•
•
•
•
_____________________Hiruk pikuk gemuruh penonton saat laga play-off Indonesia vs Guinea sedikit ricuh , banyak penonton bersorak saat lagi-lagi laga kali ini sepertinya sedikit diwarnai drama dari tim lawan , sama seperti kejadian-kejadian sebelumnya.
Atmosfer pertandingan sangat menegangkan saat tim Indonesia maupun Guinea sama-sama adu kekuatan hingga serang menyerang untuk mencetak poin yang tak kunjung berhasil ditaklukan bahkan sampai akhir babak pertama selesai.
Selama jalan nya pertandingan tim Guinea sudah menunjukan cara bermain yang kurang sportif , bahasa kasarnya banyak drama.
Sedikit-sedikit jatuh , sedikit-sedikit mengeluh dan hal itu cukup membuat para pemain menjadi kesal sendiri dengan jalan nya pertandingan sore ini , runyam saat coach shin juga diberi kartu merah oleh wasit karena dianggap terlalu sering memberi protes dan hal itu tentu sedikit banyak nya membuat para pemain hilang kepercayaan diri seketika.
Tambah kesal saat tim guinea mendapat kesempatan untuk melakukan tendangan pinalty , mental para pemain sudah dwon saat tim guinea berhasil mencetak gol dan mengubah kedudukan menjadi 1-0.
Bahkan tambah kisruh saat salah satu pemain Indonesia bertabrakan dengan salah satu pemain guinea , mengakibatkan karena insiden itu harus ada kegiatan perawatan ditengah-tengah jalan nya pertandingan dan hal itu cukup membuat Irene yang memang sejak tadi duduk ditribun melihat semua kejadian-kejadian dilapangan.
Untuk pertama kalinya ia menyaksikan langsung bagaimana Nathan dan tim bertanding berusaha mengalahakan tim lawan merebut posisi empat dam melaju ke olympiade yang sebentar lagi akan digelar.
Pertama kali Irene merasakan atmosfer berada ditengah-tengah tribun menyaksikan pertandingan bola dimana salah satu pemain adalah suaminya sendiri , rasa khawatir muncul saat melihat salah satu pemain terlihat mendapat perawatan di lapangan yang awalnya ia fikir itu adalah Nathan karena mendengar bisikan-bisikan penonton lain yang mengira suaminya lah yang jatuh dan mendapat perawatan.
"Tenang sayang papa baik-baik saja" , gumamnya pada diri sendiri sembari mengelus kecil perutnya karena bayi dalam perutnya tiba-tiba bergerak seolah ikut merasakan kepanikan yang datang padanya diseperkian detik saat mengira Nathan jatuh dan mendapat perawatan itu.
Ia kemudian melarikan tatapan nya mencari dimana Nathan saat ini , saat pemain lain mengerubungi witan yang sedang mendapat perawatan Nathan ternyata berdiri bersama dua orang temannya entah membicarakan apa tetapi Irene sedikit mendumel saat mendapati suaminya malah sibuk memegang wajahnya padahal tangan nya pasti kotor.
Irene sering kali memberi peringatan pada Nathan untuk tidak memegang wajahnya saat tangan sedang kotor , sebab beberapa kali ia menemukan potongan video pria itu saat berada dilapangan terlihat memegang atau memencet sesuatu pada wajahnya dan hal itu jelas tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Ini adalah kesempatan terakhir untuk Indonesia bisa masuk dan mengikuti pergelaran Olympiade paris yang sebentar lagi di gelar jadi mereka benar-benar berharap kemenangan kali ini tapi meskipun kalah pun mereka layak mendapat apresiasi tinggi.
Bahu para pemain seolah merosot saat wasit sudah meniup peluit yang menandakan berakhir nya pertandingan hari ini , ruang ganti yang biasanya dihiasi tawa meriah para pemain saat berhasil mengalahkan tim kini tampak berbeda kali ini.
Mereka sudah biasa kalah tetapi untuk kali ini rasanya jauh lebih sesak karena mereka kini benar-benar sudah gagal membawa Indonesia menjadi salah satu tim yang ikut memeriahkan pergelaran olympiade kali ini.
Wajah-wajah lesuh jelas terlihat dari para pemain , bahkan untuk meninggalkan lapangan saja mereka masih menunduk.
Berbagai sorakan dukungan terdengar dari para suporter , mereka terlihat berteriak memanggil nama para pemain satu-satu. Irene menoleh kekanan kirinya melihat orang-orang saling berteriak , hal itu cukup membuatnya tersenyum bangga menyadari beberapa orang memberi dukungan pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Mistake || Nathan Romejo Tjoe A-on
RomanceBest Mistake ~ Ketika satu kesalahan yang awalnya menjadi momok ancaman bagi seorang Nathan Tjoe dalam mempertahankan karirnya , mempertahankan nama baik keluarganya berubah menjadi kesalahan terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya. Elora Iren...