Tiga orang dengan 6 mata saling memandang, kecuali suara angin, suara lainnya tidak terdengar.
Tiba-tiba ditempat Yi-feng berdiri tadi, muncul 4 mata melihat mereka.
Pemilik keempat mata ini baru saja turun gunung, tapi Yi-feng, ibu dan anak ini sama sekali tidak merasakan kehadiran mereka, dengan ilmu meringankan tubuhnya mereka lewat begitu saja dari pandangan mereka, mereka pasti pesilat tangguh. Yang pasti dikarenakan mereka bertiga terus memperhatikan orang yang didepannya, maka tidak sempat melihat ke arah lain.
Yi-feng menarik nafas:
"Aku benar-benar tidak sengaja masuk ke Hua-shan, apalagi bermaksud jahat kepada kalian
berdua. Jika kalian tidak percaya, aku tidak berdaya untuk membuat kalian percaya "
"Bila kau mau menceritakan maksud kedatanganmu kemari itu sudah cukup. Yang perlu kau ketahui, kau mempunyai kesulitan yang tidak bisa kau ceritakan- kepada kami, demikian juga dengan kami."
Yi-feng berpikir sebentar lalu berkata:
"Aku yakin kalian berdua pasti sedang menghindari musuh, hanya saja musuhku lebih lihai dari
kalian, aku benar-benar "
Gadis itu membentak:
"Apakah kau tetap tidak mau bicara?" Kemudian dia berkata lagi, "Bu! Jangan banyak bicara lagi dengannya, dia bicara berbelit-belit, pasti berniat jahat, mungkin dia mata-mata Tian-zheng-jiao!"
'Tian-zheng-jiao', ketiga kata ini membuat Yi-feng terkejut. Dia berpikir, 'Ternyata musuh mereka juga Tian-zheng-jiao.'
Karena merasa mempunyai musuh yang sama, dia sudah bersiap-siap menceritakan siapa dia sebenarnya.
Tiba-tiba terdengar suara tawa yang menusuk telinga dari belakang
Tawa ini membuat ketiga orang yang ada di sana terkejut dan segera menengok. Di atas sebuah batu besar, telah berdiri 2 orang. Mereka bergerak mengikuti arah angin, mereka seperti berdiri miring, baju mereka yang lebar membungkus tubuh mereka yang sebesar bambu. Mereka sangat kurus seperti orang-orangan sawah. Kepalanya seperti sangat berat membuat leher mereka yang kecil terlihat lemah dan seakan mau putus.
Bentuk tubuh mereka benar-benar membuat siapa pun yang melihatnya terkejut. Yang membuat Yi-feng terkejut adalah mereka memakai baju panjang berwarna emas!
"Tian-zheng-jiao!" ketiga kata ini seperti guntur menyambar hati Yi-feng, ibu dan anak itu.
"Hei! Hei! Hei!"
Dua orang ini bersama-sama membuka suara, mereka seperti sudah berjanji: "Baiklah, kami 2 bersaudara sangat beruntung bisa bertemu dengan nyonya pendekar dari 3 propinsi Ling-bei-xiu di tempat terpencil seperti ini!"
Wajah perempuan itu segera memucat. Di malam hari seperti sekarang, wajah yang pucatnya terlihat sangat menakutkan.
Dengan pandangan marah perempuan itu melihat Yi-feng dan membuat Yi-feng sedikit bergetar.
Yi-feng tahu kalau perempuan itu pasti menduga kalau dia yang membawa kedua orang itu, dia merasa kesalah-pahaman yang terjadi di antara mereka semakin dalam.
"Tapi mengapa kedua siluman ini bisa datang di saat seperti sekarang ini?"
Tanpa banyak berpikir lagi, dia tahu kalau kedua orang ini adalah orang yang sangat ditakuti oleh kalangan dunia persilatan, mereka ber-nama Duo-ming-shuang-shi' (Sepasang mayat pencabut nyawa), karena di dunia persilatan ini, hanya mereka yang mempunyai bentuk tubuh seperti itu.
'Duo-ming-shuang-shi' merupakan saudara kembar, sejak kecil mereka selalu sangat kompak, ilmu jari mereka sangat tinggi, pecut panjang selalu terselip di pinggangnya, pecut itu lebih terkenal di dunia persilatan.
Ketika bertarung mereka sangat kompak dan tidak terlihat ada celah untuk menyerang mereka.
Sifat mereka sangat aneh, tapi entah mengapa mereka bisa masuk menjadi anggota Tian-zheng-jiao. Mereka berdua adalah salah satu dari 19 orang berbaju emas yang berilmu silat tertinggi dari Tian-zheng-jiao.
Di kota Bao-ding, Zhu-sha-zhang yang pernah pernah bertarung dengan Lu Nan-ren, dia berada pada urutan ke-18 dari 19 orang berbaju emas, dibandingkan dengan mereka, kemampuannya berbeda jauh. Dalam urutan di Tian-zheng-jiao angka urutannya makin kecil ilmu silatnya makin menunjukkan kemampuan yang mereka miliki, mereka terbagi menjadi 5 kelompok.
