A-mina memakai mahkota emas, wajahnya penuh kegembiraan, dia sangat bahagia saat pulang bersama Ruan-wei dan Ke-li-wu.
Sewaktu semua orang memuji-muji A-mina, tidak ada yang memperhatikan Gongsun Lan.
Begitu semua teringat kembali pada Gongsun Lan, sosok Gongsun Lan tidak terlihat, dia sudah pergi sambil menutup wajahnya....
Ketika semua orang bernyanyi dan menari untuk A-mina, Ke-li-wu terus melihat dari pinggir. Dia tidak mengerti, Ruan-wei sebenarnya adalah pacar Bibi Lan, mengapa dia mempersembahkan mahkota itu untuk kakaknya bukan untuk Bibi Lan?
Sepanjang jalan Ke-li-wu tidak besuara, dia sangat senang karena kakaknya ternyata telah mempunyai pacar tapi dia tidak berharap Ruan-wei adalah pacar kakaknya.
Karena melihat A-mina terus tertawa, Ruan-wei menjadi lupa diri, dia terus mengenang tawa yang seperti dikenalnya.A-mina tenggelam dalam kebahagiaan, dia tidak ingin bicara sepatah kata pun, dia juga tidak malu menuntun tangan Ruan-wei, dia benar-benar menganggap Ruan-wei adalah pacarnya. Ketika mereka bertiga masuk ke rumah, perempuan Tibet itu ternyata sudah menunggu mereka. Dengan senang A-mina memanggil ibunya, hanya Ke-li-wu yang tidak bicara.
Dengan sikap berbeda perempuan Tibet itu mengangguk dan menyuruh mereka kembali ke kamar untuk beristirahat tapi sorot matanya terus melihat mahkota yang berada di atas kepala A-mina.
Sesudah A-mina mengantar Ruan-wei ke kamarnya, dengan sepenuh hati dia mengantarkan teh dan membawakan pakaian tidur ayahnya untuk Ruan-wei. Dia benar-benar melayani Ruan-wei seperti layaknya kepada seorang suami, karena dia mengira Ruan-wei akan lama tinggal di sana. Melihat Ruan-wei merasa nyaman, A-mina sambil tersenyum kembali ke kamarnya untuk membersihkan tubuh.Ketika dia kembali ke kamar, ibunya sedang duduk di tempat tidur menunggu kedatangannya. Wajahnya terlihat sedih.
Dengan senang dia mendekati ibunya dan berkata:
"Ibu, lihatlah mahkota tahun ini ada di kepala A-mina yang selama ini ibu selalu khawatir A-mina tidak mendapatkan jodoh."
"Apa kau benar-benar menyukai pemuda Han itu?"
Orang Tibet bersifat sangat terbuka dan tidak suka berpura-pura, maka A-mina menjawab dengan tegas:
"Aku suka kepadanya. Pada pandangan pertama aku sudah jatuh cinta kepadanya. Ibu, dia juga mencintaiku, di depan banyak gadis Tibet dia hanya memberikan mahkota ini kepadaku. Bu, berarti dia juga mencintai A-mina!"
Perempuan Tibet itu berkata dengan pelan: "Di kepala siapa pun mahkota itu berada, dia adalah pacar orang pemberani di Tibet...." A-mina tertawa bahagia. Tapi perempuan Tibet itu berkata lagi: "Nak, apakah kau tahu dia adalah pacar Bibi Lan?"Wajah A-mina tiba-tiba menjadi pucat, dia sangat menghormati dan menyayangi Bibi Lan, mereka sudah seperti kakak beradik, dia tidak tega merebut pacar Bibi Lan, maka dengan tegas dia menggelengkan kepala:
"Bukan, dia hanya tamu Kakek Gongsun di Kan-long-shan, dia bukan... bukan... pacar Bibi Lan."
Perempuan Tibet itu merasa serba salah. Kesedihan membuatnya meneteskan air mata:
"Ayah Bibi Lan sangat baik kepada kita, budi beliau seberat Gunung Tai. Sejak kecil sampai
Nona Lan dewasa, belum pernah ibu melihat Nona Lan begitu sedih dan menangis. Hari ini ibu melihatnya bersedih, perempuan terkuat di Tibet menangis. Nak...."
A-mina terkejut. Mengapa Bibi Lan menangis? Dia adalah perempuan terkuat di Tibet, tidak mungkin dia menangis...
"Tapi dia benar-benar menangis karena itu ibu merasa tidak tenang. Jika Nona Lan merasa tertekan, kita sekeluarga akan bersalah kepada Tuan Gongsun. Waktu itu ibu masuk ke kamarnya dan bertanya mengapa dia menangis, tapi dia malah menjawab: aku tidak menangis, tidak menangis! Dia ingin menutupi kesedihannya tapi air matanya terus mengalir seperti air sungai!"
"Mengapa Bibi Lan begitu sedih?" A-mina bertanya dengan sedih.
"Ibu terus bertanya padanya tapi dia tidak mau menjawab. Begitu ibu keluar, dia menangis lagi, dia... mengapa begitu sedih?""Begitu kalian pulang, ibu tahu dari Ke-li-wu semuanya! Apakah kau tahu Non Lan tidak pernah
mau dipegang oleh seorang laki-laki, tapi Ke-li-wu melihat mereka berdua ketika datang dari
Gunung La Wa dengan berpegangan tangan dan tubuh mereka saling berdekatan. Ke-li-wu
mengatakan ketika di gunung Bibi Lan bertemu dengan segerombolan serigala, orang Han itu
yang menyelamatkannya, apakah kau tahu "
A-mina baru ingat dan mengerti, ketika Bibi Lan pulang, dia bercanda, laki-laki itu adalah calon
Bibi Lan... Belum menyebut suami saja wajah Bibi Lan sudah menjadi merah. Jika bibi tidak
mencintainya, bibi tidak akan bertingkah seperti itu. Bibi biasanya mengatakan jangan biarkan laki-
laki yang tidak dikenal memegangnya. Hari ini di padang rumput, bibi berpegangan tangan
dengannya. Perempuan-perempuan di padang rumput saja merasa terkejut, ini... ini berarti dia
telah menganggap pemuda itu adalah kekasihnya
A-mina sekarang baru mengerti maka bibirnya pun gemetar:
"Aku harus bagaimana? Bagaimana "
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu Long
Aktuelle LiteraturDi dalam cerita THPH, ada tiga orang jago pedang yang mewarisi ilmu dari Chang Man-tian - salah satu tokoh dalam Pedang Sakti Langit Hijau, karya pertama Gu Long. Tapi isi kedua cinkeng itu tidak berkaitan satu sama lain, kecuali soal warisan ilmu t...