuat Irene berfikir anaknya kini menambah koleksi pertemanan nya dengan orang dewasa. Setelah teman-temannya dikantor kini ada Eom dan Bianca yang akan menjadi partner Gaveen sepertinya.
"Gav... lucu sekali kamu sayang", Bianca mencubit pipi Gaveen dengan gemas.
"Anakmu terbuat dari apa sih ?, lucu sekali".
"Yang jelas bukan tepung", Irene tertawa, bisa-bisanya Bianca menanyakan tentang Gaveen terbuat dari apa, itu sudah pasti terbuat dari papa dan mamanya.
"Oiya Rene kudengar kamu juga tinggal di London ya ?", Irene mengangguk membenarkan.
"Aku juga di London kebetulan, mungkin kapan-kapan kita bisa janjian bertemu di London nanti", tawarnya.
Bianca serius soal ini, Irene to be nice and warm. Ia cukup menyukai kepribadian yang dimiliki wanita yang beberapa jam lalu ia temui. Jadi menjadikan Irene temannya mungkin pilihan yang pas.
"Aku sangat menantikan itu, nanti ya diwaktu libur aku akan mengabarimu", katanya dengan anggukan manis.
"Orang pekerja kantoran memang sibuk, aku juga punya teman sepertimu. Sibuk sulit ditemui", Bianca tertawa, ia tiba-tiba mengingat Irish.
"Hem ngomong-ngomong kamu bekerja dimana Rene ?",
"Perusahaan media, tau Ldn.one ?, aku bergabung dengan mereka beberapa bulan yang lalu",
Bianca tertawa, jelas dia tahu Ldn.one, itu adalah perusahaan milik Irish.
"Temanku, namanya Irish dia bekerja disana",
Irene melebarkan matanya terkejut, terlihat antusias dan tidak menyangka kalau Bianca juga mengenal Irish.
"Irish Wihelmina ?, tanya nya antusias, ia kembali merasa betapa sempitnya dunia.
Dunia yang melahirkan miliaran manusia ini, sungguh tidak menyangka jika mereka berporos dengan orang-orang yang sama lagi.
"Dia pimpinan baru di redaksi kami",
"Benarkah ?, hati-hati Rene. Dia cukup warrr", katanya sedikiy tertawa sembari memperagakan tangannya seperti mencakar sesuatu.
Irene tertawa.
"Tidak terlalu tapi memang sedikit cerewet",
"Ngomong-ngomong dia panjang umur", kata Bianca saat netranya bisa melihat Irish berjalan keluar dari gedung club Swansea bersama Nathan dan Eom mengekor dibelakangnya.
"Ada Nathan dan Eom juga Rene", Irene mengangguk sebentar, kembali fokus pada Gaveen karena anaknya sedang sibuk mencari perhatian dirinya, bermain bersama Gaveen lalu sesekali menyuapinya dengan brownie yang ia pesan tadi.
"Akhirnya kalian keluar juga", katanya pada Eom yang tiba-tiba saja lebih cepat sampai lalu mendudukan diri disebelahnya.
"Hem temanmu si Irish mencegah kami dengan beberapa pertanyaan",
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-on
RomanceBest Mistake ~ Ketika satu kesalahan yang awalnya menjadi momok ancaman bagi seorang Nathan Tjoe dalam mempertahankan karirnya , mempertahankan nama baik keluarganya berubah menjadi kesalahan terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya. Elora Iren...