Bab 40

1.3K 29 0
                                    

TIAT BOK TAYSU meletakkan gadis itu ditanah, kemudian memberi hormat kepada Teng Soan sambil berkata:

"Lolap sesungguhnya merasa sangat kagum atas kepandaian sianseng."

"Orang jang tiada berguna adalah kaum peladjar, nama taysu sangat kesohor dalam rimba persilatan, mana aku siorang she Teng dapat dibandingkan?" berkata Teng Soan sambil membalas hormat.

Tiat Bok taysu mentjari kesana kemari dengsn pandangan matanja, tetapi tidak dapat melihat orang2 jang tertangkap itu, hingga dalam hati merasa heran.

Sementara itu Koan Sam Seng dan lain2nja djuga sudah pada balik kepantai. Teng Soan lalu berkata dengan suara njaring,

"Orang2 kita jang diutus untuk melakukan pendjagaan setjara menggelap, telah melaporkan kilat, katanja bala bantuan kuat dari pibak musuh sudah tiba, maka tempat ini tidak tepat bagi kita berdiam lebih lama, mari kita lekas berlalu dari sini!"

Hui Kong Leang tiba2 tertawa dingin dan berkata:

"Dengan tjara bagaimana orang2 sianseng mengetahui kedatangan bala bantuan musuh? Apakah tidak mungkin itu ada orang2 dan sahabat rimba persilatan?"

"Dari tanda2 rahasia jang ditinggalkan oleh mereka orang2 kita dapat mengetahui gerak gerik mereka......" berkata Teng Soan sambil tertawa, "apalagi perkumpulan kita didaerah Tiong Goan, ini sudah beberapa puluh tahun lamanja, bagi sahabat2 rimba persilatan daerah Tiong-goan, asal jang sudah pernah muntjul satu atau dua kali sadja, kebanjakan kita kenal, tetapi orang2 itu, masih asing bagi anak buah kita hanja berdasarkan ini sadja, siaote berani memastikan bahwa orang2 itu pasti adalah orang2nja gadis ini."

"Hanja berdasar itu sadja. lantas memastikan bahwa orang datang itu adalah bala bantuan gadis ini bukanlah itu agak gegabah?" berkata Hui Kong Leang.

"Memang, hanja berdasar ini sadja untuk mengambil keputusan. djuga ada kemungkinan menimbulkan kekeliruan tetapi asal kita tidak kebentrok dengan mereka, sekalipun bukan musuh djuga tidak akan timbul salah paham."

Hui Kong Leang berpikir sedjenak baru berkata:

"Orang2 anak buah Sianseng jang melihat kedatangan orang2 itu, kira2 sudah berapa lama?"

"Kira2 sudah ada setengah djam."

"Setengah djam berselang anak buah Sianseng melihat musuh datang kemari, lalu memberi lapor. tetapi bala bantuan musuh hingga saat ini masih belum tiba, andaikata benar orang2 itu adalah bala bantuan musuh, djuga hanja bangsa-bangsa kantung nasi jang tidak perlu ditakuti."

Teng Soan sudah mengerti bahwa maksud utjapan Hui Kong Leang itu, memang sengadja hendak mempersulit dirinja, maka diam2 berpikir: 'orang in ber-putar2 hendak mempersulitkan aku, entah apa maksudnja?'

"Siaotee diam2 sadah mengutus orang untuk merobah tanda2 rahasia jang mereka pasang, sehingga bala bantuan musuh itu pergi menurut arah tanda2 rahasia jang kita robah itu, Sudah tentu tidak datang kemari dalam waktu sesingkat ini." demikian ia berkata.

Hui Kong Leang melengak lalu diam.

Teng Soan tiba2 berkata kepada Tiat Bok taysu, "Losiansu, bolehkah nona jang losiansu tangkap ini Losiansu serahkan kepada kita untuk ditanya beberapa patah kata sadja?"

"Lolap besok pagi hendak bawa gadis ini pulang kekuil Siao-lim-sie, mulai saat ini hingga besok pagi bagaimana sianseng hendak menanja lolap tidak keberatan." berkata Tiat Bok Taysu.

Auw-yang Thong berkata: "Itu bisa sadja. taysu berdua apabila mempunjai kegembiraan, bagaimana kalau sekarang ini kita berangkat?"

Tiat-Bok Taysu sudah tahu bahwa golongan pengemis ini bukan sadja sangat kuat kedudukannya- djuga beberapa propinsi daerah Tiong-goan ini tersebar anak buahnja, mungkin disegala pelosok ada tjabangnja, maka ia terima baik usul Pangtju itu.

Irama Suling Menggemparkan Rimba PersilatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang