SUDAH beberapa puluh tahun orang tua itu berdiam dikamar gelap itu, mustahil ia tidak mau meninggalkan tempat itu. Tetapi mengapa ia tidak mau keluar? Sebab2nya itu sudah tentu ia tidak dapat memberitahukan kepada Siang-koan Kie, maka setelah berpikir sekian lama, akhirnya berkata: "Dari nada pembicaraanmu, kedatanganmu ini agaknya mempunyai tugas khusus untuk mencari jejak aku dan beberapa orang lagi?"
Siang-koan Kie yang mendengar ucapan itu diam2 berpikir "apakah dalam ruangan ini masih ada orang lain?"
Ia memandang keadaan disekitarnya, ternyata gelap gulita, tidak tertampak bayangan orang.
Orang tua itu kembali tertawa terbahak-bahak dan berkata: "Kau tidak perlu mencari mereka. Dalam rumahku ini, dimana saja terdapat pesawat jebakan. Asal pesawat itu digerakkan, bagi orang yang tidak mengerti, susah keluar dari sini"
"Apa? Apakah locianpwee ingin menahan boanpwee?"
Orang tua itu mendadak menggerakkan kursi rodanya dan berkata dengan suara dingin: "Tidak perduli siapa, yang berani memasuki rumah hitam ini, hanya mempunyai pilihan dua jalan, ialah mati atau tidak bisa keluar dari sini untuk selama-lamanya"
"Apakah locianpwee hendak mempersulitkan boanpwee?" demikian akhirnya Siang-koan Kie menanya terus. Ia sudah siap untuk menghadapi segala kemungkinan.
Orang tua itu mendadak ulur tangan kanannya, menyambar Siang-koan Kie dengan kecepatan bagaikan kilat.
Siang-koan kie diam2 berpikir, "orang tua ini patut dikasiani, entah apa sebabnya ia tidak berani menentang Kun-liong Ong"
Sementara berpikir, tangan kirinya menyambuti serangan orang tua itu.
Kedua kedua tangan saling beradu, darah Siang-koan Kie terasa bergoiak, tanpa sadar sudah mundur tiga langkah.
Sedangkan kursi roda orang tua itu juga terdorong mundur oleh kekuatan tenaga Siang-koan Kie hingga dalam hati orang tua itu diam2 juga terkejut.
Setelah memperbaiki posisinya lagi, Siang-koan Kie berkata: "Kekuatan tenaga locianpwee ternyata hebat sekali, boanpwee sesungguhnya tidak sanggup melawan...."
"Didalam rumah hitam ini, aku sudah pernah menjumpai beberapa orang kuat, tetapi yang sanggup menyambuti seranganku, tidak banyak. Kau bocah, sesudah menyambuti seranganku ternyata seperti tidak terjadi apa2, sesungguhnya sangat mengagumkan"
Siang-koan Kie diam2 berpikir, "orang ini agaknya tidak berani menentang perintah Kun-liong Ong untuk mencari keterangan keadaan dalam kamar ini, mau tidak mau harus melakukan suatu pertempuran sengit."
Selagi masih berpikir, tiba2 terdengar suara terompet sangat gencar.
Orang tua tang duduk diatas kursi roda itu wajahnya mendadak berubah, katanya: "Bocah, kau bukanlah orang dari Kun-liong Ong, bagus benar! Hampir saja aku si orang tua kena kau akali."
Selama itu Siang-koan Kie terus berpikir, akhirnya ia telah mengambil keputusan, dari pada membohongi orang tua itu, lebih baik omong terus terang tentang maksud kedatangannya.
"Memang benar, aku bukanlah orangnya Kun-liong Ong, kedatanganku ini adalah hendak membebaskan orang2 rimba persilatan yang diberi obat dan terpengaruh oleh Kun-liong Ong."
Orang itu lalu mengayunkan tangannya kearah pintu besi yang setengah terbuka, dan pintu itu lalu menutup lagi.
Dalam kamar kembali menjadi gelap, kini terdengar suara orang tua itu menegur: "Kau sebetulnya siapa? Harap menjawab terus terang?"
"Boanpwee Siang-koan Kie, ingin minta sedikit keterangan dari locianpwee."
"Coba kau ceritakan."
![](https://img.wattpad.com/cover/92747379-288-k439665.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Irama Suling Menggemparkan Rimba Persilatan
General FictionPartai Pengemis (Kay Pang) saat ini menjadi kekuatan yang paling besar dan sangat disegani dunia persilatan bahkan melebihi kekuatan 9 partai besar, ini semua karena jasa seorang Sastrawan Tua yang merupakan penasihat sekaligus orang kedua sesudah P...