TIBA-TIBA terdengar suara Tiat Bok Taysu berkata, "Omitahud, lolap justru dirisaukan hati lolap oleh perasaan ini, apabila Teng sicu tidak menggunakan akal untuk membuka rahasia itu, perbuatan mata2 ini mungkin tidak dapat diketahui dalam waktu yang singkat."
Teng Soan memberi hormat, kemudain berkata sambil tertawa, "Siaotee diutus oleh Pangcu dating kemari untuk menengok tuan2 sekalian."
"Apakah Auw-yang Pangcu juga sudah datang? Itu bagus, entah dimana sekarang ia
berada?""Pangcu kita sebetulnya hendak datang sendiri untuk menengok tuan2, tetapi karena baru saja menerima berita nona Pan itu tampak di tepi sungai, bahkan sudah siap hendak berlayar di dalam kapalnya, Pangcu kita ada bersahabat erat dengan Pan loya, apa lagi belakangan ini sangat ramai tersiar kabar yang mengatakan bahwa nona Pan itu mungkin yang melakukan pembunuhan terhadap ayahnya sendiri, karena Pangcu khawatir ia merat, susah dicari lagi, maka buru2 menyusulnya hendak mencegah supaya jangan sampai berlalu, setelah dilakukan pemeriksaan, barulah akan dilapaskan."
Hui Kong Leang menegur, "Apa? Apakah budak perempuan itu sudah berlalu dari
gedung kelurarga Pan?""Ucapan siaotee tadi, semua menurut laporan yang diberikan oleh anak murid golongan
kita yang sudah tidak berani membohong."Hui Kong Leang tiba2 berpaling dan berkata kepada Tiat Bok dan Ki Bok Taysu dengan suara nyaring, "Paderi tua, urusan sudah menjadi begini, apa masih perlu dengan pikiranmu yang selalu hendak mengikuti pelajaran Budha yang berkasih sayang terhadap kepada manusia? Kalian tidak ingin membunuh, tetapi se-tidak2nya juga jangan coba merintangi usaha kita, hem! Apabila waktu itu menuruti pikiranku, nona Pan itu sudah lama tertangkap oleh kita, masa ia masih mendapat kesempatan untuk kabur...."
Tiat Bok Taysu per-lahan2 bangkit dengan sikap yang agung ia berkata, "Ada satu hal lolap perlu memberitahukan kepada tuan2, tadi waktu lolap mengatur pernapasan telah merasakan bahwa dalam diri lolap sudah kemasukan racun...."
Mendengar perkataan itu, wajah orang2 yang berada di situ segera berubah, semua mata ditujukan kepada paderi tua itu.
Tiat Bok Taysu menarik napas panjang, kemudian berkata pula, "Tadi waktu lolap bersemedi diri lolap merasakan adanya sedikit perasaan aneh, agaknya sebagai tanda2 kemasukan racun."
Teng Soan tiba2 berkata, "Memang benar, bukan saja losiansu sudah kemasukan racun, tetapi juga yang lainnya semua sudah kemasukan racun yang sangat berbisa."
Tiat Bok Taysu berpaling dan berkata kepada Hui Kong Leang, "Saudara Hui, kalau begitu apa yang dikatakan oleh gadis itu ternyata benar."
Hui Kong Leang mendadak memperdengarkan suara tertawa dingin kemudian berkata, "Saudara Teng coba saudara lihat apakah siaotee juga kemasukan racun?"
Teng Soan menunjukkan senyumnya yang simpatik, kemudian berkata, "Saudara Hui mempunyai kekuatan tenaga dalam yang sempurna, sekalipun kemasukan racun tetapi mungkin agak lambat bekerjanya."
Hui Kong Leang tertawa ter-bahak2, "Waktu siaotee menulis nama di dalam buku kematian itu, sebelumnya sudah makan obat untuk menghindarkan racun."
"Tidak perduli bagaimana, Hui tayhiap juga sudah kemasukan racun, mungkin obat yang saudara makan itu tidak sanggup menolak racun yang lebih berbisa."
"Dari mana saudara Teng mendapat lihat tanda2 siaotee kemasukan racun, sedangkan siaotee sendiri sedikitpun tidak merasa."
"Bukanlah siaotee hendak omong besar, dalam waktu satu bulan, racun dalam diri saudara, pasti akan bekerja."
Hui Kong Leang yang mendengar keterangan itu setengah percaya setengah curiga, ia coba mengatur pernapasannya lagi, masih tidak merasakan tanda apa2, hingga dalam hati merasa tidak senang, pikirnya, "Siucai ini karena berhasil menemukan mata2 nampak semakin sombong."
![](https://img.wattpad.com/cover/92747379-288-k439665.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Irama Suling Menggemparkan Rimba Persilatan
Fiction généralePartai Pengemis (Kay Pang) saat ini menjadi kekuatan yang paling besar dan sangat disegani dunia persilatan bahkan melebihi kekuatan 9 partai besar, ini semua karena jasa seorang Sastrawan Tua yang merupakan penasihat sekaligus orang kedua sesudah P...