Kemampuan ilmu silat tertinggi adalah kelompok berbaju emas. Urutan berikut adalah kelompok berbaju ungu, disusul biru, coklat, dan hitam. Kelompok berbaju hitam adalah berada di urutan terbawah.
Ternyata perempuan itu adalah janda dari pendekar 3 propinsi, bernama..Sun-ming.
Pendekar tiga propinsi telah lama berkelana, kehebatan ilmu telapaknya di 3 propinsi. Ketika Tian-zheng-jiao berniat memperlebar sayap kekuasannya, Pendekar 3 propinsi ini bertarung dengan orang berbaju emas dari Tian-zheng-jiao. Dia terkena dua senjata aneh, dia terluka parah dan langsung meninggal.
Tian-zheng-jiao sangat kejam, mereka tidak melepaskan janda dan anak yatim ini begitu saja, walaupun mereka bersembunyi di Hua-shan yang terpencil mereka tetap mengejar ibu dan anak ini.
Hingga sekarang mereka bertemu dengan pembunuh sadis dari dunia persilatan Duo-ming-
shuang-shi. "Nyonya Ling!"
Duo-ming-shuang-shi berkata dingin: "Ketua kami sangat merindukan Anda! Sudah lama tersiar kabar kalau Anda adalah si cantik dari dunia persilatan, mengapa Anda tega membiarkan ketua kami menunggu terus?"
Raut wajah kedua mayat pencabut nyawa ini membuat bulu kuduk merinding.
Mereka pelan-pelan mendekati ketiga orang itu sambil berkata lagi:
"Nyonya, lebih baik Anda ikut kami untuk bertemu dengan ketua kami!"
Gadis itu adalah putri Pendekar San-xiang (3 propinsi) yang bernama Ling-lin, dia merasa marah, dia membentak:
"Siluman, jangan banyak bicara lagi! Jika kalian ingin mati, biar aku yang mengantarkan nyawa kalian ke akhirat!"
"Apa? Siluman?" 2 bersaudara Duo-ming-shuangg-shi serempak tertawa terbahak-bahak.
"Nona kecil ini sangat lucu, setelah dewasa nanti pasti akan seperti ibumu yang cantik!"
Mereka melewati Yi-feng begitu saja, mereka sama sekali tidak mempedulikannya, malah boleh dikatakan mereka seperti menganggap Yi-feng tidak ada disana.
'Apakah mereka tidak mengenaliku?' pikir Yi-feng pertanyaannya ini segera mendapat jawaban.
Gong-shen, salah satu dari Duo-ming-shuang shi mendorong Yi-feng dan berkata:
"Sepertinya sahabat kita ini juga masih ada urusan yang belum terselesaikan dengan Nyonya Ling tapi urusanku lebih penting, aku harap kau nunggu dulu!"
Gong-you juga tertawa kepada Yi-feng, seperti ingin bersikap ramah kepada Yi-feng. Jarak Sun-ming dengan Duo-ming-shuang-shi semakin dekat, apakah istri Pendekar Ling ini bisa melawan mereka?
Pendekar San-xiang memang sangat ter-kenal, tapi Yi-feng tetap mengkhawatirkan keadaan mereka. Yang penting dia tidak benci ibu dan anak ini, apalagi musuh mereka ternyata sama.
Karena itu dia diam-diam menarik nafas dan berpikir, 'Aku sendiri pun tidak mampu menjaga diri, selain itu mereka ternyata tidak mengenaliku, lebih baik aku pergi dari sini saja. Jika aku bertarung dengan mereka, kedua siluman ini pasti ikan langsung mengenaliku. Mungkin saat itu orang yang mereka cari adalah aku, bukan ibu dan anak ini." Dia menolehkan kepalanya agar tidak melihat ke arah mereka berempat.
"Tidak akan terjadi apa-apa pada mereka," dia mencoba menghibur dirinya, "apalagi aku tidak
kenal ibu dan anak ini. tadi mereka yang memaksaku bertarung, bila aku sampai tidak bisa
membela mereka, juga tidak apa "
Walaupun berpikir seperti itu, tapi hati nuraninya tetap tidak tenang. Dia berjalan sebentar, baru saja dia bersiap akan pergi dari sana, terdengar teriakan.
Sambil terpaku dia menolehkan kepalanya untuk melihat, karena dia menganggap siapa pun yang menang atau kalah, tidak akan dengan cepat diputuskan saat itu.
Karena Yi-feng menolehkan kepalanya, nasib dia jadi berubah seumur hidupnya, juga membuatnya mengambil keputusan penting.
Apakah dia membalikkan kepala ini adalah tindakan benar atau salah? Tapi dalam keadaan seperti ini apakah dia bisa bersikap tidak peduli?
0ooo0
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu Long
General FictionDi dalam cerita THPH, ada tiga orang jago pedang yang mewarisi ilmu dari Chang Man-tian - salah satu tokoh dalam Pedang Sakti Langit Hijau, karya pertama Gu Long. Tapi isi kedua cinkeng itu tidak berkaitan satu sama lain, kecuali soal warisan ilmu t...