AUW YANG THONG melengak, ia ingin berkata, tetapi kemudian diurungkan, hanja hatinja merasa tjemas. Pikirnja: 'kerusakan golongan kita, hanja kini belum berhasil memperbaiki, sedangkan bala bantuan dari berbagai tjabang jang kuminta, masih belum datang. Tapi Kun-liong Ong sudah datang mengantjam lagi. Satu2nja partay, apabila kita melukai orangnja, bukankah akan bermusuhan dengan Siao-lim-pay?
Namun demikian, ia djuga tidak dapat merintangi tindakan Nie Suat Kiao.....
Sementara itu Nie Suat Kiao sudah memerintahkan Wan Hauw dan Siang-koan Kie djangan ragu-ragu katanja:
"Kalian boleh bertempur dengan sungguh2, djangan ragu2. Dalam tigapuluh djurus, harus dapat menangkap hidup2 tiga paderi itu."
Wan Hauw jang selamanja pandang Nie Suat Kiao sebagai bidadarinja, ketika mendengar perkataan itu, lantas melakukan serangannja semakin hebat.
Tetapi Siang-koan Kie masih tetap ragu2, ia tidak mau bertempur dengan sepenuh tenaga. Nie Suat Kiao jang bermata tadjam, dua djurus kemudian, sudah dapat lihat gerakan Siang-koan Kie tidak dilakukan dengan sepenuh tenaga, dengan demikian, bukan sadja tidak berhasil rmndjatuhkan lawannja, bahkan mempengaruhi gerakkan Wan Hauw, maka lalu berkata dengan suara bengis.
"Siang-koan Kie, kau tidak bertempur dengan sepenuh tenaga, perbuatanmu ini berarti melanggar perintah atasan, maka harus dihukum menurut peraturan perkumpulan. Nanti setelah tiga paderi itu tertangkap, hukuman itu segera didjalankan."
Siang-koan Kie terkedjut, ia tahu bahwa maksud dalam hatinja sudah diketahui oleh Nie Suat Kiao, maka ia segera merubah gerak tipunja dan menjerang dengan sepenuh tenaga.
Dengan demikian, keadaan pertempuran itu lantas berubah.
Tiga paderi itu nampak keteter, sama sekali tidak berdaja. Sek-bok jang sudah berhasil membuka totokannja sendiri, ketika menampak tiga suteenja terdesak mundur, segera madju memberi bantuan. Ia melantjarkan satu serangan kedada Siang-koan Kie.
Ketika Siang-koan Kie menjambuti serangan itu, tangannja dirasakan kesemutan mundur satu langkah.
Dilain fihak, Sek-bok djuga terpental mundur oleh kekuatan Siang-koan Kie, hingga diam2 mengagumi kekuatan pemuda itu.
Sebentar kemudian, berdua sudah bertarung lagi. Masing2 kini bertempur sungguh2, hingga untuk sesaat belum mendapat ketentuan siapa jang akan menang.
Tetapi Nie Suat Kiao sudah melihat bahwa fihaknja Siang-koan Kie dan Wan Hauw jang semula sudah akan merebut kemenangan., sedjak Sek-bok turun tangan, keadaan lantas berubah, kalau
ia tidak turun tangan sendiri, mungkin tidak mudah merebut kemenangan.Auw-yang Thong jang selama itu berdiri sebagai penonton, dalam hatinja diam2 berpikir;
"Paderi dari Siao-lim-sie, umumnja mempunjai perangai sangat baik, empat paderi itu, semua memakai gelar nama 'Bok', dengan sendirinja merupakan orang2 setingkat dengan Tiat-bok Taysu.
Kini Tiat-bok Taysu masih merawat lukanja, mengapa aku tidak meminta ia mendjumpai mereka?
Selagi berpikir, Sek-bok tiba2 sudah merubah gerak tipu serangannja, kini ia menggunakan gerak tipu Siao-lim-pay, jang terkenal ampuhnja, Lo-han-koan-hoat, jang terdiri dari delapan belas djurus.Gerak tipu itu merupakan gerak tipu serangan keras, kalau jang menggunakan belum mempunjai kekuatan tenaga tjukup sempurna, tidak dapat menggunakan untuk menjerang lawannja.
Serangan Sek-bok jang menggunakan gerak tipu Lo-han-koan, makin lama makin hebat.
Siang-koan Kie segera dapat merasakan itu, ia harus menggunakan seluruh kekuatan tenaga baru dapat mengimbangi kekuatan serangan Sek-bok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irama Suling Menggemparkan Rimba Persilatan
Ficción GeneralPartai Pengemis (Kay Pang) saat ini menjadi kekuatan yang paling besar dan sangat disegani dunia persilatan bahkan melebihi kekuatan 9 partai besar, ini semua karena jasa seorang Sastrawan Tua yang merupakan penasihat sekaligus orang kedua sesudah P...