PANDANGAN mata Touw Thian Gouw juga dikaburkan oleh asap tebal itu, ia tidak tahu apa yang telah terjadi sebenarnya, hanya dari telinganya terdengar suara seperti orang jatuh di tanah, waktu ia pasang mata benar-benar baru mengenali bahwa yang jatuh di tanah itu adalah Kim Goan Pa, tergeraklah hatinya, pikirnya: 'nampaknya ilmu silat ada kalanya juga tidak ada gunanya, Teng Soan sebagai seorang yang lemah tidak pandai ilmu silat, tetapi kepandaiannya sesungguhnya tidak boleh dipandang ringan, pantas di dalam keadaan yang betapapun gawatnya, ia selalu tenang-tenang saja.'
Sementara itu terdengar suara Teng Soan berkata padanya: "Saudara Touw, lekas sambut ini."
Touw Thian Gouw mengulurkan tangannya, menyambut benda yang dilemparkan kepadanya, benda itu ternyata sebuah botol kecil, dalam herannya ia bertanya: "Sianseng, botol ini berisi apa?"
"Kau buka tutupnya, botol itu terisi air, pakailah untuk mencuci dua matamu," berkata Teng Soan.
Touw Thian Gouw mengerti bahwa air itu ada gunanya, maka ia juga tidak tanya2 lagi, lalu membuka tutup botolnya, airnya dibuang keluar untuk mencuci kedua matanya.
Telinganya mendengar pula suara Teng Soan: "Saudara Touw, botol berisi air obat itu kau berikan kepada mereka, supaya mereka juga dapat mencuci matanya dengan air obat itu."
Touw Thian Gouw diam-diam berpikir: 'orang ini, benar-benar terlalu banyak akalnya, entah khasiatnya air ini?'
Meskipun dalam hatinya berpikir demikian, tetapi ia melakukan apa yang diminta oleh Teng Soan air itu disampaikan kepada delapan orang bekas anak buah Kun-liong Ong.
Sebentar kemudian, sepasang mata Touw Thian Gouw mendadak dirasakan terang, asap yang semula pedas menusuk mata itu, kini tidak merupakan rintangan lagi, semua benda dapat dilihatnya dengan nyata.
Diluar terdengar riuh suara orang berteriak-teriak dan suara derap kaki kuda, tetapi karena asap tebal telah mengurung barisan batu itu, maka orang-orang itu tidak berani masuk ke dalam, takut akan terjebak.
Dengan tiba-tiba, seorang penunggang kuda melarikan kudanya denga pesat sambil menggerakkan tombaknya, siapa saja yang coba merintanginya, tidak ampun lagi diserangnya, tiada satupun yang dapat menahan, hingga dalam waktu sangat singkat, sudah berhasil merobohkan tiga orang.
Kuda itu ketika mendekati barisan batu, tiba2 berputar dan mundur lagi.
Touw Thian Gouw sudah dapat melihat dengan nyata bahwa penunggang kuda itu bukan lain dari pada Siang-koan Kie, sekujur badan pemuda gagah itu sudah penuh darah, maka ia segera berseru memanggilnya: "Apakah disana saudara Siang-koan Kie? Lekas masuk untuk beristirahat sebentar.
Dari luar terdengar pertanyaan Siang-koan Kie : "Apakah Teng sianseng tidak mendapat halangan suatu apa2"
"Sianseng tidak ada halangan suatu apa2, saudara jangan menuruti hawa napsu, bertempur terlalu lama, lekaslah masuk kedalam barisan."Siang-koan Kie tiba2 menggerakkan tombaknya, untuk menangkis serangan dari seorang pasukan berkuda serangan tombaknya diteruskan, ujung tombak menusuk kepala kuda orang itu.
Kuda itu kesakitan, setelah mengeluarkan suara meringkik, lalu melemparkan penunggangnya di atas tanah.
Seorang berbaju hitam ingin membokong Siang-koan Kie, pemuda itu mengeluarkan suara bentakan keras, tombak panjang dilontarkan, tidak ampun lagi senjata itu menembusi dada orang berbaju hitam itu hingga binasa seketika itu juga.
Selesai membereskan dua musuhnya, Siang-koan Kie melompat tinggi meninggalkan kudanya, kemudian melayang masuk ke dalam barisan batu.
Touw Thian Gouw buru2 menyambut, ia berkata sambil memberikan botol terisi air mujizat itu: "Saudara, lekas kau pakai air dalam botol ini untuk menyuci dua matamu, hingga tidak usah takut matamu terhalang oleh asap tebal ini."
![](https://img.wattpad.com/cover/92747379-288-k439665.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Irama Suling Menggemparkan Rimba Persilatan
Ficção GeralPartai Pengemis (Kay Pang) saat ini menjadi kekuatan yang paling besar dan sangat disegani dunia persilatan bahkan melebihi kekuatan 9 partai besar, ini semua karena jasa seorang Sastrawan Tua yang merupakan penasihat sekaligus orang kedua sesudah P...