Dari jauh terlihat bayangan pedang dan telapak berbaur menjadi satu, yang mana bayangan orang pun tidak jelas, tapi kalau dilihat dengan teliti, semua terbagi menjadi 3 bagian.
Tie-mian-gu-xing-ke melawan 5 orang. Perampok besar yang sangat berpengalaman ini benar-benar sangat lihai. Tapi ilmu pedang kelima orang ini sangat kompak, kekompakan mereka seperti satu orang yang menyerang.
Wan Tian-pin mulai mengerutkan alisnya, dia tidak menyangka kalau murid-murid Tian-zheng-jiao mempunyai ilmu yang begitu tinggi.
Dia tahu kalau mereka sudah terkenal di dunia persilatan, tapi sekarang mereka berlima pun terlihat mulai cemas, kecemasan mereka lebih menonjol.
Ternyata di antara kelima orang ini, 3 orang yang tubuhnya lebih pendek adalah 'Yan-shan-san-jian' yang sangat terkenal di dunia persilatan.
Tiga bersaudara ini berkelana di dunia persilatan dan mereka selalu bertiga. Maka kalau mereka bertarung tiga pedang akan bekerja bersama-sama. Mereka tidak pernah mengalami kesulitan berkelana di dunia persilatan. Sekarang tiga melawan satu orang dan masih ada lagi 'Nan-l'ong-shuang-jian' yang ikut membantu, tapi mereka tetap sulit memenangkan pertarungan. Maka dalam bati mereka mencoba menebak siapa pak tua yang kurus ini, berasal dari mana.
Sedangkan dua orang lagi dengan tubuh tinggi, wajah hampir sama, mereka adalah satu-satunya penerus dari 'Pendekar Xi-gong" dan mereka adalah pendekar terkenal dari Jiang-nan 'Nan-gong-shuang-jian'.
Tubuh Nan-gong-shuang-jian bergerak sangat ringan.
Dua tubuh bergerak mengikuti gerakan pedang, pedang mengikuti gerakan tubuh mereka, tubuh tidak meninggalkan pedang, pedang tidak meninggalkan tubuh. Dua cahaya pedang terus berputar, setiap pedang tidak bergerak jauh nadi-nadi penting Wan Tian-pin. Posisi Tie-mian-gu-xing-ke bisa dikatakan berada di atas angin, tapi dalam waktu, singkat dia tidak bisa memenangkan pertarungan ini.
Qi-hai-yu-zi mengangguk pikirnya, 'Nan-gong-shuang-jian benar-benar tidak bernama kosong, seharusnya aku menarik mereka kemari, kalau mereka bersahabat dengan Xie Yu-xian, di masa yang akan datang, akan sulit menghadapi mereka."
Ternyata perselisihan antara Wei Ao-wu dan Xie Yu-xian semakin dalam, maka dia bisa berpikiran seperti ini.
Dia pun melihat pemuda yang datang dari Qing-hai, Qian-yi.
Begitu melihat pemuda itu, alisnya langsung berkerut.
Karena dia tahu bagaimana kemampuan ilmu silat Qian-yi, tadinya dia merasa pasti dia berada di atas angin, tapi sekarang setelah dia melihat ilmu silat dari pak tua kasar yang tinggi dan berbaju mewah itu, dia bergerak seperti angin topan mengurung Qian-yi dengan semua jurusnya, dia pun berpikiran seperti Xu-bai.
Dia tinggal di pulau Qing-hai yang berudara panas selama 10 tahun lebih, dia menguasai ilmu silat dari "pak tua tanpa nama' hampir 90% nya. Kali ini dia turun gunung untuk berkelana, dia mengira dengan kemampuan ilmu silatnya yang tinggi dia akan dengan mudah menaklukkan para pesilat Jiang-nan, ternyata pak tua yang dihadapinya sekarang, tubuhnya sebentar bergerak ke kiri lalu ke kanan, membuat setiap jurusnya menjadi terkekang dan tidak bisa mengembangkan kemampuan ilmu silatnya.
Dengan cepat lawan berlari ke depan, dalam waktu sebentar saja ratusan jurus telah dikeluarkan. Kecemasan di dalam hati terus bertambah, sebelum mereka bertarung mereka tidak tahu identitas masing-masing.
Mereka telah salah tafsir. Sekarang setelah tahu kemampuan ilmu-silat lawannya yang ternyata di luar dugaan, mereka masing-masing merasa aneh dan hanya bisa terpaku.
0-0-0
KAMU SEDANG MEMBACA
Terbang Harum Pedang Hujan (Piao Xiang Jian Yu) - Gu Long
General FictionDi dalam cerita THPH, ada tiga orang jago pedang yang mewarisi ilmu dari Chang Man-tian - salah satu tokoh dalam Pedang Sakti Langit Hijau, karya pertama Gu Long. Tapi isi kedua cinkeng itu tidak berkaitan satu sama lain, kecuali soal warisan ilmu t...