TENG SOAN tiba2 tertawa dan berkata: "Tetapi locianpwee tidak perlu gelisah, putrimu bukan saja jiwanya tidak dalam bahaya, tetapi malah dalam waktu tiga atau lima hari ini, pasti ada kabar tentang dirinya."
Semangat Kiang Su Im terbangun, ia berkata dengan suara nyaring: "Bagaimana kau bisa mendapat tahu demikian?"
"Putrimu masih dalam keadaan sakit, apabila ada orang yang membunuhnya, pastilah sangat mudah sekali, tetapi orang itu lebih suka menempuh bahaya besar, telah membawanya kabur dan tidak membunuhnya seketika itu juga, hal ini sudah jelas, bahwa orang itu pasti mengandung maksud tertentu, yang ingin menggunakan jiwa putrimu untuk memeras locianpwee. Orang itu karena ada mengandung maksud hendak memeras locianpwee, sudah tentu akan memberi kabar kepada locianpwee, barulah mencapai maksudnya, berdasar atas ini maka boanpwee dapat mengambil kesimpulan demikian."Kiang Su Im berpikir sebentar kemudian berkata sambil menghela napas panjang: "Kau menganalisa sesuatu urusan seperti menyaksikan dengan mata kepala sendiri, benar2 sangat mengagumkan, semoga ..."
Belum lagi habis ucapannya, dari luar terdengar suara nyaring. "Pangcu tiba!"
Selanjutnya, Auw-yang Thong, Koan Sam Seng Hui Kong Leang dan Tiat-bok Taysu masuk kedalam kamar dengan sikap serius.
Teng Soan segera berbangkit dan tempat duduknya dan berkata sambil memberi hormat: "Tuan-tuan semua tentunya sudah letih."
Auw-yang Thong menganggukkan kepala, kemudian memberi hormat kepada Siang-koan Kie dan Touw Thian Gouw, pandangan matanya segera beralih kepada Kiang Su Im, kemudian berkata sambil memberi hormat:
"Tak kusangka Lam Ong Kiang Tayhiap, ternyata sudi berkunjung ke tempat ini, nampaknya Teng sianseng besar pamornya."
Kiang Su Im memandang padanya dengan mata sayu, seolah2 tidak mendengar apa yang dikatakan, Koan Sam Seng segera menegur: "Kiang tayhiap!"
Kiang Su Im seperti baru sadar dari mimpinya, ia segera menyahut: "Oh, ada apa?"
"Apakah telinga Kiang tayhiap mendapat gangguan?" berkata Koan Sam Seng.Kiang Su Im setelah mendengar pertanyaan itu, sejenak nampak tercengang kemudian berkata: "Pendengaranku baik."
Teng Soan khawatir dua orang itu akan bentrok maka buru-buru berkata: "Kiang tayhiap ini karena kehilangan putrinya hatinya terluka, saudara harus berlaku sedikit sabar."
Koan Sam Seng dan Teng Soan sama kedudukannya di dalam golongan pengemis, hanya tugasnya berlainan, tetapi karena Koan Sam Seng menjunjung tinggi dan menghormati perangai dan kepandaian Teng Soan, maka selalu menghargainya.
Setelah mendengar perkataan Teng Soan, ia segera memberi hormat kepada Kiang Su Im dan berkata sambil tertawa: "Kiang tayhiap, adakah selama ini baik2 saja? Teng sianseng bukan saja dapat meramal seperti dewa, tetapi juga pandai ilmu bintang, perhitungannya selalu jitu, mengapa tayhiap tidak minta dia melihat nasib putrimu?"
Kiang Su Im meskipun merasakan perobahan sikap Koan Sam Seng ini, tetapi karena ia selalu mengingat keadaan putrinya, maka tidak mendapat kesempatan untuk memikirkan maksud yang terkandung dalam perkataan Koan Sam Seng, ia hanya mengangguk-anggukkan kepala dan berkata: "Terima kasih atas petunjukmu, kalau begitu minta Teng Sianseng coba melihat bagaimana nasib anakku."
Orang tua yang sifatnya aneh itu, selamanya tidak menghiraukan adat istiadat dan tata cara umumnya, ia terus bicara soal anaknya sehingga kedatangan Auw-yang Thong dan lain-lainnya ia juga tidak menyapa. Untung ia adalah seorang bersifat aneh yang sudah sangat terkenal dikalangan Kang-ouw, maka Auw-yang Thong, Tiat-bok Taysu dan lain-lainnya juga tidak ambil dihati.
Teng Soan berkata sambil tersenyum: "Tentang ilmu bintang, meski-pun seluruhnya bukan tidak berdasar, tetapi juga tidak boleh dipercaya semuanya, apabila Kiang tayhiap pasti hendak mencoba, harap suka tunggu sebentar boanpwee pasti memenuhi permintaan cianpwee."
"Aku merepotkan sianseng, asal aku dapat menemukan anakku, maka budimu kali ini, dikemudian hari aku pasti membalasnya," berkata Kiang Su Im sambil menarik napas.
"Ucapan locianpwee sungguh berat, hanya sumbangan sedikit tenaga yang tidak berarti, perlu apa ..." berkata Teng Soan kemudian mengawasi. Auw-yang Thong dan bertanya padanya: "Apakah pangcu melihat Kun-liong Ong?"
![](https://img.wattpad.com/cover/92747379-288-k439665.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Irama Suling Menggemparkan Rimba Persilatan
Ficción GeneralPartai Pengemis (Kay Pang) saat ini menjadi kekuatan yang paling besar dan sangat disegani dunia persilatan bahkan melebihi kekuatan 9 partai besar, ini semua karena jasa seorang Sastrawan Tua yang merupakan penasihat sekaligus orang kedua sesudah P...